Kriteria inklusi yang ditetapkan adalah a. Mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Dirasat Islamiyah,
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, dan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
b. Mahasiswa berstatus aktif kuliah. Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah:
a. Mahasiswa yang sedang cuti kuliah. b. Mahasiswa yang sedang dalam proses pembelajaran diluar
kampus seperti KKN, Praklinik, Profesi, dan Skripsi. Kemudian untuk menentukan sampel menggunakan cluster
sampling adalah dengan menyusun sample frame berdasarkan cluster dengan mengurutkan cluster yang ada. Dalam penelitian ini
program pendidikan sebagai cluster. Rumus yang digunakan dalam menentukan besar sampel
dalam penelitian ini adalah menggunakan ketentuan rumus besar sampel menurut Surakhmad dalam Umar, 2000, yaitu:
Rumus
: 50 - 15
Keterangan :
: ukuran sampel : ukuran populasi
Perhitungan sampel
keseluruhan = 15 +
15 + 0,3544 35
= 15 + 12,40 = 27, 40 = 186,59
= 187 Responden
Berdasarkan perhitungan tersebut total sampel yang digunakan adalah 187 responden. Jumlah sampel yang digunakan
adalah sebanyak 187 orang, akan tetapi untuk mengantipasi responden yang drop out atau kesalahan dalam pengambilan data,
maka peneliti menambah cadangan sampel sebesar 10 dari jumlah sampel yang ada, yaitu 10 × 187 = 18,7 = 19 orang.
Sehingga total keseluruhan sampel yang digunakan dalam penelitian ini ada sebanyak 187+ 19 = 206 orang.
Kemudian, untuk menentukan sampel sesuai strata maka menggunakan rumus :
, Levy Stanley L, 2008.
Keterangan:
ni : jumlah sampel menurut strata Ni : jumlah populasi menurut strata
n : jumlah sampel seluruhnya
N : jumlah populasi seluruhnya
Berdasarkan rumus tersebut perhitungan sampel sebagai berikut :
Tabel 4.4 Persebaran Jumlah Sampel Mahasiswa FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Program Studi Perhitungan
Hasil sampel per strata
Ilmu keperawatan 15 Orang
Pendidikan dokter 26 Orang
Kesehatan masyarakat 32 Orang
Farmasi 23 Orang
Total sampel FKIK 96 Orang
Tabel 4.5 Persebaran Jumlah Sampel Mahasiswa FISIP UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Program Studi Perhitungan
Hasil sampel per strata
Sosiologi 23 Orang
Ilmu politik 22 Orang
Hubungan Internasional 32 Orang
Total sampel FISIP 77 Orang
Tabel 4.6 Persebaran Jumlah Sampel Mahasiswa FDI UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Program Studi Perhitungan
Hasil sampel per strata
Dirasat Islamiyah 33 Orang
Total sampel FDI 33 Orang
D. Metode Pengumpulan Data
1. Jenis Data
Data merupakan bahan baku informasi, dapat didefinisikan sebagai kelompok teratur simbol-simbol yang mewakili kuantitas,
fakta, tindakan, benda, dan sebagainya Supriyanto Ahmad, 2008. Jenis data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder.
Data primer didapatkan langsung dari responden melalui pengisian kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh dari Bagian Akademik
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, berupa jumlah dan mahasiswa
sesuai dengan tingkatan semester. 2.
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati Sugiyono,
2012. Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengobservasi, mengukur atau menilai suatu fenomena.
Data yang diperoleh dari suatu pengukuran kemudian dianalisis dan dijadikan sebagai bukti dari suatu penelitian. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah bentuk atau dokumen yang berisi beberapa item pertanyaan yang
dibuat berdasarkan indikator-indikator suatu variabel Dharma, 2011.
Sesuai dengan tujuan penelitian, kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari 4 bagian, yaitu :
1. kuesioner bagian A, kuesioner berisi data demografi responden yang terdiri dari usia, tingkatan semester, fakultas, program studi, jenis
kelamin, status merokok dan tipe perokok. a. Usia, responden mengisi usia pada saat pengambilan data
b. Fakultas, responden mengisi dengan nama fakultas yaitu terdapat fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan, fakultas
dirasat islamiyah, fakultas ilmu sosial dan ilmu politik. c. Program Studi, responden mengisi sesuai dengan program studi
yang diambilnya saat pengambilan data. d. Jenis kelamin, reponden mengisi jenis kelamin laki-laki atau
perempuan. e. Status merokok, untuk mengetahui status responden sebagai
perokok atau bukan. f. Tipe perokok, untuk mengetahui jumlah rokok yang dihisap
responden dalam sehari. 2. Kuesioner bagian B, berisi 18 pernyataan mengenai perilaku
merokok. Kuesioner ini diadopsi dari penelitian Azkiyati 2010 yang berjudul hubungan perilaku merokok dengan harga diri remaja
laki-laki yang merokok di SMK Putra bangsa dengan memodifikasi beberapa pertanyaan. Skala perilaku merokok disusun untuk
mengukur tingkat perilaku merokok pada mahasiswa perokok.
Tabel 4.7 Indikator Item Kuesioner Perilaku merokok
Indikator Item
Total Tipe perilaku merokok
2, 9, 1 3
Waktu untuk merokok 3,4,6,7,8
5 Faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku merokok
15,16,17,18 4
Jenis rokok 11,12,13
3 Tempat merokok
14,10 2
Dampak merokok 5
1 Jumlah
18 18
Untuk skala perilaku merokok dikategorikan menjadi : a. Tinggi
= jika skor jawaban x ≥ μ+1.0σ b. Sedang
= jika skor jawaban μ-1.0σ ≤ x μ+1.0σ c. Kurang = jika skor jawaban x μ-1.0σ Azwar, 2012
dimana: μ = 12 Xmaks+Xmin x total item pertanyaan
σ = 16 Imaks - Imin Xmaks = skor tertinggi pada 1 item pernyataan 4
Xmin = skor terendah pada 1 item pernyataan 0 Imaks = jumlah total skor tertinggi 60
Imin = jumlah total skor terendah 18
3. Kuesioner bagian C, berisi 21 item pertanyaan mengenai pengetahuan tentang bahaya merokok, zat racun yang dihasilkan rokok, pengaruh
rokok terhadap kesehatan, penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh rokok dan peraturan tentang larangan merokok. Kuesioner diadopsi
dari penelitian Fitriyani 2010 yang berjudul hubungan tingkat pengetahuan dan sikap tentang merokok dengan perilaku merokok
pada mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan mengadopsi kuesioner dari penelitian Pakaya
2013 yang berjudul hubungan pengetahuan tentang bahaya merokok dengan perilaku merokok pada siswa SMP Negeri 1 Bulawa. Dari
kedua kuesioner tersebut kemudian dilakukan modifikasi untuk beberapa pertanyaan.
Untuk skala mengenai pengetahuan menurut Arikunto 2006 yaitu : a. Pengetahuan kurang skor 55
b. Pengetahuan sedang skor 56-75 c. Pengetahuan Tinggi skor 76-100
4. Kuesioner bagian IV, berisi kuesioner Fagerstrom Test for Nicotine Dependence FTND. FTND ini merupakan instrumen pengukur
ketergantungan pada rokok yang banyak digunakan secara klinik. Skala FTND ini disebutkan pada berbagai kepustakaan telah mewakili
aspek fisik dan psikologis dari ketergantungan, khususnya ketergantungan nikotin. FTND memiliki 6 item pertanyaan, Setiap
item dalam skala ini memiliki poin tersendiri.
E. Validitas dan Reabilitas Instrumen
1. Validitas
Validitas adalah syarat mutlak bagi suatu alat ukur agar dapat digunakan dalam suatu pengukuran. Validitas menunjukan ketepatan
pengukuran suatu instrumen, artinya suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur
Dharma, 2011. Untuk mengetahui validitas suatu instrument dalam hal ini kuesioner dilakukan dengan cara melakukan korelasi antar
skor masing-masing variabel dengan skor totalnya. Suatu variabel dikatakan valid bila skor variabel tersebut berkorelasi secara
signifikan dengan skor totalnya. Uji validitas dapat menggunakan rumus Pearson Product Moment, setelah itu diuji menggunakan uji t
dan lalu baru dilihat penafsiran dari indeks korelasinya. Jika nilai t hitung t tabel berarti valid demikian sebaliknya Hidayat, 2008.
Uji validitas menggunakan person product moment pada kuesioner perilaku merokok dan kuesioner tingkat pengetahuan
dilakukan pada mahasiswa FKIK UIN Syarif Hidayatullah yang tidak termasuk dalam sampel. Hasil uji validitas kuesioner perilaku
merokok dari 18 pertanyaan 6 item dinyatakan tidak valid. Kemudian dari 6 pertanyaan tidak valid sebagian dimodifikasi yaitu item nomer
9,13 dan 15. Untuk item nomer 5,14 dan 16 dieliminasi karena pertanyaan yang lain sudah mewakili indikator.
Hasil uji validitas pada kuesioner tingkat pengetahuan dari 20 pertanyaan 4 item dinyatakan tidak valid. Item yang tidak valid yaitu
item nomer 17,18,20 dan 21. Untuk item nomer 20 dan 21 dilakukan modifikasi dan untuk item nomer 17,18 dieliminasi karena
pertanyaan yang lain sudah mewakili indikator.
2. Reabilitas
Reabilitas adalah tingkat konsistensi dari suatu pengukuran. Reliabilitas menunjukan apakah pengukuran menghasilkan data yang
konsisten jika instrumen digunakan kembali secara berulang Dharma, 2011. Dalam mengukur reliabilitas dapat digunakan
beberapa rumus, diantaranya: rumus belah dua dan Spearman Brown, jika untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes Kuder Richardson-20,
Anova Hoyt, dan Alfa Sugiyono, 2012. Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan
untuk lebih dari satu variabel. Namun sebaiknya uji reliabilitas dilakukan pada masing-masing variabel pada lembar kerja yang
berbeda sehingga diketahui konstruk variabel mana yang tidak reliabel. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika
memiliki nilai Cro nbrach’s Alpha 0,06. Output SPSS untuk
melihat hasil uji reliabilitas perlu dilihat pada tabel Reliability Coefficients, pada tabel akan terlihat nilai
Cronbrach’s Alpha Gumilar, 2007.
Uji reabilitas pada kuesioner mengenai perilaku merokok yang dilakukan pada 30 mahasiswa FKIK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta mempunyai hasil uji reabilitas cronbach alpha adalah 0,864 maka instrumen ini dinyatakan reliabel.
Pada kuesioner tingkat pengetahuan dilakukan menggunakan rumus KR20 untuk uji reliabilitas. Hasil uji reabilitas tersebut
mempunyai hasil sebesar 0,788 maka instrumen ini dinyatakan reliabel.
F. Prosedur Pengumpulan Data
Proses –proses dalam pengumpulan data pada penelitian ini melalui
beberapa tahap, yaitu: a Melakukan uji validitas dan uji reabilitas kuesioner yang telah
disetujui oleh penguji dan pembimbing setelah seminar proposal.
b Setelah proposal penelitian dan uji validitas dan uji reabilitas disetujui oleh penguji, peneliti meminta izin langsung kepada
pihak FKIK, FDI dan FISIP. c Menyelesaikan kelengkapan administrasi, seperti surat izin
penelitian. d Datang ke Fakultas dan koordinasi dengan pengurus kelas atau
ketua angkatan untuk mengumpulkan calon responden secara bersamaan dalam satu tempat.
e Menjelaskan kepada calon responden terkait penelitian, kemudian memberikan lembar persetujuan informed consent
dan kuesioner dan menjelaskan prosedur pengisian kuesioner. f Memberikan waktu pengisian kuesioner kepada responden ±20
menit. g Kemudian responden menyerahkan kembali kuesioner yang
telah diisi untuk diperiksa dan selanjutnya kuesioner diolah serta dianalisa oleh peneliti.
G. Pengolahan Data
Data yang dikumpulkan merupakan data mentah yang harus diorganisasi sedemikian rupa agar dapat disajikan dalam bentuk tabel atau
grafik sehingga mudah dianalisis dan ditarik keseimpulan. Pengolahan data merupakan porses yang sangat penting dalam penelitian. Proses kegiatan
pengolahan data Data Processing ini terdiri dari tiga jenis kegiatan
Budiarto, 2001, yaitu:
1. Memeriksa Data Editing Proses editing adalah memeriksa data hasil pengumpulan data
yang berupa pertanyaan, buku register dan lain-lain. Dalam melakukan kegiatan memeriksa data, meliputi perhitungan dan
penjumlahan serta koreksi. Kegiatan perhitungan dan penjumlahan adalah menghitung banyaknya lembaran-lembaran kuesioner atau
daftar pertanyaan yang telah diisi dan kembali, dimaksudkan untuk mengetahui apakah jumlahnya telah sesuai dengan jumlah yang
disebarkan atau ditentukan. Sedangkan yang termasuk di dalam kegiatan koreksi adalah memeriksa kelengkapan, kesinambungan, dan
keseragaman data. 2. Memberi Kode Coding
Supaya memudahkan pengolahan data, maka semua jawaban atau data hasil penelitian sangat perlu untuk disederhanakan agar pada
saat pengolahan data dilakukan dengan mudah, yaitu dengan memberikan simbol-simbol tertentu, biasanya dalam bentuk angka
untuk masing-masing data atau pertanyaan yang telah diklasifikasikan. Setelah pemberian kode selesai, maka data yang sudah diberi kode
dipindahkan ke dalam suatu media untuk pengolahan data selanjutnya. 3. Tabulasi Data Tabulating
Kegiatan tabulasi data yaitu menyusun dan mengorganisir data sehingga akan dapat dengan mudah untuk dilakukan penjumlahan,
disusun dan disajikan dalam bentuk tabel atau grafik.
H. Analisa Data
1. Analisa Univariat
Teknik ini dilakukan terhadap setiap variabel hasil dari penelitian, sehingga dapat dilihat gambaran secara rinci untuk
kemudian disiapkan kembali dalam analisis berikutnya. Analisis univariat pada penelitian ini dilakukan secara deskriptif, yaitu : 1
Karakteristik mahasiswa FKIK,FDI dan FISIP yang terdiri dari
Program Studi, jenis kelamin, usia, status merokok, dan tipe perokok. 2 Gambaran tingkat pengetahuan tentang merokok mahasiswa
FKIK,FDI, dan FISIP. 3 Gambaran perilaku merokok mahasiswa FKIK,FDI, dan FISIP. 4 Gambaran nikotin dependen mahasiswa
FKIK,FDI, dan FISIP.
I. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menerapkan prinsip etis Nursalam, 2008 sebagai berikut:
1. Prinsip Manfaat Penelitian ini dilaksanakan tidak menimbulkan penderitaan
bagi responden. Informasi yang telah diberikan oleh responden, tidak akan dipergunakan untuk hal-hal yang dapat merugikan
subjek dalam bentuk apapun. 2. Prinsip Menghargai Hak Asasi Manusia
Responden mempunyai hak memutuskan apakah mereka bersedia menjadi responden ataupun tidak, tanpa adanya sangsi
apapun. Responden mendapat informasi secara lengkap tentang tujuan penelitian yang akan dilaksanakan.
3. Prinsip Keadilan Responden diperlakukan secara adil baik sebelum, selama,
dan sesudah keikut sertaannya dalam penelitian tanpa adanya deskriminasi. Penelitian ini akan dijaga kerahasiaan dengan tidak
mengikut sertakan nama dari responden.
69
BAB V HASIL PENELITIAN
A. Karakteristik Responden
Peneliti menyebarkan 206 kuesioner kepada mahasiswa FKIK, FISIP, dan FDI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada penelitian ini, karakteristik
mahasiswa yang dianalisis adalah sebagai berikut:
1. Program Pendidikan Fakultas
Pengelompokan responden
berdasarkan kategori
fakultas digambarkan pada tabel 5.1 berikut :
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Fakultas UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Karakteristik
Frekuensi Presentase
Fakultas FKIK
96 46,6
FDI 33
16,0 FISIP
77 37,4
Total 206
100 Peneliti menggunakan responden dari tiga fakultas yang berbeda di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada tabel 5.1 menunjukan hasil responden dari FKIK sebesar 46,6, responden dari FDI sebesar 16,0
dan responden dari FISIP sebesar 37,4.
2. Program Studi
Pengelompokan responden berdasarkan kategori program studi digambarkan pada tabel 5.2 berikut :
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Program Studi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta Karakteristik
Frekuensi Presentase
FKIK Ilmu Keperawatan
15 7,3
Pendidikan Dokter 26
12,6 Kesehatan Masyarakat
32 15,5
Farmasi 23
11,2 FDI
Dirasat Islamiyah 33
16,0 FISIP
Ilmu Politik 22
10,7 Hubungan Internasional
32 15,5
Sosiologi 23
11,2 Total
206 100
Peneliti membagi responden sesuai dengan rumus strata program
studi. Pada tabel 5.2 menunjukan reponden FKIK terbagi menjadi Ilmu Keperawatan sebesar 7,3 , Pendidikan Dokter sebesar12,6,
Kesehatan Masyarakat sebesar 15,5, dan Farmasi sebesar 11,2. Pada responden FDI terdiri dari satu program studi yaitu Dirasat
Islamiyah sebesar 16,0. Untuk responden FISIP terbagi menjadi Ilmu politik 10,7, Hub.Internasional 15,5 dan Sosiologi 11,2.
3. Jenis Kelamin
Pengelompokan responden berdasarkan kategori jenis kelamin digambarkan pada tabel 5.3 berikut :
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Jenis kelamin di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Karakteristik
Frekuensi Presentase
Laki-laki 111
53,9 Perempuan
95 46,1
Total 206
100