contoh tersebut, pelengkap dapat berupa kata atau frase, dan kategorinya pun dapat berupa frase nominal, verbal, dan preposisional.
c. Kalimat Berpredikat Verba
Berdasarkan penggolongan verba itu, kalimat yang berpredikat verba bukan pasif dapat dibagi menjadi empat macam: 1 kalimat taktransitif, 2 kalimat
ekatransitif, 3 kalimat dwitransitif. Di samping itu terdapat kalimat dengan verba pasif. Verba ada mempunyai ciri khusus, yaitu terdapat menghasilkan
kalimat yang urutan fungsinya terbalik.
1 Kalimat Taktransitif
Yaitu kalimat yang tak berobjek dan tak berpelengkap yang hanya memiliki dua unsur fungsi inti, yakni subjek dan predikat.seperti halnya dengan kalimat
tunggal lain, kalimat tunggal yang tak berobjek dan tak berpelengkap juga dapat diiringi oleh unsur bukan inti seperti keterangan tempat, waktu, cara, dan alat.
Berikut adalah contoh kalimat verba yang tak berobjek dan tak berpelengkap dengan unsur diletakkan dalam tanda kurung.
Bu Camat sedang berbelanja. Pak Halim belum datang.
Mereka mendarat di tanah yang datar. Dia berjalan dengan tongkat.
Kami biasanya berenang hari minggu pagi. Padinya menguning.
Dari contoh di atas tampak pula bahwa verba yang berfungsi sebagai predikat dalam tipe kalimat ini ada yang berprefiks ber- dan ada pula yang berprefiks
meng-. Dari segi semantisnya, verba di atas ada yang bermakna dasar proses seperti menguning dan banyak pula yang bermakna dasar perbuatan seperti
belanja, datang, dan mendarat.
2 Kalimat Ekatransitif
Yaitu kalimat yang berobjek dan tidak berpelengkap mempunyai tiga unsur yakni subjek, predikat, dan objek. Dari segi semantis, semua verba ekatransitif
memiliki makna dasar perbuatan. Contoh: Pemerintah akan memasok semua kebutuhan lebaran.
Presiden merestui pembentukkan Panitia Pelaksana. Predikat verba pada kalimat di atas masing-masing adalah akan, memasok,
dan merestui, di sebelah kiri tiap-tiap verba itu berdiri subjeknya, dan di sebelah kanan objeknya.
3 Kalimat Dwitransitif
Seperti kita ketahui, bahwa ada verba transitif dalam bahasa Indonesia yang secara semantis mengungkapkan hubungan tiga maujud. Dalam bentuk aktif,
maujud itu masing-masing merupakan subjek, predikat, objek, dan pelengkap. Verba itu dinamakan verba dwitansitif.
26
Contoh:
Bagus mencari pekerjaan. Bagus sedang mencarikan pekerjaan.
26
Ida Bagus Putrayasa, Analisis Kalimat Fungsi, Kategori, dan Peran, Bandung: PT. Refika Aditama, 2007, h. 30
Dalam kalimat a, kita ketahui bahwa yang memerlukan pekerjaan adalah
Bagus . Dengan ditambahkan sufiks –kan pada verba dalam kalimat b, kita
rasakan adanya perbedaan makna, yaitu yang memerlukan perbuatan “mencari”
memang Bagus, tetapi pekerjaan itu bukan untuk dia sendiri meskipun tidak
disebut orangnya. Objek dalam kalimat aktif berdiri langsung di belakang verba, tanpa preposisi, dan dapat dijadikan subjek dalam kalimat pasif. Sebaliknya,
pelengkap dalam kalimat dwitransitif itu berdiri di belakang objek jika objek itu ada.
4 Kalimat Pasif
Pengertian aktif dan pasif dalam kalimat menyangkut beberapa hal, yaitu 1 verba yang menjadi predikat, 2 subjek dan objek, serta 3 bentuk verba yang
dipakai.
27
Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya berperan sebagai pelakuaktor, sedangkan kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya berperan
sebagai penderita. Contoh kalimat aktif: Bapak mengangkat meja
Ibu membuka pintu Verba yang terdapat dalam kalimat yang di atas adalah verba transitif yang
mempunyai tiga unsur di dalamnya, yakni subjek predikat dan objek. Contoh kalimat pasif:
Meja diangkat oleh bapak.
27
Ibid. h
33
5 Verba Ada dan Urutan Fungsi yang Berbeda
Urutan fungsi dalam bahasa Indonesia boleh dikatakan mengikuti a subjek, b predikat, c objek jika ada, dan d pelengkap jika ada. Akan tetapi, ada
satu pola kalimat dalam bahasa kita yang predikatnya mendahului subjek. Contoh:
Ada tamu, pak. Ada kabar bahwa ia telah meninggal
Dari contoh di atas kita lihat bahwa verba ada terletak di muka nomina. Dengan kata lain, urutan fungsinya adalah a predikat dahulu, baru b subjek
mengikutinya. Tentu saja dua unsur inti itu dapat pula diikuti oleh unsur lain seperti terlihat pada dua contoh terakhir di atas.
d. Kalimat Yang Predikatnya Frasa Lain