b. Kalimat Majemuk Rapatan
Adalah kalimat majemuk yang terjadi dari penggabungan beberapa kalimat tunggal yang unsur-unsurnya sama dirapatkan atau dituliskan sekali saja.
29
Kalimat majemuk rapatan terdiri dari atas empat macam, di antaranya: 1. KMR sama S, artinya subjek-subjek dirapatkan.
Contoh: Benteng itu ditembaki, dibom bertubi-tubi, dan diratakan dengan tanah.
S P1 P2 P3 KMR sama S merupakan struktur yang baik sekali untuk menyusun gaya
bahasa klimaks atau ahli klimaks. Contoh gaya bahasa klimaks:
Pekik merdeka menggema, menggemuruh, mengguntur, dan menggledek memecahkan angkasa ibu pertiwi.
Contoh gaya bahasa anti klimaks: Jangankan mencuri atau menyembunyikannya, melihatpun dia tidak
2. KMR sama P, artinya predikat-predikat dirapatkan. Contoh:
Sawahnya, pekarangannya, dan rumahnya digadaikan. S1 S2 S3 P
3. KMR sama O, artinya objek-objek dirapatkan. Objek dibedakan atas empat bagian, yaitu:
29
Ida Bagus Putrayasa, Analisis Kalimat Fungsi, Kategori, dan Peran, Bandung: PT. Refika Aditama, 2007, h. 57
a Objek Penderita Open Contoh: Ayah menulis dan ibu mengirimkan surat itu.
S1 P1 S2 P2 Open b Objek Pelaku Opel
Contoh: baju itu dijahit dan celana itu dicuci oleh ayah. S1 P1 S2 P2 Opel
c Objek Berkepentingan Okep Contoh: Ayahmu bekerja keras dan ibumu membanting tulang untukmu.
S1 P1 S2 P2 Open Okep d Objek Berkata Depan Odep
Contoh: Ayahnya ingat dan ibunya rindu akan anaknya. S1 P1 S2 P2 Odep
c. Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalau sebuah unsur dari kalimat sumber kalimat tunggal dibentuk mejadi sebuah kalimat bentukkan ini digabungkan dengan sisa kalimat sumbernya, maka
akan terbentuklah kalimat mejemuk bertingkat. Dengan ketentuan: 1. Sisa kalimat sumber disebut induk kalimat
2. Kalimat bentukkan disebut anak kalimat 3. Anak kalimat diberi nama sesuai dengan nama unsur kalimat sumber yang
digantinya. Contoh:
Kedatangannya disambut oleh rakyat kemarin. Kalau kalimat tunggal di atas kita uraikan menurut jabatannya, akan terjadi:
- kedatangannya = subjek - disambut
= predikat - oleh rakyat
= objek pelaku - kemarin
= keterangan waktu Ternyata kalimat tunggal di atas terdiri atas empat unsur. Tiap-tiap unsur
yang ada itu dapat diganti dengan sebuah kalimat. Perhatikan contoh berikut Ketika matahari mulai condong ke barat.
Kalau kalimat bentukkan di atas digabungkan dengan sisa kalimat sumbernya, maka akan terbentuklah kalimat gabungan yang bunyinya:
Kedatangannya disambut oleh rakyat ketika matahari mulai condong ke barat.
Analisis KMB di atas: Induk Kalimat IK
: Kedatangannya disambut oleh rakyat. Anak Kalimat Aka : Ketika matahari mulai condong ke barat.
b Kalimat Menurut Maknanya
Jika kita tinjau dari segi maknanya nilai komunikatifnya, maka kalimat terbentuk menjadi lima kelompok, yakni 1 kalimat berita, 2 kalimat perintah,
3 kalimat Tanya, 4 kalimat seru, 5 kalimat emfatik. 1. Kalimat Berita deklaratif
Yakni kalimat berita itu berisikan memberitakan sesuatu kepada pembaca atau pendengar. Contoh:
- Tadi pagi ada tabrakan mobil di dekat Monas. 2. Kalimat Perintah imperatif
Yaitu kalimat yang berisikan perintah, dan perlu diberi reaksi tanpa tindakan. Dalam bentuk tulis, kalimat perintah seringkali diakhiri dengan tanda seru
meskipun tanda titik biasa pula dipakai. - Konsep perjanjian itu diketik serapi-rapinya, ya
- Perbaikilah sepeda minimu itu. 3. Kalimat Tanya
Adalah kalimat yang berisi pertanyaan, yang perlu jawaban. Contoh: Apa dia istri Pak Bambang?
4. Kalimat Seruan interjektif Yaitu kalimat yang menyatakan ungkapan perasaan kagum.
Contoh: Alangkah bebasnya pergaulan mereka 5. Kalimat Emfatik
Adalah kalimat yang memberikan penegasan khusus pada subjek. Penegasan itu dilakukan dengan 1 menambahkan partikel lah pada subjek, 2
menambahkan kata sambung yang dibelakang subjek.
30
Contoh: - Dia memulai pertengkaran itu.
Dialah yang memulai pertengkaran itu.
C. Kalimat Efektif