Kalimat Berpredikat Nomina Kalimat Berpredikat Adjektiva

a Kalimat Menurut Bentuk 1 Kalimat Tunggal Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa. Hal itu berarti bahwa konstituen untuk tiap unsur kalimat seperti subjek dan predikat hanyalah satu atau merupakan satu kesatuan. Di samping itu, tidak mustahil ada pula unsur bukan- inti serperti keterangan tempat, waktu, dan alat. Dengan demikian, maka kalimat tunggal tidak selalu dalam wujud yang pendek. 25 Contoh:  Dia akan pergi.  Kami mahasiswa Atma Jaya Berdasarkan predikatnya kalimat tunggal dibagi menjadi:

a. Kalimat Berpredikat Nomina

Dalam bahasa Indonesia ada macam kalimat yang predikatnya terdiri atas nomina. Dengan demikian, maka dua nomina yang dijejerkan dapat membentuk kalimat asalkan syarat untuk subjek dan predikatnya terpenuhi. Syarat untuk kedua unsur tersebut penting karena jika tidak terpenuhi, maka jejeran nomina tadi tidak akan membentuk kalimat. Perhatikan contoh berikut: 1. Buku cetakan Bandung itu 2. Buku itu cetakan Bandung. Urutan kata seperti terlihat pada nomor 1 membentuk satu frasa dan bukan kalimat karena tidak terdapat pemisahan yang wajar antara bagiannya dapat ditafsirkan sebagai dua frasa nominal. Sebaliknya, pada 2 membentuk kalimat karena penanda batas frasa itu memisahkan kalimat menjadi dua frasa nominal. 25 Ibid. h.268

b. Kalimat Berpredikat Adjektiva

Predikat dalam bahasa Indonesia dapat berupa adjektiva atau frase adjektiva, seperti contoh berikut: 1. Adiknya sakit. 2. Perkataan itu benar. Pada contoh di atas, subjek kalimat itu masing-masing adalah adiknya, perkataan orang itu, dan alasan para pengunjuk rasa, sedangkan predikatnya adalah sakit, benar. Kalimat yang berpredikatnya adjektiva sering juga dinamakan kalimat statif. kalimat statif kadang-kadang memanfaatkan verba adalah untuk memisahkan subjek dari predikatnya. Hal itu dilakukan bila subjek, predikat, atau kedua- duanya panjang. Perhatikan contoh berikut  Pernyataan ketua gabungan koperasi itu adalah tidak benar. Kadang-kadang, predikat dalam kalimat statif diikuti oleh kata atau frase lain. Contoh:  Adik saya sakit perut.  Warna bajunya biru laut. Pada contoh tersebut, dapat kita lihat sesudah predikat sakit, dan biru terdapat kata atau frase tambahan, yakni perut, dan laut. Kata atau frase yang berdiri sesudah predikat pada kalimat statif dinamakan pelengkap. Jadi, kata seperti laut adalah pelengkap terhadap masing-masing predikat. Seperti yang dapat dari contoh tersebut, pelengkap dapat berupa kata atau frase, dan kategorinya pun dapat berupa frase nominal, verbal, dan preposisional.

c. Kalimat Berpredikat Verba