5 Verba Ada dan Urutan Fungsi yang Berbeda
Urutan fungsi dalam bahasa Indonesia boleh dikatakan mengikuti a subjek, b predikat, c objek jika ada, dan d pelengkap jika ada. Akan tetapi, ada
satu pola kalimat dalam bahasa kita yang predikatnya mendahului subjek. Contoh:
Ada tamu, pak. Ada kabar bahwa ia telah meninggal
Dari contoh di atas kita lihat bahwa verba ada terletak di muka nomina. Dengan kata lain, urutan fungsinya adalah a predikat dahulu, baru b subjek
mengikutinya. Tentu saja dua unsur inti itu dapat pula diikuti oleh unsur lain seperti terlihat pada dua contoh terakhir di atas.
d. Kalimat Yang Predikatnya Frasa Lain
Di samping macam-macam kalimat yang predikatnya dibentuk dengan frasa nominal, adjektival, dan verbal seperti telah digambarkan pada bagian-bagian
sebelumnya, ada pula kalimat dalam bahasa Indonesia yang predikatnya menyimpang dari pola yang dibicarakan di atas. Contoh:
Anaknya banyak. Mulainya pukul Sembilan.
Hujan lagi. Panas, ya, di Jakarta.
Kalimat seperti contoh di atas mempunyai predikat yang beraneka ragam: ada yang berupa kata bilangan seperti banyak, sedikit, lima, dan lebih. Ada yang
berupa frasa nominal dengan makna waktu seperti pukul sembilan, tahun ini, dan besok sore. Ciri khas tipe ini ialah bahwa kalimatnya bukan kalimat ekuatif
seperti halnya kalimat lain yang berpredikat nominal. Ada yang berupa kata khusus yang mengacu ke cuaca seperti hujan dan panas. Walaupun itu termasuk
kategori nomina dan adjektiva, kalimatnya mempunyai ciri khas, yaitu kenyataan bahwa denagn kata itu sebagai predikat, kalimat itu secara semantis lengkap;
artinya tidak ada subjek.
2 Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri atas dua klausa atau lebih Verhaar, 1996:275. Kridalaksana 1985:164, Tarigan 1986:14 mengatakan
bahwa kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari beberapa klausa bebas.
28
Kalimat majemuk dapat dibedakan atas tiga bagian besar, yaitu kalimat majemuk setara KMS, b kalimat majemuk rapatan KMR, c kalimat
majemuk bertingkat KMB.
a. Kalimat Majemuk Setara KMS
Adalah gabungan dari beberapa kalimat tunggal yang unsur-unsurnya tidak ada yang dihilangkan. Dapat juga dikatakan, bahwa antara unsur-unsur kalimat
tunggal yang digabungkan kedudukannya setara. Secara garis besar, KMS bisa dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1. KMS Sejalan. Adalah kalimat-kalimat yang digabungkan itu tidak berlawanan atau
pengertiannya sejalan. Contoh:
28
Ida Bagus Putrayasa, Analisis Kalimat Fungsi, Kategori, dan Peran, h. 55
K1 : matahari terbit di ufuk timur.
K2 : margasatwa mulai mencari mangsanya.
K3 : Petani-petani berangkat ke ladang
KMS: Matahari terbit di ufuk timur, margasatwa mulai mencari mangsanya, dan petani-petani bernagkat ke ladang.
KMS sejalan dapat dirinci lagi menjadi tiga bagian: a. KMS Sejalan Biasa
Contoh: awan menghitam di langit, angin sama sekali tak terasa, dan burung-burung pulang ke sarangnya.
b. KMS Sejalan Mengatur Contohnya: mula-mula pencuri itu ditangkap, setelah itu di tangannya
diikst, kemudian
kepalanya digunduli,
dan akhirnya
rakyat menyerahkannya kepada polisi.
c. KMS Sejalan Menguatkan Contohnya: makin kudekati rumah tua itu, makin berdebar hatiku.
2. KMS Berlawanan KMS Berlawanan dapat dibagi menajdi tiga macam yaitu:
a. KMS Berlawanan Biasa Contohya: Pamannya pendiam sekali, tetapi bibirnya cerewat luar
biasa. b. KMS Berlawanan Mengganti
Contohnya: kau mau menerima lamarannya atau kau akan mejadi perawan tua.
c. KMS Berlawanan Mewatasi Contohnya: ciri khas manusia bukanlah kebijaksanaan, melainkan
kemauan manusia untuk hidup. 3. KMS Penunjukkan
KMS Penunjukkan memiliki pengertian bermacam-macam, di antaranya: a. KMS Penunjukkan sebab-akibat
Contohnya: dia sedang sakit, karena itu dia tidak ikut bertanding. b. KMS Penunjukkan Perlawanan
Contohnya: dia sudah kerja keras, namun demikian dia tetap miskin. c. KMS Penunjukkan Waktu
Contohnya: petugas pemeriksa bangunan sudah tiba, semantara itu para pekerja tetap berada di posnya.
d. KMS Penunjukkan Tempat Contohnya: sayuran banyak ditanam di kintamani, ke tempat itu banyak
pupuk dikirim. e. KMS Penunjukkan Syarat
Contohnya: istrinya akan segera melahirkan, kalaun begitu bidan harus segera dipanggil.
b. Kalimat Majemuk Rapatan