semakin kecil akibat dari revolusi industri dan revolusi teknologi elektronik,film, radio, televisi, dan sebagainya maka para cendekiawan pada abad sekarang
menyadari pentingnya komunikasi ditingkatkan dari pengetahuan knowledge menjadi ilmu science.
Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang komunikator kepada orang lain komunikan.
Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, opini, dan lain-lain yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keragu-raguan,
kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan, dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati. Effendy 1993:10
MenurutHarold Lasswell,komunikasi pada dasarnya merupakan suatu
proses yang menjelaskan “siapa”, “mengatakan apa”, “dengan saluran apa”, “kepada siapa” , dan “dengan akibat apa” atau “hasil apa”.
Menurut who says what in
which channel to whom and with what effect. Effendy, 1993:10
Hovland, Janis Kelley,dalam Effendy 1993:10komunikasi
adalah suatu proses melalui mana seseorang komunikator menyampaikan stimulus biasanya dalam bentuk kata-kata dengan tujuan mengubah atau
membentuk perilaku orang-orang lainnya.MenurutBerelson Steiner,k
Dari berbagai definisi tentang ilmu komunikasi tersebut di atas, terlihat bahwa para ahli memberikan definisinya sesuai dengan sudut pandangnya dalam
melihat komunikasi. Masing-masing memberikan penekanan arti, ruang lingkup, dan konteks yang berbeda.Hal ini menunjukkan bahwa, ilmu komunikasi sebagai
bagian dari ilmu sosial adalah suatu ilmu yang bersifat multi-disipliner. omunikasi
adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain- lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar, angka-angka,
dan lain-lain.
1.6.2 Public Relations
Secara etimologis, Public Relations terdiri dari dua kata, yaitu public dan relations. Public berarti publikmasyarakat dan relations berarti hubungan-
hubungan. Jadi, Public Relations dalah hubungan-hubungan dengan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
publikmasyarakat. Cutlip Center mengemukakan defenisi Public Relations sebagai suatu kegiatan komunikasi dan penafsiran, serta komunikasi-komunikasi
dan gagasan-gagasan dari suatu lembaga kepada publiknya, serta pendapat dari publiknya itu kepada lembaga tersebut, dalam usaha yang jujur untuk
menumbuhkan kepentingan bersama sehingga dapat tercipta suatu persesuaian yang harmonis dari lembaga itu dengan masyarakat. Dari defenisi Cutlip Center
tergambar adanya ciri khas Public Relations yaitu suatu kegiatan timbal-balik antara lembaga dan publiknya. Suhandang, 2004:45
Cutlip Center dan Canfield mengungkapkan fungsi utama Public Relations adalah sebagai berikut:
1. Menunjukkan aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama fungsi melekat pada manajemen lembagaorganisasi.
2. Membina hubungan yang harmonis antara badanorganisasi dengan pihak publiknya, sebagai khalayak sasaran.
3. Mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badanorganisasi yang diwakilinya
atau sebaliknya. 4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbangan saran
kepada pimpinan manajemen demi tercapainya tujuan dan manfaat bersama.
5. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal-balik dan memngurus arus informasi, publiknya serta pesan dari badanorganisasi ke
publiknya atau terjadi sebaliknya demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak.
Salah satu kegiatan PR adalah menciptakan prestase atau citra baik. Citra yang baik akan bermanfaat sangat besar bagi perusahaan, bahkan citra
perusahaan sering disebut sebagai aset besar dari sebuah perusahaan. Oleh karena itu, PR harus dapat mengontrol opini publik agar tetap menjaga citra perusahaan.
1.6.3 Internal Public Relations
Internal public relations, dimaksudkan sebagai salah satu bentuk kegiatan dari public relations yang menitikberatkan kegiatannya ke dalam. Istilah ke
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
“dalam” maksudnya, kegiatan tersebut hanya berlaku kepada bentuk hubungan dengan publik yang ada dalam instansi atau perusahaan tersebut. Pengertian
publik juga dalam hal ini dibatasi kepada pengertian sekelompok individu yang terlibat pada suatu kegiatan, dan diikat oleh satu perhatian dan kepentingan guna
mencapai satu tujuan. Oleh sebab itu publik dalam kegiatan internal public relations ini dapat dilihat dalam beberapa bentuk yang terbatas, seperti:
• Publik karyawan • Publik pemegang saham
• Publik dari masing-masing departemen, biro atau unit-unit terkecil dalam perusahaan atau instansi tersebut.
Hubungan dengan publik diluar perusahaan merupakan keharusan yang mutlak karena perusahaan tidak mungkin berdiri sendiri tanpa bekerjasama
dengan perusahaan yang lain. Karena itu perusahaan harus menciptakan hubungan yang harmonis dengan publik. Salah satunya dengan melakukan komunikasi
dengan publik ekstern secara informatif dan persuasif. Informasi yang disampaikan hendaknya jujur, teliti dan sempurna berdasarkan fakta yang
sebenarnya. Secara persuasif, komunikasi dapat dilakukan atas dasar membangkitkan perhatian komunikan publik sehingga timbul rasa tertarik.
Usaha yang bisa ditempuh Internal Public Relations yaitu : • Pengumuman-pengumuman, mengumumkan program kerja serta
hasil-hasil yang telah atau masih harus dicapai perusahaan. Biasanya bersifat insidental seperti rapat kerja.
• Buku pegangan pegawai, memuat program kerja secara rinci, tujuan perusahaan serta hak dan kewajiban pimpinan dan
karyawan. • Kontak pribadi, menciptakan komunikasi yang akrab antara
pimpinan dengan bawahan dan bawahan dengan bawahan. • Pertemuan-pertemuan berkala, dimana pimpinan dan karyawan
bisa saling berbagi tentang kegiatan kerja dan mencari solusi atas kendala-kendala yang dihadapi dan mengemukakan kemajuan-
kemajuan yang telah dicapai.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
• Kotak suara, menampung pendapat karyawan yang tidak berani mengemukakannya secara terbuka. Sehingga segala keputusan
pimpinan bisa obyektif. • Laporan kepada pemegang saham, pertemuan antara pimpinan
perusahaan dan pemegang saham untuk pertanggungjawaban dalam bidang keuangan. Sehingga para pemegang saham tetap
menaruh kepercayaan karena merasa ikut serta membina perusahaan dan mengetahui kegunaan uangnya.
• Hiburan dan darmawisata, untuk meredakan ketegangan selama bekerja dan memupuk keakraban serta setia kawan.
• Olahraga, penyaluran minat dan bakat yang bersifat rekreasi seperti olahraga dengan membentuk tim-tim, akan mampu menggugah
para pegawai untuk lebih mencintai perusahaannya dan bekerja lebih baik. Hal tersebut sebagai imbalan diperhatikannya minat
mereka. Selain itu juga bisa sebagai alat promosi dan menambah publik ekstern bagi perusahaan melalui pertandingan persahabatan
misalnya. • Study tour dan pelatihan, untuk meningkatkan ketrampilan dan
pengetahuan para pegawai. • Hadiah-hadiah dan penghargaan, memotivasi pegawai yang
mendapat penghargaan untuk mempertahankannya dan memotivasi pegawai yang lain untuk bekerja lebih baik.
• Klinik dan apotek kesehatan, perusahaan hendaknya dilengkapi klinik atau apotek kesehatan untuk kesejahteraan karyawannya.
Selain untuk karyawan dan keluarga, bisa juga dikembangkan untuk umum sehingga menambah keuntungan tersendiri bagi
perusahaan. • Tempat-tempat ibadah, untuk membangun moral dan mental yang
baik pada karyawan. • Tempat-tempat pendidikan, pendidikan untuk keluarga karyawan
sangat penting sebagai bentuk perhatian dari perusahaan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Internal Public Relations juga harus melakukan upaya-upaya untuk dapat memecahkan permasalahan dalam lingkungan intern perusahaan, seperti
bagaimana memelihara hubungan baik antara pimpinan dengan bawahan serta antara buruh dengan pegawainya dengan rekan-rekan sekerja, mempertinggi
produktivitas sumberdaya manusia SDM dalam perusahaanpublik, mengadakan komunikasi teratur dan tepat guna dalam perusahaan secara vertikal dan
horisontal, mempertinggi kecakapan dan pengetahuan SDM perusahaan, memberikan hiburan dan kesempatan bersantai bagi pegawai, meningkatkan
kebersihan, ketertiban, serta keindahan perusahaan dan lingkungannya, mengintegrasikan keluarga pegawai, menggerakkan para pegawai agar
memberikan pelayanan maksimal kepada ke dalam kehidupan perusahaan, memelihara kesejahteraan pegawai atas usaha sendiri. Dalam hal pelaksanaan
tergantung pada besar kecil perusahaan serta skala prioritas.
1.6.4 Citra Perusahaan