Dari tabel silang di atas dapat diketahui hubungan antara adanya klinik sebagai fasilitas dengan peningkatan kesejahteraan karyawan karena adanya
fasilitas perusahaan. Dari sebaran data ke 79 orang responden terdapat 73 orang responden yang menyatakan setuju bahwa klinik merupakan faslitias yang sangat
dibutuhkan oleh karyawan yang disediakan oleh perusahaan PTPN IV Persero Medan. Dari 73 orang responden yang mengaku setuju, ternyata semuanya
mengaku bahwa fasilitas ini dapat meningkatkan kesejahteraannya sebagai karyawan. Bahkan ada 6 orang responden yang mengaku sangat setuju bahwa
klinik ini merupakan fasilitas yang sangat dibutuhkan oleh karyawan. Keseluruhan yang menyatakan sangat setuju ini menyatakan bahwa memang
fasilitas perusahaan dapat meningkatkan untuk kesejahteraan karyawan. Ini artinya bahwa adanya klinik sebagai fasilitas karyawan memang dapat
meningkatkan kesejahteraan karyawan.
IV.5. Uji Hipotesa
Pengujian hipotesa adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Sebelum melakukan uji hipotesa,
terlebih dahulu menguji tingkat hubungan antara kedua variable yang dikorelasikan, dengan menggunakan rumus Koefisien Korelasi oleh Spearman
yaitu:
rho = 1 – 6
Σ d² NN² -1
Dengan menggunakan analisa Spearman melalui aplikasi SPSS 16.0, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 43
Tabel Hasil Uji Korelasi Spearman
Kegiatan Internal Public
Relations Citra
Perusahaan Spearmans rho Kegiatan Internal
Public Relations Correlation Coefficient
1.000 .153
Sig. 2-tailed .
.178 N
79 79
Citra Perusahaan Correlation Coefficient
.153 1.000
Sig. 2-tailed .178
. N
79 79
Berdasarkan hasil perhitungan korelasi Spearman rho pada tabel di atas, maka diketahui besar korelasi koefisien Spearman rho adalah 0,153 yang berarti
terdapat hubungan antara kegiatan internal public relation dengan citra perusahaan di PT Perkebunan Nusantara IV persero.Untuk mengukur kekuatan derajat
hubungan, digunakan nilai koefisien korelasi sebagai berikut Kriyantono, 2006: 168:
Kurang dari 0,20 : Hubungan rendah sekali; lemas sekali
0,20 – 0,39 : Hubungan rendah tapi pasti
0,40 – 0,70 : Hubungan yang cukup berarti
0,71 – 0-,90 : Hubungan yang tinggi; kuat
Lebih dari 0,90 : Hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali; dapat
diandalkan
Berdasarkan skala Guilford, hasil 0,153 menunjukkan hubungan rendah sekali; lemas sekali.
Tanda korelasi pada koefisien korelasi menghasilkan + 0,153, yang menunjukkan arah hubungan yang sama antara variabel x dan variabel y, yakni
dengan hubungan yang positif, bukan negatif. Karena jika negatif berarti
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
hubungan tersebut tidak searah, atau berbanding terbalik. Dengan kata lain, hal ini berarti semakin
tinggi intensitas kegiatan internal public relations
dilaksanakan,maka semakin baiklah citra perusahaan yang dalam penelitian ini adalah PT Perkebunan Nusantara IV Persero. Ataupun sebaliknya, semakin
rendah atau kurangnya intensitas kegiatan internal public relations, maka semakin rendah atau kurang baik pula citra perusahaan yakni PT Perkebunan Nusantara VI
Persero . Signifikansi hasil korelasi dapat dilihat berdasarkan perbandingan nilai
probabilitas dan tanda flag of significant diberikan SPSS. Pada bagian output korelasi di atas tidak terlihat pasangan data yang berkorelasi secara
signifikan, yaitu antara kegiatan internal public relations terhadap citra perusahaan PT Perkebunan Nusantara IV probabilitas 0,178 yang lebih besar
dari 0,005 atau 0,178 0,005. Selanjutnya dapat dilihat pada variabel kegiatan internal public relations dan citra perusahaan yang menunjukkan bahwa kedua
variabel berkorelasi secara tidak signifikan. Berdasarkan analisa di atas, dapat dirangkum bahwa hasil uji hipotesis
pada karyawan PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan adalah 0,153. Sesuai kaidah dalam Spearman rs koefisien bahwa jika rs 0 maka hipotesis
diterima. Signifikansi korelasi diketahui dari probabilitas yang lebih kecil dari 0,005 0,178 0,005 dan tidak keluarnya tanda flag of significant pada
program SPSS yang menunjukkan bahwa kedua variabel berkorelasi, namun hubungannya tidak signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
hipotesis dalam penelitian ini diterima, namun tidak signifikan.
IV.6. Pembahasan