koordinasi yang diberikan Pengadilan Niaga, ini dapat mempersulit kerja kurator dalam pemberesan harta yang dinyatakan pailit.
Seharusnya Pengadilan Niaga bekerja sesuai dengan bunyi Pasal tersebut, agar tidak terjadi keterlambatan kurator dalam menjalankan tugasnya. Dampak yang
ditimbulkan apabila keterlambatan koordinasi, pihak yang dinyatakan pailit dengan sengaja menjual asset mereka.
3. Ketidaktelitian Pengadilan Niaga Dalam Hal Mendata Aset
Kurator sering sekali terjadi kesulitan dalam melakukan pemberesan harta pailit. Disebabkan karena ketidak telitian Pengadilan Niaga dalam mendata asset yang
dinyatakan pailit. Ini karena ketidak kooperatifan pihak yang pailit dalam hal pemberitahuan hartanya. Seharusnya pihak yang dinyatakan pailit harus kooperatif
dalam mengatakan berapa jumlah asset PT yang dimilikinya. Agar kurator tidak mengalami hambatan dalam melaksanakan tugasnya.
4. Belum Adanya Dana Dalam Pemberesan Harta Pailit
Apabila dalam pemberesan harta pailit belum adanya dana, maka kurator dapat melakukan pinjaman kepada famili debitur yang dinyatakan pailit. Cara tersebut
merupakan langkah yang dapat dipertanggung jawabkan. Menurut Pasal 69 ayat 2 b menyatakan:
“Dalam melaksanakan tugasnya, Kurator dapat melakukan pinjaman dari pihak ketiga, hanya dalam rangka
meningkatkan nilai harta pailit.” Pinjaman Kurator tersebut tentunya akan dikembalikan setelah harta pailit terjual
5. MenyembunyikanMenjual Asset Sebelum Dinyatakan Pailit.
Dalam hal debitur menjualmenyembunyikan asetnya sebelum dinyatakan pailit, sebagaimana diuraikan dalam hasil penelitian tindakan Kurator adalah
melakukan gugatan untuk membatalkan penjualan, sedang terhadap harta yang disembunyikan melaporkan kepada pihak Kepolisian.
Sebagai Kurator harus berupaya maksimal mengembalikan harta yang telah terjual tersebut kedalam harta pailit sedangkan pembeli biasanya akan
mempertahankan agar apa yang dibelinya tidak lepas. Hartaasset PT yang disembunyikan sebelum pernyataan pailit merupakan harta pailit. PT Pailit yang
menyembunyikan asetnya sebelum dinyatakan pailit berarti telah melakukan penggelapan harta pailit.
6. Tempat Penyimpanan Meletakan Aset Harta Pailit.
Upaya yang dilakukan kurator dalam hal ini BHP selaku kurator pemerintah yaitu dengan cara memanfaatkan rumah tempat penyimpanan atau penitipan barang
sitaan yang berada di Lembaga Permasyarakatan LP yang dianggap layak untuk menampung benda-benda yang bersifat benda bergerak. Dalam hal benda tidak
bergerak, rumah, gedung, tanah cukup diakukan pengawasan terhadap aset tersebut.
