Harta kekayaan Perseroan Terbatas. Kepengurusan Perseroan Terbatas.

PT telah mempunyai fungsi dan tugas masing-masing didalam organ PT yang berbeda satu dan yang lainya. Organ-organ tersebut dikenal dengan sebutan : Rapat umum pemegang saham RUPS, Direksi , dan Komisaris. Apabila Masing-masing organ dapat berperan baik, maka perseroan akan berjalan dengan baik, dan para pemegang saham PT akan terjamin kepentingannya dalam PT tersebut. a. Rapat Umum Pemegang Saham Rapat umum pemegang saham, yang selanjutnya disebut RUPS, merupakan organ perseroan yang paling tinggi dan berkuasa untuk menentukan arah dan tujuan PT. RUPS memiliki segala wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi dan Komisaris PT. 47 RUPS mempunyai hak untuk memperoleh segala macam keterangan yang diperlukan yang berkaitan dengan kepentingan dan jalannya perseroan. b. Direksi Direksi merupakan badan pengurus PT yang paling tinggi, serta yang berhak dan berwenang untuk menjalankan suatu perusahaan, bertindak untuk dan atas nama PT, baik didalam maupun diluar pengadian. Direksi bertanggung jawab penuh atas kepengurusan dan jalannya PT untuk kepentingan dan tujuan PT. Direksi berkewajiban untuk mengelola jalannya suatu perusahaan dengan baik. Dewan komisaris bertugas untuk mengawasi jalannya pengelolaan perseroan Direksi, serta pada kesempatan-kesempatan tertentu turut membantu Direksi dalam 47 Robintan Sulaiman Joko Prabowo, Lebih Jauh Tentang Kepailitan, Jakarta ,200 Pusat Studi Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan , hlm 11 menjalankan tugasnya. Sedangkan Rapat umum peegang saham PT, berfungsi untuk melaksanakan secara menyeluruh atas setiap pemenuhan kewajiban dari Direksi dan Komisaris PT atas aturan yang ditetapkan. 48 Keanggotaan Direksi dalam PT, diangkat melalui RUPS, untuk jangka waktu yang telah ditentukan dalam anggaran dasar, serta menurut tata cara yang ditentukan dalam anggaran dasar PT. untuk pertama kalinya sususnan keanggotaan direksi dicantumkan dalam Akta pendirian PT. Didalam menjalankan tugasnya Direksi diberikan hak dan kekuasaan penuh, dengan konsekuensi bahwa setiap tindakan dan perbuatan yang dilakukan oleh direksi akan dianggap dan diperlukan sebagai tindakan dan perbuatan PT, sepanjang mereka bertindak sesuai dengan apa yang ditentukan dalam anggaran dasar PT. Selama Direksi tidak melakukan pelanggaran atas anggaran dasar PT, maka PT yang akan menanggung semua akibat dari perbuatan direksi tersebut. Sedangkan bagi tindakan-tindakan Direksi yang merugikan PT yang dilakukannya diluar batas dan kewenangan yang diberikan kepadanya oleh anggaran dasar, tidak diakui oleh PT, maka Direksi bertanggung jawab secara pribadi atas setiap tindakannya diluar batas kewenangan yang diberikan dalam anggaran dasar PT. c. Komisaris Dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas komisaris meliputi dua pengertian, yaitu organ PT yang lazim dikenal dengan dewan komisaris dan anggota dewan 48 Gunawan Widjaja, Tanggung Jawab Dreksi Atas Kepailitan Perseroan, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003, hal 9. komisaris. 49 UUPT memberikan hak sepenuhnya kepada pendiri maupun pemegang saham PT untuk menentukan sendiri wewenang dan kewajiban komisaris dalam PT. Didalam UUPT menugaskan bahwa komisaris bertugas untuk mengawasi kebijaksanaan Direksi dalam menjalankan PT serta memberikan nasihat kepada Direksi PT. Pada komisaris diberikan kewenangan untuk menyetujui atau tidak menyetujui tindakan-tindakan tertentu yang akan dilakukan oleh Direksi PT, termasuk untuk menyetujui laporan tahunan yang akan disampaikan kepada pemegang saham untuk dibahas dalam RUPS tahunan PT. Komisaris wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan PT. segala kesalahan dan kelalaian oleh Komisaris dalam melaksanakan tugasnya, mempunyai pertanggung jawaban secara pribadi dari komisaris bersangkutan kepada PT dan pemegang saham PT.

B. Tahap-tahap Proses Kepailitan

Kepailitan merupakan suatu proses di mana seorang debitur yang mempunyai kesulitan keuangan untuk membayar utangnya dinyatakan pailit oleh pengadilan. Dalam hal ini pengadilan niaga,dikarenakan debitur tersebut tidak dapat membayar utangnya. 50 Ini berarti bahwa sebelum adanya suatu keputusan pernyataan pailit oleh pengadilan , seorang debitur tidak dapat dinyatakan berada dalam keadaan pailit. 49 Ahmad Yani Gunawan Widjaja, opcit , hlm 123 50 Rudy lontoh penyelesaian utang melalui pailit atau penundaan pembayaran utang bandung: Alumni, 2001 hlm 23 Dalam setiap proes kepailitan suatu PT, pihak kreditur merupakan salah satu pihak di samping pihak peruahaan tersebut sebagai pihak debitur. Pihak kreditur itu sendiri terdiri dari beberapa kelompok sebagai berikut : 1. Kreditur separatis. 2. Kreditur preferens yang bukan separatis. 3. Kreditur konkuren. 51 Dengan adanya pengumuman putusan pailit tersebut, maka berlakulah ketentuan Pasal 1131 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Dari ketentuan tersebut jelas syarat dinyatakan pailit diantaranya “debitur telah berhenti membayar utang- utangnya”. 52 Pengertian telah berhenti menunjukan bahwa keadaan tidak mampu membayar diprediksi yang bersangkutan memang tidak memiliki dana atau tidak mencukupi untuk melunasi utangnya. Sedangkan tidak mau membayar kemungkinan dana yang bersangkutan sebenarnya ada atau cukup untuk melakukan kewajibannya, hanya debitur kemungkinan mempunyai pertimbangan tertentu sehingga tidak melakukan pembayaran. Oleh karena itu kemungkinan terjadi asset PT sebenarnya melebihi dari cukup, mungkin juga berlimpah tetapi berhenti membayar utangnya, sehingga dinyatakan dalam keadaan pailit dengan putusan pengadilan. Berkenaan dengan ketentuan Pasal 2 ayat 1 UUK tersebut, yang perlu diketahui adalah kepada Pengadilan Niaga mana permohonan itu harus dialamatkan dan meliputi tempat kedudukan hukum terakhir 51 Munir Fuady, Perseroan Terbatas Paradigma Baru Jakarata 2003, hal 216 52 H. Man S.Sastrawidjaya,SH,SU hukum kepailitan dan penundaan pembayara utang hal 17