Sebelum menerima penunjukan, kurator yang diusulkan wajib secara jujur mempertimbangkan dan memastikan :
a. Memiliki keahlian yang diperlukan
b. Memiliki sumber daya dan kapasitas yang cukup untuk melaksanakan
penunjukan secara efektif, efisien, dan profesional.
Jika kurator merasa tidak dapat memenuhi persayaratan di atas, kurator tersebut wajib menolak usulan tersebut. Apabila kurator tidak diusulkan sebelumnya, namun
langsung ditunjuk dalam pernyataan kepailitan, kurator tersebut wajib segera memeriksa apa ada benturan kepentingan atau tidak. Kurator membuat pernyataan
penerima penugasan yang menyatakan dan menegaskan bahwa ia tidak memiliki benturan kepentingan dan memasukannya dalam kertas kerja atau menyerahkannya
kepada Majelis Hakim.
Sebagai seorang profesional, kurator dan pengurus memikul tanggung jawab untuk mempertahankan tingkat kepercayaan publik terhadap kualitas jasa profesi
yang diberikan oleh profesi kurator dan pengurus. Untuk itu kurator dan pengurus wajib mengartikulasikan keahlian profesionalnya secara cermat dan seksama dengan
memperhatikan sepenuhnya UU Kepailitan dan peraturan pelaksananya serta Standar Profesi ini.
Selama melaksanakan tugasnya kurator harus memiliki kecermatan dan keseksamaan menyangkut segala sesuatu yang dikerjakan dan dalam melaksanakan
penugasan di lapangan maupun dalam memberikan laporan mengenai hasil penugasannya tersebut. Kurator dan pengurus harus secara kritis mencermati bahwa
setiap langkah yang diambil dalam rangka pelaksanaan penugasannya memiliki dasar yang kuat sesuai dengan UU Kepailitan dan peraturan pelaksananya serta telah
menempuh prasedur Standar Profesi ini, begitu juga dalam hal penyajian laporannya.
e. Penggantian Kurator
Menurut ketentuan Pasal 71 ayat 1 UUK-PKPU memungkinkan pengadilan untuk saat mengabulkan usul penggantian kurator, mengangkat kurator lain dan atau
mengangkat kurator tambahan atau penggantian kurator, dapat dilakukan dengan cara:
118
1 Atas permohonan kurator sendiri
2 Atas permohonan kurator lainnya, jika ada
3 Atas usulan hakim pengawas
4 Atas permintaan debitur pailit
5 Setalah memanggi dan mendengar kurator yang ada.
salah satu kurator untuk menunjuk salah satu kurator untuk melakukan tugas khusus. Selanjutnya dalam rumusan Pasal 71 ayat 2 UUK-PKPU dikatakan bahwa
pengadilan harus memberhentikan atau mengangkat kurator atas permintaan atas usul kreditur konkuren berdasarkan putusan tersebut diambil berdasarkan suara setuju
lebih dari ½ satu perdua jumlah kreditur konkuren atau kuasa yang hadir dalam rapat dan yang mewakili lebih dari ½ satu perdua jumlah piutang kreditur konkuren
118
Pasal 71 ayat 1 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
atau kuasanya yang hadir dalam rapat tersebut. Artinya hakim tidak dapat menolak permohonan tersebut sepanjang persyaratan yang ditentukan.
119
f. Kurator Sementara
Dalam melindungi kepentingan kreditur selama pernyataan pailit belum ditetapkan, seorang kurator dapat diangkat sebagai kurator sementara.
120
Hal ini dimungkinkan untuk mencegah kemungkinan bagi debitur melakukan tindakan
terhadap kekayaan debitur, sehingga dapat merugikan kepentingan kreditur.
Kurator yang ditunjuk sebagai kurator sementara untuk megawasi pengelolaan usaha debiturdan mengawasi pembayaran kepada kreditur. Pengalihan atau
pengagunan kekayaan debitur yang dalam rangka kepailitan dilakukan oleh kurator. Penugasan sebagai kurator sementara harus memerhatikan bahwa penugasan
sementara yang memiliki ruang lingkup yang berbeda dengan penugasan sebagai kuraor penuh.
Dalam melaksanakan tugasnya, kurator sementara segera berhubungan dengan debitur atau pengurusannya untuk meminta data atau berupa informasi yang
dibutuhkan, antara lain :
119
Pasal 71 ayat 2 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
120
Imran Nating ,SH, MH op cit hal 69