132
Gambar 2. Grafik Distribusi Frekuensi Kategori Kebutuhan Afiliasi Berdasarkan data pada tabel 13 dan gambar 1, maka dapat terlihat
bahwa dari 135 siswa kelas VIII di SMP Negeri 15 Yogyakarta terdapat 1 orang 0,74 memiliki tingkat kebutuhan afiliasi dalam kategori rendah,
32 orang 23,70 memiliki tingkat kebutuhan afiliasi dalam kategori sedang, dan 102 orang 75,56 yang memiliki tingkat kebutuhan afiliasi
dalam kategori tinggi. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat kebutuhan afiliasi siswa kelas VIII di SMP Negeri 15 Yogyakarta
termasuk ke dalam kategori tinggi dengan skor mencapai 75,56.
3. Deskripsi Data Keterbukan Diri
Pada penyajian hasil penelitian ini dipaparkan hasil penelitian berdasarkan data-data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan.
Skala yang digunakan adalah skala
Likert
dengan rentangan skor 1 sampai
20 40
60 80
100 120
Rendah Sedang
Tinggi 1
32 102
0,74 23,70
75,56
Ju m
la h
Kategori
Distribusi Frekuensi Kategori Kebutuhan Afiliasi
Jumlah Prosentase
133
dengan 4, jumlah total pernyataan sebanyak 38 item. Deskripsi data yang disajikan meliputi data secara umum yang antara lain adalah skor minimal,
skor maksimal,
mean
dan standar deviasi. Hasil perhitungan data tersebut dapat dilihat pada tabel 14 berikut:
Tabel 14. Deskripsi Data Keterbukaan Diri
Variabel Jumlah
Item Statistik
Hipotetik Empirik
Kebutuhan Afiliasi
38 Skor Minimum
38 69
Skor Maksimum 152
160
Mean
95 114,6
SD 19
11,9
Berdasarkan data pada tabel 14 tersebut, dapat diketahui bahwa skor minimum untuk skala keterbukaan diri sebesar 38 dan skor maksimal
sebesar 152. Skor rata-rata keterbukaan diri sebesar 95 sedangkan standar deviasinya sebesar 19, sehingga dapat diperoleh batasan skor kategorisasi
keterbukaan diri yang tinggi berada pada kisaran skor ≥ 114, batasan skor
kategorisasi keterbukaan diri yang sedang berada pada kisaran skor 76 sampai 114, dan kategori keterbukaan diri rendah pada kisaran skor 76.
Perhitungan kategorisasi tersebut secara rinci dapat dilihat pada lampiran 6, halaman 178. Adapun distribusi frekuensi yang diperoleh dari
perhitungan kategori dapat dilihat pada tabel 15 beserta gambar 2 yang menunjukkan sebaran data pada masing-masing kategori.
Tabel 15. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Keterbukaan Diri
No. Kriteria
Frekuensi Persentase
Kategori
1 76
1 orang 0,74
Rendah 2
76 - 114 93 orang
68,89 Sedang
3 ≥ 114
41 orang 30,37
Tinggi
Total 135 orang
100
134
Gambar 3. Grafik Distribusi Frekuensi Kategori Keterbukaan Diri Berdasarkan data pada tabel 13 dan gambar 2, maka dapat terlihat
bahwa dari 135 siswa kelas VIII di SMP Negeri 15 Yogyakarta terdapat 1 orang 0,74 memiliki tingkat keterbukaan diri dalam kategori rendah,
93 orang 68,89 memiliki tingkat keterbukaan diri dalam kategori sedang, dan 41 orang 30,37 yang memiliki tingkat keterbukaan diri
dalam kategori tinggi. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat keterbukaan diri siswa kelas VIII di SMP Negeri 15 Yogyakarta termasuk
ke dalam kategori sedang dengan skor mencapai 68,89.
4. Deskripsi Data Intensitas Menggunakan Jejaring Sosial