Perkembangan Sosial Perkembangan Masa Remaja

97 Meskipun remaja memiliki emosi yang meningkat, tidak terkendali, dan nampak irrasional, pada umumnya remaja akan memiliki perbaikan dalam perkembangan emosinya dari tahun ke tahun. Perubahan emosi ini akan terus berkurang hingga menjelang berakhirnya periode remaja awal. Dapat ditarik kesimpulan, perkembangan emosi remaja pada dasarnya meningkat. Hal ini tidak jarang menyebabkan remaja menjadi mudah meledak-ledak, tidak stabil, serta tidak jarang membuat remaja butuh wadah untuk menampung perasaannya, salah satunya dengan menggunakan jejaring sosial.

e. Perkembangan Sosial

Perkembangan sosial remaja merupakan pencapaian dalam suatu hubungan sosial. Remaja sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya baik orang tua, guru, keluarga, orang dewasa lainnya dan teman sebaya. Menurut Santrock 2003: 270 teman sebaya merupakan sumber status, persahabatan dan rasa saling memiliki yang penting dalam situasi sekolah. Oleh sebab itu, pencapaian komunikasi dan kerjasama yang baik dibutuhkan adanya keterbukaan diri untuk menyampaikan kebutuhan afiliasi remaja. Strategi yang tepat untuk mencari teman sebaya yang nantinya bertujuan salah satunya untuk memenuhi kebutuhan afiliasi remaja seperti dikutip dari Santrock 2003: 226 diantaranya adalah menciptakan 98 interaksi sosial yang baik dari mulai menanyakan nama, usia, aktivitas favorit, bersikap menyenangkan, tingkah laku yang baik, mampu menghargai diri sendiri dan orang lain, menyediakan dukungan sosial seperti memberikan pertolongan, saran, dan sebagainya. Hal-hal tersebut dapat dilakukan oleh remaja dengan mudah jika mereka menggunakan media. Salah satu media yang paling populer saat ini adalah internet dan jejaring sosial. Remaja dapat memulai suatu hubungan atau lebih akrab dengan teman sebaya dan kelompoknya dengan cara praktis dan lebih menyenangkan dengan menggunakan fasilitas yang ada pada jejaring sosial. Mereka saling berinteraksi dan membuka diri di jejaring sosial agar lebih eksistensi mereka diakui teman sebayanya. Perkembangan sosial remaja sangat membutuhkan kelompok sosial yang dapat menerima dia sebagaimana adanya, corak dan kehidupan akan mempengaruhi gaya dan perilakunya. Endang Poerwanti 2002: 117 menyebutkan bahwa dalam kelompok remaja yang sehat akan dapat memiliki fungsi sebagai berikut: 1 Membentuk sikap sosial yang positif. Kelompok sosial merupakan wahana yang tepat bagi remaja untuk membentuk sikap sosial yang positif. Pembentukan sikap sosial remaja tidak cukup dengan materi yang diceramahkan tetapi lebih kepada contoh konkrit. 2 Memperoleh kebebasan emosional. Keberhasilan remaja untuk mencapai kebebasan emosional dari orang tua juga akan tercapai dengan bantuan kelompok sosialnya, dalam kelompok ini remaja akan 99 belajar untuk dapat memenuhi kewajibannya sebagai makhluk sosial dan berusaha memenuhi hak-hak dari anggota kelompok yang lain. 3 Mengenali peran gender. Perilaku heteroseksual yang sehat juga akan dapat dikembangkan dalam kelompok-kelompok sosialnya, remaja laki-laki akan cenderung berusaha untuk melindungi remaja perempuan, sesuai dengan peran gender yang diperankannya. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa remaja mempunyai kebutuhan afiliasi yang cukup besar karena sangat bergantung kepada kelompok-kelompok sosialnya untuk mencapai kematangan emosional. Tercapai hubungan sosial yang baik didukung oleh kemampuan remaja dalam berinteraksi dan membuka diri untuk menutarakan permasalahan, pikiran dan perasaannya kepada orang lain. Dalam hal ini internet dan jejaring sosial adalah media praktis bagi remaja saat ini untuk melakukan pengungkapan diri untuk memenuhi kebutuhan afiliasi mereka.

E. Kerangka Berfikir