Alasan Pemenuhan Kebutuhan Afiliasi

36 Selain itu, ciri orang yang mempunyai motif berafiliasi yaitu adanya konformitas. Afiliasi yang tinggi mempunyai konformitas yang tinggi daripada afiliasi yang rendah. Orang yang mempunyai kebutuhan afiliasi tinggi juga mempunyai keinginan untuk berhubungan secara bersahabat baik horizontal maupun vertikal, keinginan untuk menjalin hubungan baik atau persahabatan, perasaan khawatir atau sedih atas terputusnya hubungan yang sudah baik, dan keinginan untuk berkelompok dengan anggota keluarganya Depnaker, 1989: 29. Jadi orang yang mempunyai motif afiliasi biasanya adalah seorang teman yang baik, mempunyai perhatian besar pada orang lain, menghayati persoalan orang lain sebagaimana ia menghayati diri sendiri, toleransinya cukup besar, ia akan puas bila ia dapat membina kelestarian suatu usaha bersama-sama dengan orang lain, dan ia ingin bekerjasama atau kooperatif

3. Alasan Pemenuhan Kebutuhan Afiliasi

Zimbardo dan Formika dalam Defli, 2009 mengemukakan bahwa dalam keadaan yang tidak menekankan individu berafiliasi untuk dicintai dan mencintai, untuk menghibur diri dan berbagi dengan orang lain. Sedangkan bila dalam keadaan yang menekan, individu akan berafiliasi dengan alasan selain untuk menghibur diri, juga untuk membandingkan emosi dirinya dengan orang lain dan melakukan katarsis berbicara dengan orang lain akan mengurangi tekanan. 37 Schacter dalam Agus Suharno, 1996: 81 menyatakan bahwa ada dua alasan mengapa manusia berafiliasi dengan manusia lain. a. Pada dasarnya manusia itu bertindak sebagai alat atau perantara bagi orang lain untuk mencapai tujuan. Jadi orang merasa perlu berhubungan dengan orang lain atau memasuki kelompok tertentu agar tujuan-tujuannya tercapai. b. Banyak diantara kebutuhan manusia yang hanya dapat terpuaskan atau terpenuhi melalui hubungan interpersonal, seperti: kebutuhan untuk diakui, persahabatan dan prestise . Pandangan tersebut sejalan dengan pendapat James dan Joan Defli, 2009 yang menyatakan bahwa seorang individu memiliki alasan untuk berafiliasi berdasarkan tiga teori, yaitu : a. Social Change Theory Teori Pertukaran Sosial Seseorang berafiliasi untuk mencapai tujuan tertentu, tujuan ini hanya dapat dicapai bila individu berafiliasi dengan orang lain. Berafiliasi dengan orang lain dijadikan perantara untuk mencapai tujuan. b. Reinforcement Theory Teori Penguatan Kebutuhan akan penghargaan maupun identitas diri hanya dapat dipenuhi bila ada orang lain. Oleh sebab itu individu berafiliasi dengan keinginan untuk mendapatkan penghargaan maupun identitas diri. 38 c. Social Comparison Theory Teori Perbandingan Sosial Individu berafiliasi untuk membandingkan perasaan mereka sendiri dengan perasaan orang lain dalam situasi yang sama. Sears, Freedman, Peplau 1985: 208-210 menyatakan bahwa ada empat alasan mengapa manusia berafiliasi dengan orang lain. a. Insting, sifat-sifat berkelompok yaitu insting manusia yang dibawa sejak lahir melalui genetika. b. Pembawaan, salah satu karakteristik yang dibawa oleh manusia agar tetap hidup adalah keinginan berafiliasi. c. Belajar, manusia lahir dalam keadaan tidak berdaya dan kelangsungan hidupnya bergantung kepada orang lain. d. Kebutuhan, banyak kebutuhan yang dimiliki manusia yang hanya dapat dipuaskan apabila ia berhubungan dengan orang lain, seperti kebutuhan bekerjasama, diterima, dan kasih sayang. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa individu memiliki alasan untuk memenuhi kebutuhan afiliasi karena adanya tujuan yang ingin dicapai dalam kehidupan sosial, individu dapat menghibur diri serta dapat membandingkan perasaan emosinya dengan orang lain. Tanpa afiliasi individu tidak akan dapat bekerja sendiri dalam mencapai tujuan. 39

4. Aspek-aspek Kebutuhan Afiliasi