141
2. Uji Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan dan harus diuji kebenarannya secara empiris. Pada penelitian
ini terdapat 2 jenis hipotesis, yaitu hipotesis nihil Ho dan hipotesis alternatif Ha. Ho merupakan hipotesis yang menyatakan bahwa tidak ada
hubungan antara variabel satu dengan variabel lainnya, sedangkan Ha merupakan hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan antara
variabel satu dengan variabel lainnya. Sebelum dilakukan analisis statistik untuk pembuktian hipotesis alternatif yang diajukan maka perlu diajukan
hipotesis nihilnya. Hal ini dimaksudkan agar dalam pembuktian hipotesis tidak berprasangka dan tidak terpengaruh dari pernyataan hipotesis
alternatifnya. Dalam penelitian ini, untuk mencari hubungan antara variabel
bebas secara bersama-sama dengan variabel terikat menggunakan teknik analisis regresi berganda.
a. Uji Korelasi Sederhana
1 Kebutuhan afiliasi dengan intensitas menggunakan jejaring sosial.
Nilai signifikan antara variabel kebutuhan afiliasi dengan intensitas menggunakan jejaring sosial sebesar p 0,000 0,05
yang berarti ada hubungan yang sangat signifikan antara kebutuhan afiliasi dengan intensitas menggunkan jejaring sosial. Hasil
perhitungan seperti pada tabel 21 berikut:
142
Tabel 21. Hasil Uji Korelasi Kebutuhan Afiliasi dengan Intensitas Menggunakan Jejaring Sosial
Hubungan Variabel
N Koefisien
Korelasi r
r tabel
Sig. Keterangan
X
1
-Y 135
0,451 0,165
0,000 H
a
diterima
Berdasarkan tabel 21 tersebut, dapat diketahui bahwa antara kebutuhan afiliasi dengan intensitas menggunakan jejaring sosial
menghasilkan koefisien korelasi r
hitung
sebesar 0,451 dengan r
tabel
sebesar 0,168. Maka dapat disimpulkan bahwa kebutuhan afiliasi berpengaruh positif terhadap intensitas menggunakan jejaring
sosial karena koefisien korelasi bertanda positif dan r
hitung
r
tabel
. Dengan demikian hipotesis alternatif Ha berbunyi adanya
hubungan positif antara kebutuhan afiliasi dengan intensitas menggunakan jejaring sosial siswa kelas VIII SMP Negeri 15
Yogyakarta dapat diterima. Besarnya koefisien korelasi tersebut bertanda positif, sehingga dapat disimpulkan bahwa „ada hubungan
positif antara kebutuhan afiliasi dengan intensitas menggunakan jejaring sosial siswa SMP Negeri 15 Yogyakarta”. Dengan adanya
hubungan ini maka semakin tinggi kebutuhan afiliasi maka semakin tinggi pula intensitas menggunakan jejaring sosial.
Demikian juga sebaliknya semakin rendah kebutuhan afiliasi maka semakin rendah pula intensitas menggunakan jejaring sosial. Hasil
perhitungan SPSS untuk uji korelasi ganda pada penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 11, halaman 199.
143
2 Keterbukaan diri dengan intensitas menggunakan jejaring sosial.
Nilai signifikan antara variabel keterbukaan diri dengan intensitas menggunkan jejaring sosial sebesar p 0,000 0,05 yang
berarti ada hubungan yang sangat signifikan antara keterbukaan diri dengan intensitas menggunkan jejaring sosial. Hasil perhitungan
seperti pada tabel 22 berikut: Tabel 22. Hasil Uji Korelasi Keterbukaan Diri dengan Intensitas
Menggunakan Jejaring Sosial
Hubungan Variabel
N Koefisien
Korelasi r
r tabel
Sig. Keterangan
X
1
-Y
135 0,485
0,165 0,000
H
a
diterima
Berdasarkan tabel 22 di atas ,
dapat diketahui bahwa antara keterbukaan diri dengan intensitas menggunakan jejaring sosial
menghasilkan koefisien korelasi r
hitung
sebesar 0,485 dengan r
tabel
sebesar 0,168. Maka dapat disimpulkan bahwa keterbukaan diri berpengaruh positif terhadap intensitas menggunakan jejaring
sosial karena koefisien korelasi bertanda positif dan r
hitung
r
tabel
. Dengan demikian hipotesis alternatif Ha berbunyi adanya
hubungan positif antara keterbukaan diri dengan intensitas menggunakan jejaring sosial siswa kelas VIII SMP Negeri 15
Yogyakarta dapat diterima. Besarnya koefisien korelasi tersebut bertanda positif, sehingga dapat disimpulkan bahwa „ada hubungan
positif antara keterbukaan diri dengan intensitas menggunakan jejaring sosial siswa SMP Negeri 15 Yogyakarta”. Dengan adanya
144
hubungan ini maka semakin tinggi keterbukaan diri maka semakin tinggi pula intensitas menggunakan jejaring sosial, demikian juga
sebaliknya semakin rendah keterbukaan diri maka semakin rendah pula intensitas menggunakan jejaring sosial. Hasil perhitungan
SPSS untuk uji korelasi ganda pada penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 11, halaman 199.
b. Uji Korelasi Ganda