147
D. Pembahasan
1. Korelasi Kebutuhan Afiliasi dengan Intensitas Menggunakan Jejaring
Sosial pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 15 Yogyakarta
Hasil uji hipotesis pertama koefisien korelasi antara kebutuhan afiliasi dengan intensitas menggunakan jejaring sosial sebesar 0,451 dengan
rt
abel
0,165 r
hitung
r
tabel
dan nilai signifikansi p=0,000 p 0,05. Dengan demikian hipotesis alternatif Ha berbunyi adanya hubungan positif antara
kebutuhan afiliasi dengan intensitas menggunkan intensitas menggunakan jejaring sosial siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Yogyakarta dapat diterima.
Dengan adanya hubungan ini maka semakin tinggi kebutuhan afiliasi maka semakin tinggi pula intensitas menggunakan jejaring sosial, demikian juga
sebaliknya semakin rendah kebutuhan afiliasi maka semakin rendah pula intensitas menggunakan jejaring sosial.
Individu dengan kebutuhan afiliasi yang kuat mempunyai keinginan untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang hangat dan
bersahabat dengan orang lain McClelland; Baron dan Byrne, 2003: 274- 275. Keinginan untuk membangun hubungan persahabatan diiringi dengan
mencari persetujuan dengan orang lain dan menghindari konflik. McClelland mengemukakan karakteristik individu dengan kebutuhan afiliasi
yang kuat, di antaranya adanya tampil lebih baik jika ada insentif yang mengarah
pada afiliasi,
mempertahankan hubungan,
kerjasama, konformitas, dan menghindari konflik, tingkah laku kepemimpinan yang
kurang serta rasa takut akan penolakan. Jejaring sosial menyediakan fitur
148
untuk membangun hubungan dengan orang lain sehingga individu yang memiliki tingkat kebutuhan afiliasi yang tinggi cenderung lebih sering dan
lebih lama menggunakannya. Hasil penelitian tersebut mendukung penelitian sebelumnya yang
mengkaitkan dengan penggunaan jejaring sosial seperti penelitian yang dilakukan oleh Herfina Rinjani dan Ari Firmanto 2013: 82 di kota Malang,
ditemukan adanya hubungan positif dan sangat signifikan antara kebutuhan afiliasi dengan intensitas mengakses
facebook
pada remaja. Penelitian lain juga meneliti bahwa individu yang tinggi akan kebutuhan afiliasinya
cenderung mengirim surat dan menelepon lokal lebih banyak, tertawa lebih banyak dan secara fisik lebih dekat dengan orang lain, menginginkan lebih
banyak kencan setiap minggunya dan lebih mungkin untuk terlibat secara emosional dalam suatu hubungan dari pada individu yang rendah dalam
kebutuhan afiliasinya Baron dan Byrne, 2014: 275. Penelitian di atas menunjukkan adanya variasi media yang digunakan oleh individu untuk
menyalurkan kebutuhan afiliasi. Saat ini melalui media jejaring sosial
online
remaja dapat berkoneksi dengan jaringan sosial yang lebih luas yang membuat mereka menjadi lebih dikenal oleh orang lain dan dapat
berkembang menciptakan sebuah hubungan Yoseptian, 2011: 6. Oleh karena itu, siswa cenderung lebih memilih memenuhi kebutuhan afiliasinya
dengan menggunakan jejaring sosial karena tanpa harus bertatap muka, tidak terbatas ruang dan tempat, menghemat waktu dan biaya, siswa bisa
membangun hubungan dengan orang lain.
149
2. Korelasi Keterbukaan Diri dengan Intensitas Menggunakan Jejaring