Pengembangan Budaya Sekolah Pembahasan

94 mendorong siswa untuk bertanggungjawab menerima dan memenuhi apa yang sudah disepakati antara guru dengan siswa. Selain kesepakatan bersama guru juga selalu menyisipkan dan memberikan pesan-pesan moral pada siswa saat proses pembelajaran di kelas. Guru juga senantiasa mengingatkan siswa-siswanya jika berbuat atau berperilaku yang kurang baik atau tidak sopan saat berada di kelas. Pemberian tugas-tugas juga dimaksudkan untuk melatih siswa agar memiliki rasa tanggung jawab di dalam dirinya.

b. Sekolah

Pengembangan proses pembelajaran sekolah yang dilaksanakan Sekolah Dasar Muhammadiyah Wirobrajan III adalah dengan mengadakan pengarahan dan penyuluhan baik melalui pihak sekolah maupun dari pihak luar sekolah. Sekolah mengadakan kegiatan pengajian dan pertemuan dengan wali murid. Hal ini sesuai dengan Kementerian pendidikan nasional 2010: 21 yang menyebutkan bahwa sekolah, melalui berbagai kegiatan sekolah yang diikuti oleh seluruh warga sekolah, yang dirancang sekolah sejak awal tahun pelajaran, dan dimasukkan ke dalam Kalender Akademik dan yang dilakukan sehari-hari sebagai bagian dari budaya sekolah. Pertemuan dengan wali murid yang diadakan oleh sekolah ditujukan untuk sosialisasi program-program sekolah dan pemberian masukan dari orangtua kepada pihak sekolah. Pengajian dengan wali murid diadakan setiap sebulan sekali pada minggu kedua, dengan materi yang berkaitan dengan cara-cara mendidik anak. Selain itu pengajian juga 95 bertujuan untuk menggalang kerjasama dengan orangtua. Setiap satu tahun sekali sekolah juga mengadakan penyuluhan kepada siswa kelas VI terkait bahaya narkoba yang bekerjasama dengan pihak kepolisian.

c. Luar sekolah

Pengembangan proses pembelajaran di luar sekolah yang dilaksanakan Sekolah Dasar Muhammadiyah Wirobrajan III dalam pelaksanaan penanaman moral adalah dengan menambah jam kegiatan atau ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakulikuler yang ada di SD Muhammadiyah Wirobrajan III antara lain: PKS, HW, tapak suci, futsal, drumband, study sains dan TPA. Pengadaan kegiatan ektrakulikuler di SD Muhammadiyah Wirobrajan III ini sesuai dengan pendapat dari Novan Ardy Wiyani 2013: 107 yang menyebutkan bahwa kegiatan ekstrakulikuler merupakan kegiatan yang dilakukan dalam mengembangkan aspek-aspek tertentu dari apa yang ditemukan pada kurikulum yang sedang dijalankan, termasuk yang berhubungan dengan bagaimana penerapan sesungguhnya dari ilmu pengetahuan yang dipelajari oleh peserta didik sesuai dengan tuntutan kebutuhan hidup mereka maupun lingkungan sekitarnya. Semua kegiatan ektrakulikuler yang ada di SD Muhammadiyah III dapat dikaitkan dengan pelaksanaan penanaman moral. Setiap satu tahun sekali sekolah mengadakan kegiatan perkemahan yang diikuti oleh siswa kelas IV dan V. Kegiatan perkemahan ini merupakan bagian dari HW. HW bertujuan untuk mengajarkan siswa agar lebih bertanggungjawab kepada 96 dirinya sendiri, lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Bagi siswa kelas III hingga VI wajib mengikuti ekstrakulikuler tapak suci yang terintegrasi dalam pelajaran Olahraga. Ekstra tapak suci mengajarkan siswa untuk menghormati orang lain, disiplin, toleransi terhadap sesama dan juga bertanggungjawab. Selain itu ada ekstrakulikuler futsal yang boleh diikuti oleh kelas I hingga kelas VI, ekstra ini bertujuan untuk menanamkan sportifitaas dan fairplay pada siswa. Ekstrakulikuler Drumband bertujuan untuk mengajarkan kedisiplinan, tanggung jawab, kejujuran, rasa ingin tahu dan juga keberanian. Berikutnya ekstra study sains, kegiatan ini mengajarkan anak untuk bisa kreatif, mengembangkan minat dan bakat yang dimilikinya serta melatih kedisiplinan. Sedangkan untuk ektrakulikuler TPA sudah menjadi pelajaran wajib bagi siswa. Disamping itu semua sekolah juga membentuk PKS, yang bertujuan untuk melatih kedisiplinan dan kepemimpinan siswa. Siswa yang menjadi anggota PKS adalah kelas III, IV dan V dengan sistem seleksi yang melibatkan polres setempat. Siswa anggota PKS bertugas untuk mencatat perilaku siswa yang melanggar tata tertib sekolah dan membantu dalam penyeberangan lalu lintas.

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian yang berjudul “Pelaksanaan Penanaman Moral Siswa Di Sekolah Dasar Muhammadiyah Wirobrajan III, Yogyakarta Tahun Ajaran 20142015 ” ini masih terdapat kekurangan karena keterbatasan peneliti. Pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada akhir pergantian tahun ajaran,