Pengintegrasian Moral dalam mata pelajaran

29 pendekatan proses belajar peserta didik secara aktif dan berpusat pada anak. Pelaksanaan pendidikan budaya dan karakter bangsa, salah satunya pelaksanaan penanaman moral dikembangkan dalam proses pembelajaran sebagai berikut: a. Kelas, melalui proses belajar setiap mata pelajaran atau kegiatan yang dirancang sedemikian rupa. Setiap kegiatan belajar mengembangkan kemampuan dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pembelajaran di dalam kelas dapat dikembangkan sebagai wahana untuk menanamkan nilai-nilai moral pada diri peserta didik. Pengembangan pembelajaran di dalam kelas dalam pelaksanaan penanaman moral antara lain dengan pemberian pesan-pesan moral oleh guru yang dikaitkan dengan materi, dan kebijakan yang guru kembangkan di kelas. b. Sekolah, melalui berbagai kegiatan sekolah yang diikuti seluruh peserta didik, guru, kepala sekolah, dan tenaga administrasi di sekolah itu, dirancang sekolah sejak awal tahun pelajaran, dan dimasukkan ke dalam Kalender Akademik dan yang dilakukan sehari-hari sebagai bagian dari budaya sekolah. Program sekolah dalam penanaman moral misalnya pengajian ahad pagi dan penyuluhan bahaya narkoba. c. Luar Sekolah, melalui kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan lain yang diikuti oleh seluruh atau sebagian peserta didik, dirancang sekolah sejak awal tahun pelajaran, dan dimasukkan ke dalam Kalender Akademik. Novan Ardy Wiyani 2013: 107 yang menyebutkan bahwa 30 kegiatan ekstrakulikuler merupakan kegiatan yang dilakukan dalam mengembangkan aspek-aspek tertentu dari apa yang ditemukan pada kurikulum yang sedang dijalankan, termasuk yang berhubungan dengan bagaimana penerapan sesungguhnya dari ilmu pengetahuan yang dipelajari oleh peserta didik sesuai dengan tuntutan kebutuhan hidup mereka maupun lingkungan sekitarnya. Kegiatan di luar sekolah meliputi kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan di luar sekolah misalnya PKS patroli keamanan sekolah, Perkemahan pramuka, dan futsal. Telah dijelaskan bahwa penanaman moral di sekolah dapat pula melalui pendekatan proses pembelajaran. Menurut kementrian pendidikan, penanaman moral melalui pendekatan proses pembelajaran dapat dilakukan dalam aspek kelas, sekolah dan luar sekolah. Pada penelitian ini yang di maksud dengan pembelajaran di kelas adalah proses penanaman moral di kelas beserta kebijakan yang guru kembangkan di kelas. Pembelajaran sekolah yang dimaksudnya adalah program atau kegiatan pengarahan yang sekolah laksanakan dalam rangka penanaman moral. Sedangkan pembelajaran luar sekolah merupakan kegiatan ekstrakulikuler yang ada di sekolah yang berkaitan dengan penanaman moral.

C. Kerangka Berfikir

Pendidikan diselenggarakan untuk dapat mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik agar berguna bagi dirinya, masyarakat, lingkungan, dan juga bangsa. Pendidikan bertujuan bukan hanya membentuk