Lokasi Sekolah Hasil Penelitian

46

a. Program Pengembangan Diri

1 Kegiatan Rutin Sekolah Bentuk kegiatan rutin sekolah dalam melaksanakan penanaman moral disampaikan kepala sekolah berdasarkan hasil wawancara sebagai berikut: Su : “Tadarus, doa di pagi hari, sholat dhuha, sholat dhuhur berjamaah” Sabtu, 25 April 2015 Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah menunjukkan bahwa bentuk kegiatan rutin yang dilakukan sekolah dalam melaksanakan penanaman moral adalah tadarus, doa pagi sebelum pelajaran dimulai, sholat Dhuha dan sholat Dhuhur berjamaah. Pernyataan tersebut diperkuat dengan pernyataan yang disampaikan oleh guru sebagai berikut: Dn : “Setiap pagi berdoa, disiplin diri datang tepat waktu.” Rabu, 29 April 2015 As : “Setiap pagi hari itu doa dulu, kita cek nanti ngajinya. Saya selalu mengecek buku kegiatan, itu kita cek sholatnya, belajarnya, ngajinya” kamis, 30 April 2015 Dr : “Yang pertama itu kalau pagi di awali dengan doa. Kita berikan pengertian- pengertian. Ada sholat dhuha, ada doa bersama.” Selasa, 12 Mei 2015 Hasil wawancara dengan guru lainnya terlampir Wawancara dengan kepala sekolah dan guru menunjukkan bahwa bentuk kegiatan rutin yang dilaksanakan sekolah dalam rangka penanaman moral siswa adalah tadarus, doa pagi, disiplin datang tepat waktu, sholat dhuha, sholat berjamaah, dan mengecek buku kegiatan. Hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru, diperkuat dengan hasil 47 observasi selama peneliti melakukan pengamatan. Berdasarkan hasil observasi selama pengamatan diperoleh hasil bahwa sekolah melaksanakan kegiatan tadarus dan doa pagi sebelum pelajaran dimulai dari kelas I sampai kelas VI. Tadarus dimulai setiap pukul 06.50 WIB kemudian dilanjutkan dengan doa pagi sebelum pelajaran dimulai. Secara bergiliran setiap harinya, ada satu orang siswa yang memimpin doa teman-temannya. Siswa yang datang terlambat menunggu di luar kelas hingga doa pagi selesai. Kemudian siswa yang terlambat tadi boleh masuk tapi berdoa sendiri di depan kelas. Untuk melatih kedisiplinan siswa, biasanya guru memberikan sanksi yang bersifat mendidik. Sanksi itu misalnya diminta untuk sholat dhuha di masjid sekolah, menghafal surat pendek, membuang sampah, dsb. Hasil wawancara dan observasi diperkuat dengan hasil dokumentasi pelaksanaan kegiatan tadarus dan doa pagi. Setiap pagi para siswa melakukan tadarus dan berdoa bersama. Meskipun terkadang guru belum masuk ke kelas karena rapat, siswa dengan sendirinya memulai doa pagi. Secara bergantian ada seorang siswa yang memimpin doa. Berikut ini merupakan dokumentasi doa pagi yang dilaksanakan setiap hari oleh siswa. Terlihat siswa yang datang terlambat berdiri di depan kelas dan berdoa sendiri.