TUJUAN DAN Sampoerna Agro Tbk.

are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 dan Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SAMPOERNA AGRO Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS June 30, 2011 and December 31, 2010 and Six Months Ended June 30, 2011 and 2010 Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated 69

30. TUJUAN DAN

KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN lanjutan 30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES continued b. Risiko mata uang asing b. Foreign currency risk Mata uang pelaporan Grup adalah Rupiah. Grup dapat menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena penjualan dan biaya beberapa pembelian dalam mata uang asing terutama Dolar AS atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh tolak ukur perubahan harganya dalam mata uang asing seperti yang dikutip dari pasar internasional. The Group‟s reporting currency is the Rupiah. The Group faces foreign exchange risk as its sales and the costs of certain purchases are either denominated in foreign currency mainly US Dollar or whose price is significantly influenced by their benchmark price movements in foreign currencies as quoted in the international markets. Grup memutuskan untuk menggunakan forward currency contracts untuk mengantisipasi risiko mata uang asing yang pembayarannya dilakukan sekitar satu 1 bulan setelah Grup menandatangani komitmen penjualan. Forward currency contracts harus mempunyai mata uang yang sama dengan hedged item. The Group requires to use forward currency contracts to eliminate the currency exposures for which payment is anticipated approximately one 1 month after the Group has entered into a commitment for a sale. The forward currency contracts must be in the same currency as the hedged item. c. Risiko kredit c. Credit risk Risiko kredit yang dihadapi oleh Grup berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk meringankan risiko ini, ada kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dibuat kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Ini merupakan kebijakan Grup dimana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Untuk penjualan ekspor, Grup mensyaratkan pembayaran pada saat penyerahan dokumen penjualan. Untuk penjualan domestik, Grup mensyaratkan sebagian besar penerimaan kas dimuka dan sisanya ditagihkan pada saat penyerahan dokumen penjualan. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih. The Group is exposed to credit risk arising from the credit granted to its customers. To mitigate this risk, there are policies in place to ensure that sales of products are made only to creditworthy customers with proven track record or good credit history. It is the Groups policy that all customers who wish to trade on credit are subject to credit verification procedures. For export sales, the Group requires cash against the presentation of documents of title. For sales to local customers, the Group requires most part of cash received in advance and the remaining was invoiced upon presentation of documents. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the Groups exposure to bad debts. Pengembangan perkebunan Plasma didanai melalui talangan sementara oleh Anak perusahaan. Kredit investasi dari bank kepada petani Plasma diperoleh pada saat pengalihan kebun Plasma kepada petani Plasma dilakukan. Jaminan hutang petani Plasma adalah berupa sertifikat tanah yang bersangkutan. Sesuai perjanjian dengan bank, Anak perusahaan diminta untuk bertindak sebagai avalist sampai seluruh hutang petani Plasma dilunasi. Development of the Plasma plantation was funded temporarily by the Subsidiaries. Plasma plantation investment credit from the bank is given to Plasma‟s farmer after all the Plasma areas are converted and turned over to smallholders. The collateral for the Plasma loan shall be the related landright certificates of the Plasma‟s farmers. Based on the loan agreement, Subsidiary is required to act as a guarantor for the Plasma loans until the Plasma loans is fully repaid. are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 dan Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SAMPOERNA AGRO Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS June 30, 2011 and December 31, 2010 and Six Months Ended June 30, 2011 and 2010 Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated 70

30. TUJUAN DAN