Ruang Lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan - Kementerian Pertanian

Direktorat Jenderal Perkebunan L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 5 BAB II ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERKEBUNAN

2.1. Arah Kebijakan Pembangunan Perkebunan Tahun 2012

Dengan memperhatikan arah kebijakan nasional dan pembangunan pertanian periode 2010-2014, dalam menjalankan tugas pelaksanaan pembangunan perkebunan di Indonesia, Direktorat Jenderal Perkebunan merumuskan kebijakan yang akan menjadi kerangka pembangunan perkebunan periode 2010-2014 yang dibedakan menjadi kebijakan umum dan kebijakan teknis pembangunan perkebunan tahun 2010-2014. Karena tahun 2012 merupakan bagian dari Renstra tahun 2010-2014, maka Kebijakan Umum pembangunan perkebunan adalah: Mensinergikan seluruh sumberdaya perkebunan dalam rangka peningkatan daya saing usaha perkebunan, nilai tambah, produktivitas dan mutu produk perkebunan melalui partisipasi aktif masyarakat perkebunan, dan penerapan organisasi modern yang berlandaskan kepada ilmu pengetahuan dan teknologi serta didukung dengan tata kelola pemerintahan yang baik. Adapun Kebijakan Teknis pembangunan perkebunan yang merupakan penjabaran dari kebijakan umum pembangunan perkebunan yaitu: Direktorat Jenderal Perkebunan L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 6 Meningkatkan produksi, produktivitas, dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan melalui pengembangan komoditas, SDM, kelembagaan dan kemitraan usaha, investasi usaha perkebunan sesuai kaidah pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup dengan dukungan pengembangan sistem informasi manajemen perkebunan. 2.2. Strategi Pembangunan Perkebunan Tahun 2012 2.2.1. Strategi Umum Untuk mencapai sasaran, mewujudkan visi, misi dan tujuan, serta mengimplementasikan kebijakan pembangunan perkebunan selama periode 2010-2014, strategi pembangunan pertanian tahun 2010- 2014 yang dikenal dengan Tujuh Gema Revitalisasi menjadi strategi umum pembangunan perkebunan tahun 2010-2014. Sehingga untuk tahun 2012, strategi umum pembangunan perkebunan mengacu 7 tujuh komponen gema revitalisasi dengan penjelasannya secara garis besar sebagai berikut: 1. Revitalisasi lahan Ketersediaan sumberdaya lahan, termasuk air, yang memadai baik secara kuantitas dan kualitas merupakan faktor yang sangat fundamental bagi pertanian. Lahan dan air sebagai media dasar tanaman harus dijaga kelestariannya agar sistem produksi dapat berjalan secara berkesinambungan. Beberapa aspek yang perlu