Investasi Pembangunan Perkebunan Indikator Makro Pembangunan Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 29

3.1.4. Neraca Perdagangan Komoditas Perkebunan

Pada umumnya komoditi perkebunan merupakan komoditi untuk ekspor, neraca perdagangan komoditas unggulan perkebunan selama tahun 2008-2012 mengalami peningkatan sebesar 6,69 dari tahun 2008 sebesar US 21,51 milyar menjadi Rp US 27,52 milyar pada tahun 2012. Nilai tersebut lebih rendah sedikit jika dibandingkan dengan neraca perdagangan komoditi perkebunan tahun 2011 yang besarnya US29,36 milyar, atau mengalami penurunan 6,26 akibat lesunya perekonomian dunia yang dipicu oleh krisis ekonomi di benua Eropa.

3.1.5. Nilai ekspor

Nilai ekspor komoditas perkebunan selama kurun waktu 5 tahun 2008-2012 mengalami laju pertumbuhan rata-rata sebesar 14,06 per tahun dari nilai ekspor pada tahun 2008 sebesar US 22,20 milyar meningkat menjadi US 31,69 milyar pada tahun 2012. Namun jika dibandingkan dengan nilai ekspor komoditi perkebunan tahun 2011, mengalami penurunan sebesar 1,64.

3.1.6. Nilai Tukar Petani NTP Perkebunan Rakyat

Nilai tukar petani NTP perkebunan rakyat merupakan salah satu indikator yang dapat dijadikan sebagai ukuran tingkat kesejahteraan petani. Dalam kurun waktu 5 tahun 2008-2012 laju pertumbuhan nilai tukar petani rata-rata sebesar 1,06 per tahun dari 103,88 pada tahun 2008 menjadi 108,34 pada tahun 2012. Dalam Rencana Direktorat Jenderal Perkebunan L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 30 Kinerja Tahunan RKT Direktorat Jenderal Perkebunan 2012 ditargetkan sebesar 107,13 dan terealisasi sebesar 108,34 atau capaiannya 100,59. Jika dibandingkan dengan tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 5,94.

3.1.7. Pendapatan Pekebun

Indikator lain untuk mengukur kesejahteraan petani adalah pendapatan pekebun, dalam rencana kinerja tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan 2012 ditetapkan sebesar US1.720 per kepala keluarga, realisasi pendapatan pekebun sampai dengan akhir Desember 2012 sebesar US1.832 106,51 dan jika dibandingkan dengan tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 7,64. Dalam kurun waktu 5 tahun 2008-2012 pendapatan pekebun mengalami kenaikan rata-rata 4,29 per tahun. 3.2. Indikator Mikro Pembangunan Perkebunan Capaian indikator mikro lebih difokuskan pada luas areal, produksi dan produktivitas untuk 15 komoditas unggulan nasional yang meliputi karet, kelapa, kelapa sawit, kopi, teh, lada, cengkeh, kakao, jambu mete, tebu, tembakau, kapas, jarak pagar, nilam dan kemiri sunanminyak.