Dukungan Pengembangan Capaian Kinerja Keuangan Berdasarkan Kegiatan Utama Tahun 2012

Direktorat Jenderal Perkebunan L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 76 memiliki IUP atau IUP-B seluas 20 dua puluh per seratus dari total luas areal kebun untuk masyarakat belum dilaksanakan. Output kegiatan penting untuk Dukungan Penanganan Pascapanen Komoditas Perkebunan pada tahun 2012 meliputi:

1 Penanganan pascapanen

tanaman semusim dilaksanakan di 18 kabupaten 8 provinsi yaitu Sumut, Jambi, Lampung, Jabar, Jateng, Jatim, Bali dan. Sultra. Anggaran yang terserap sebesar Rp1.550.227.000,- 100,00. 2 Penanganan pascapanen tanaman rempah dan penyegar dilaksanakan di 51 kabupaten 26 provinsi yaitu Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Sumsel, Babel, Bengkulu, Banten, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Bali, NTB, NTT, Kalbar, Kaltim, Sulut, Sulsel, Sulteng, Sultra, Gorontalo, Maluku, Malut, Papua dan Papua Barat. Realisasi serapan anggaran sebesar Rp5.403.744.000,- 100,00. 3 Penanganan pascapanen tanaman tahunan dilaksanakan di 41 kabupaten 17 provinsi yaitu Aceh, Riau, Jambi, Sumsel, Bengkulu, Banten, Jabar, Jateng, Jatim, Kalbar, Kalteng, Kalsel, NTB, NTT, Sulut, Direktorat Jenderal Perkebunan L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 77 Maluku dan Malut. Realisasi serapan anggaran sebesar Rp176.550.000,- 99,46. 4 Pembinaan Usaha Perkebunan Berkelanjutan di 29 provinsi, kecuali Banten, DKI, DIY dan NTB, dengan serapan anggaran sebesar Rp5.774.546.790,- 86,59. 5 Fasilitasi Pencegahan Gangguan Usaha Perkebunan dan Konflik dilaksanakan di 22 provinsi yaitu Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Jambi, Sumsel, Babel, Bengkulu, Lampung, Banten, Jabar, Jateng, Jatim, Kalbar, Kaltim, Kalsel, Kalteng, Sulut, Sulsel, Sulteng dan Sultra, dengan serapan anggaran sebesar Rp3.593.618.920,- 87,35. Rincian capaian serapan keuangan untuk kegiatan Utama Pengembangan Penanganan Pascapanen Komoditas Perkebunan seperti pada tabel 17 berikut : Direktorat Jenderal Perkebunan L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 78 Tabel 17. Rincian Realisasi Serapan Anggaran Output Kegiatan Peningkatan Pengembangan Pascapanen Komoditas Perkebunan tahun 2012 No Program Anggaran Rp000 Output Fisik Pagu Realisasi Pengembangan Penanganan Pascapanen komoditas perkebunan 30.767.041 28.241.520 91,79 95,61 1 Peningkatan penanganan pascapanen tanaman semusim dan rempah penyegar 14.182.695 13.978.123 98,56 91,43 2 Peningkatan penanganan pascapanen tanaman tahunan 177.500 176.550 99,46 23,29 3 Pembinaan usaha perkebunan berkelanjutan 6.669.057 5.774.547 86,59 100,00 4 Layanan perkantoran pusat 428.500 426.496 99,53 100,00 5 Kebijakan, norma, standar, , pedoman, perencanaan, monitoring, evaluasi, keuangan, dll 5.195.039 4.292.186 82,62 100,00 6 Penanganan gangguan usaha perkebunan dan konflik 4.114.250 3.593.618 87,35 100,00

4.2.1.5. Dukungan Perlindungan Perkebunan

Realisasi serapan untuk kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan adalah sebesar Rp 32.501.509.782,- 95,09 dari pagu yang tersedia. Tidak tercapainya target serapan anggaran tersebut terutama disebabkan oleh SDM Petugas kurang profesional, penempatan petugas yang tidak tepat, sebagian Pemandu lapang PL memasuki usia pensiun; Regu proteksi perkebunan tingkat petani umumnya tidak ada lagi; Kapabiliti UPTD pada umumnya masih lemah; Direktorat Jenderal Perkebunan L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 79 Implementasi Teknologi belum sepenuhnya diterapkan dan belum tersosialisasi dengan baik; dan Brigade proteksi tanaman kurang berfungsi. Output kegiatan penting untuk Dukungan Perlindungan Perkebunan pada tahun 2012 meliputi: 1 Pengendalian OPT tanaman perkebunan yang meliputi OPT tanaman kelapa, karet, jambu mete, lada, kopi, cengkeh, tembakau dan tebu dilaksanakan di 47 kabupaten 21 provinsi yaitu Aceh, Riau, Sumsel, Babel, Bengkulu, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Bali, NTB, NTT, Kalbar, Kaltim, Kalsel, Kalteng, Sulut, Sulsel, Sulteng, Sultra dan Malut. Realisasi anggaran yang terserap sebesar Rp 12.629.294.925,- 96,58. 2 Fasilitasi pencegahan kebakaran lahan dan kebun dilaksanakan di 61 kabupaten 9 provinsi yaitu Aceh, Sumut, Riau, Jambi, Sumsel, Kalbar, Kalteng, Kalsel dan Kaltim. Anggaran yang terserap sebesar Rp 3.905.494.675,- 87,09. 3 Pelaksanaan SL-PHT Perkebunan dilaksanakan di 41 kabupaten 19 provinsi yaitu Aceh, Sumsel, Babel, Bengkulu, Lampung, Banten, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Bali, NTB, Kalbar, Kaltim, Sulsel, Sulteng, Sultra, Gorontalo dan Malut. Anggaran yang terserap sebesar Rp 5.285.137.630,- 96,12.