Strategi Pengembangan Kelembagaan dan Kemitraan Usaha

Direktorat Jenderal Perkebunan L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 18 yang bersifat sosial berupa asosiasi petani, sedangkan kelembagaan petani yang berfungsi ekonomi berupa koperasi komoditas. Strategi pengembangan kelembagaan dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian kelembagaan agribisnis perkebunan dalam memanfaatkan peluang usaha yang ada. Adapun strategi pengembangan kemitraan usaha dimaksudkan untuk dapat memperoleh manfaat maksimal dari kegiatan agribisnis perkebunan. Untuk itu rencana aksi yang akan ditempuh adalah: 1 Mendorong peningkatan kemampuan dan kemandirian kelembagaan petani untuk menjalin kerjasama usaha dengan mitra terkait serta mengakses berbagai peluang usaha dan sumberdaya yang tersedia. 2 Memfasilitasi terbentuknya kelembagaan komoditas yang tumbuh dari bawah. 3 Memfasilitasi penumbuhan dan pengembangan kelembagaan keuangan pedesaan. 4 Meningkatkan fungsi pendampingan kepada petani dan kelembagaan usahanya. 5 Memperkuat kemitraan yang saling menguntungkan, saling menghargai, saling bertanggung jawab, saling memperkuat dan saling ketergantungan antara petani, pengusaha, karyawan dan masyarakat sekitar perkebunan. Direktorat Jenderal Perkebunan L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 19 Disisi lain kalangan usaha dapat berperan dalam memperkuat asosiasi komoditas maupun dewan komoditas perkebunan.

2.2.2.8. Strategi Pengembangan

Dukungan Terhadap Pengelolaan Sumber Daya Alam SDA dan Lingkungan Hidup Strategi ini merupakan upaya untuk memanfaatkan sumberdaya perkebunan secara optimal sesuai dengan daya dukung sehingga kelestariannya dapat tetap terjaga. Melalui strategi ini, pengembangan perkebunan dapat dilaksanakan secara harmonis ditinjau dari aspek ekonomi, sosial dan ekologi secara berkelanjutan. Rencana aksi dari strategi ini adalah: 1 Meningkatkan penerapan sistem pertanian konservasi pada wilayah perkebunan termasuk lahan kritis, gambut, DAS Hulu dan pengembangan perkebunan di kawasan penyangga sesuai kaidah konservasi tanah dan air. 2 Meningkatkan penerapan paket teknologi ramah lingkungan. 3 Meningkatkan pemanfaatan pupuk organik, pestisida nabati, agens pengendali hayati serta teknologi pemanfaatan limbah usaha perkebunan yang ramah lingkungan. 4 Meningkatkan kampanye peran perkebunan dalam kontribusi penyerapan karbon, penyedia oksigen dan peningkatan peran serta fungsi hidroorologis. Direktorat Jenderal Perkebunan L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 20 5 Meningkatkan upaya penerapan pembukaan lahan tanpa bakar. 2.3. Target Menteri Pertanian 2.3.1. Target Kinerja Menteri Pertanian Tahun 2010-2014 Sesuai kontrak kerja Menteri Pertanian dengan Presiden RI, selama lima tahun ke depan 2010-2014, Kementerian Pertanian mencanangkan 4 empat target utama yaitu: 1 Pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan Saat ini tebu gula sudah dalam posisi swasembada untuk kebutuhan rumah tangga, sehingga ke depan ditargetkan untuk mempertahankan posisi tersebut bahkan pada tahun 2014 telah mencapai swasembada gula nasional baik untuk konsumsi rumah tangga maupun industri; 2 Peningkatan diversifikasi pangan Diversifikasi pangan merupakan salah satu strategi mencapai ketahanan pangan. Sasarannya adalah tercapainya pola konsumsi pangan yang aman, bermutu, dan bergizi seimbang yang dicerminkan oleh tercapainya skor pangan harapan PPH sekurang-kurangnya 93,3 pada tahun 2014. Dari sub sektor perkebunan diharapkan dapat berkontribusi terhadap skor PPH sebesar 15 point yang berasal dari minyak, lemak, dan gula.