Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya

Direktorat Jenderal Perkebunan L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 81 pengawalan dan pembangunan perkebunan dan kegiatan sertifikasi, pengujian, pengawasan mutu benih dan penerapan teknologi proteksi tanaman perkebunan yang tidak terlaksana sepenuhnya; terbatasnya panitia pengadaan barangjasa dan beban tugas yang overload; terjadinya reorganisasi dalam tubuh dinas yang membidangi perkebunan ProvinsiKabupatenKota, yang berdampak pada kelambanan dalam penanganan Tindaklanjut Laporan Hasil Audit LHA; penentuan kegiatan belum sepenuhnya memperhatikan usulan daerah dan koordinasi dengan daerah dalam penentuan kegiatan kurang optimal; Aset yang dimanfaatkan oleh pihak lain Pemerintah Daerah tanpa dukungan administrasi sesuai ketentuan yang berlaku dan tidak optimal pemanfaatannya; dan Tim SPI belum optimal dalam melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan-kegiatan pembangunan perkebunan. Rincian capaian serapan keuangan untuk output kegiatan Utama Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perkebunan seperti pada Tabel 19 berikut: Direktorat Jenderal Perkebunan L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 82 Tabel 19. Rincian Realisasi Serapan Anggaran Output Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perkebunan tahun 2012 No Program Anggaran Rp000 Output Fisik Pagu Realisasi Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perkebunan 145.382.813 131.232.280. 90,27 99,98 1 Layanan perkantoran 44.405.679 39.442.825 88,82 100,00 2 Pengadaan sarana prasarana perkantoran 3.345.500 3.069.884 91,76 100,00 3 Norma, standar, kebijakan, pedoman, perencanaan, evaluasi, keuangan, ortala, kepegawaian dll 27.725.152 23.022.006 83,04 100,00 4 Peningkatan kapabilitas pegawai 50.000 35.530 71,06 50,00 5 Pembinaan, pengawalan, pendampingan dan monev pembangunan perkebunan 505.470 502.445 99,40 100,00 6 Sertifikasi, pengujian, pengawasan mutu benih penerapan teknologi proteksi tanaman perkebunan 281.975 271.355 96,23 100,00 7 Perencanaan, pengelolaan keuangan, data, informasi dan monev, umum 47.409.279 44.888.277 94,68 100,00 8 Administrasi kegiatan dana dekonsentrasi DK 4.806.701 4.192.047 87,21 100,00 9 Administrasi kegiatan dana tugas pembantuan TP 14.723.269 13.894.007 94,37 100,00 10 Dukungan kegiatan manajemen dan teknis lainnya 2.129.788 1.913.903 89,86 100,00 Direktorat Jenderal Perkebunan L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 83 4.2.1.7. Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih Serta Penerapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan Realisasi serapan untuk kegiatan Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih Serta Penerapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan sebesar Rp 66.169.903.638,- 94,82 dari pagu yang tersedia. Tidak tercapainya target serapan anggaran tersebut antara lain adanya optimalisasi dan efisiensi pada kegiatan pengadaan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Laboratorium; Implementasi Teknologi belum sepenuhnya diterapkan dan belum tersosialisasi dengan baik; dan Tim SPI belum optimal dalam melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan-kegiatan pembangunan perkebunan. Rincian capaian serapan keuangan untuk output Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih serta Penerapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan seperti pada Tabel 20 berikut : Direktorat Jenderal Perkebunan L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 84 Tabel 20. Rincian Realisasi Serapan Anggaran Output Kegiatan Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih serta Penerapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan Tahun 2012 No Program Anggaran Rp 000 Output Fisik Pagu Realisasi Dukungan Pengujian dan pengawasan Mutu Benih serta Penerapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan 69.782.993 66.169.903 94,82 98,57 1 Layanan Perkantoran 45.932.850 44.614.442 97,13 100,00 2 Pengadaan sarana, prasarana perkantoran 4.146.807 4.081.047 98,41 98,21 3 Administrasi kegiatan, Standar, pedoman, perencanaan, monitoring, evaluasi, keuangan dll 5.559.937 5.004.048 90,00 100,00 4 Peningkatan kapabilitas pegawai 2.883.368 2.625.489 91,06 79,29 5 Opersional Laboratorium 1.803.612 1.395.817 77,39 100,00 6 Pembangunan kebun contoh, demplot, uji, koleksi dll 3.054.217 2.743.287 89,82 83,52 7 Pengawasan peredaran benih 2.892.610 2.340.511 80,91 100,00 8 Rakitan teknologi spesifikasi proteksi tanaman perkebunan 1.893.570 1.883.895 99,49 100,00 9 Pemanfaatan agensia hayati 921.798 820.945 89,06 100,00 10 Sertifikasi dan pebgujian mutu benih 694.224 660.421 95,13 100,00 Direktorat Jenderal Perkebunan L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 85

4.2.2. Capaian Kinerja Keuangan Berdasarkan Serapan per Satker Tahun 2012

Sebagaimana diketahui bahwa jumlah kabupaten dan kota di seluruh Indonesia sebanyak 497 yang tersebar di 33 provinsi. Dengan keterbatasan APBN, untuk memenuhi rasa keadilan dan ketidakberpihakan kepada kebupatenkota yang ingin melaksanakan pembangunan perkebunan, maka ditetapkan kriteria untuk penetapan satker mandiri otonom sebagai berikut: a Kinerja satker dua tahun terakhir 2010 dan 2011; b Nomenklatur Dinas. Urutan prioritas pengalokasian anggaran terkait dengan nomenklatur dinas secara berurutan: apabila Dinas Perkebunan beridiri sendiri akan memperoleh prioritas utama, Dinas Gabungan namun masih tersurat kata Perkebunan, seperti Dinas Kehutanan dan Perkebunan menjadi prioritas kedua, dan Dinas Gabungan tanpa kata Perkebunan akan menjadi prioritas terakhir; c Alokasi anggaran yang dikelola minimal Rp 900 juta. Bila anggaran yang dikelola dibawah Rp 900 juta, maka dana tersebut dialokasikan dan dikelola oleh Provinsi sebagai Tugas Pembantuan TP Provinsi; dan d Besar-kecilnya kontribusi terhadap sasaran produksi dan luas areal secara nasional sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis RENSTRA Pembangunan Perkebunan tahun 2010-2014. Berdasarkan kriteria tersebut, pada tahun 2012 pembangunan perkebunan dilaksanakan oleh satuan kerja satker lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 86 Direktorat Jenderal Perkebunan yang berjumlah 184 satker yang terdiri atas Satker Direktorat Jenderal Perkebunan Pusat, Satker UPT Pusat 4 satker, Satker Dinas Provinsi 32 satker dan Satker Dinas Kabupatenkota 147 satker. Penilaian kinerja berpedoman pada Pedoman Penilaian Kinerja Pembangunan Perkebunan tahun 2012. Pedoman tersebut mengatur kriteria penilaian tingkat keberhasilan satker dalam melaksanakan pembangunan perkebunan tahun 2012. Penilaian ini dilaksanakan dengan menjumlah bobot tertimbang dari semua parameter. Rincian bobot masing- masing parameter sebagai berikut ; a. Capaian keuangan triwulan I, triwulan II dan triwulan III bobotnya 15; b. Capaian serapan keuangan sampai dengan triwulan IV bobotnya 35; c. Capaian kinerja pelaksanaan kegiatan fisik menggunakan pembobotan untuk menilai capaian kinerja fisik bobotnya 35; d. Pelaporan tertib dan sesuai ketentuan yang berlaku ketepatan waktu dan keteraturan penyampaian bobotnya 10; e. Tindak lanjut penyelesaian LHALHP administrasi dan kerugian negara bobotnya 5. Adapun kriteria nilainya sebagai berikut:  00 - 59 : KurangTidak Berhasil  60 - 79 : Cukup Berhasil  80 - 95 : Berhasil  95 : Sangat Berhasil.