Latar Belakang Direktorat Jenderal Perkebunan - Kementerian Pertanian
                                                                                Direktorat Jenderal Perkebunan
L a p o r a n   K i n e r j a   T a h u n   2012
2 terdiri atas perkebunan besar negara 6, perkebunan besar
swasta 22 dan perkebunan rakyat 72. Tujuan  pembangunan  perkebunan  sebagaimana  dituangkan
dalam  UU  Nomor  18  Tahun  2004  tentang  Perkebunan  adalah untuk  meningkatkan  pendapatan  masyarakat;  meningkatkan
penerimaan dan devisa negara; menyediakan lapangan kerja; meningkatkan  produktivitas,  nilai  tambah  dan  daya  saing;
memenuhi  kebutuhan  konsumsi  dan  bahan  baku  industri dalam  negeri;  dan  mengoptimalkan  pengelolaan  sumberdaya
alam secara berkelanjutan. Pembangunan  perkebunan  ke  depan  dihadapkan  kepada
berbagai  tantangan,  seperti  terjadinya  berbagai  perubahan dan  perkembangan  lingkungan  yang  sangat  dinamis  serta
berbagai  persoalan  yang  mendasar  seperti  adanya  tekanan globalisasi  dan  liberalisasi  pasar,  pesatnya  kemajuan
teknologi  dan  informasi,  semakin  terbatasnya  sumberdaya lahan,  air  dan  energi,  terjadinya  perubahan  iklim  global,
kecilnya  kepemilikan  dan  status  lahan,  masih  terbatasnya kemampuan  sistem  perbenihan  nasional,  terbatasnya  akses
petani  terhadap  permodalan,  masih  lemahnya  kapasitas kelembagaan petani dan penyuluh, serta kurang harmonisnya
koordinasi kerja
antar sektor
terkait pembangunan
perkebunan. Perubahan  paradigma  pembangunan  perkebunan  yang
dilakukan  melalui  pendekatan  otonomi  daerah  oleh  provinsi
Direktorat Jenderal Perkebunan
L a p o r a n   K i n e r j a   T a h u n   2012
3 dan  kabupaten  dalam  bentuk  dana  dekonsentrasi  dan  tugas
pembantuan,  membawa  konsekuensi  perubahan  kewenangan dan  fasilitasi  pelaksanaan  pembangunan  perkebunan  antara
pemerintah  provinsi  dan  kabupatenkota,  yang  berdampak pada  jauhnya  rentang  kendali  antara  pusat,  provinsi  dan
kabupaten,  yang  pada  akhirnya  mempengaruhi  pencapaian tujuan  dan  sasaran  program  dan  kebijakan  pembangunan
perkebunan  dan  kinerja  Direktorat  Jenderal  Perkebunan secara umum.
Untuk  melihat  keefektifan,  keefisienan  dan  keekonomian pelaksanaan  kegiatan  pembangunan  perkebunan  diperlukan
pengukuran  capaian  kinerja,  baik  terhadap  sasaran  makro, sasaran  mikro  maupun  penetapan  kinerja  yang  merupakan
kontrak  kinerja  antara  Direktur  Jenderal  Perkebunan  dengan Menteri Pertanian pada tahun  2012. Oleh karenanya, laporan
ini  akan  menggambarkan  kinerja  pembangunan  perkebunan tahun 2012 secara utuh, baik yang pembiayaannya bersumber
dari  pemerintah  APBN  dan  APBD  maupun  yang  bersumber dari dana masyarakat.
Peraturan  Menteri  Negara  Pendayagunaan  Aparatur  Negara dan  Reformasi  Birokrasi  No.  29  Tahun  2010  mengamanatkan
agar setiap institusi termasuk Direktorat Jenderal Perkebunan untuk  melakukan  pengukuran  kinerja  atas  satker-satker  di
jajarannya  dalam  melaksanakan  pembangunan  perkebunan
Direktorat Jenderal Perkebunan
L a p o r a n   K i n e r j a   T a h u n   2012
4 tahun
2012. Pengukuran
kinerja dilakukan
dengan membandingkan target kinerja dan realisasi kinerja.
                