Capaian kinerja atas kegiatan yang dipantau oleh UKP4

Direktorat Jenderal Perkebunan L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 99 No Kegiatan Capaian kinerja Warna Kategori 1 Terl a ks a na nya a rea l gi l i ng tebu 450.000 ha 100,26 Bi ru Sa nga t berha s i l 2 Terguna ka nnya 50 bemi h unggul tebu bermutu 101,20 Bi ru Sa nga t berha s i l 3 Ters edi a nya ca l on peta ni da n ca l on l a ha n progra m revi ta l i s a s i perkebuna n KPEN-RP untuk komodi ti kel a pa s a wi t s el ua s 20.000 ha 107,08 Bi ru Sa nga t berha s i l 4 Ters edi a nya 350.000 ba ta ng beni h s a wi t unggul bermutu 104,02 Bi ru Sa nga t berha s i l 5 Terba ngunnya ta ngki ti mbun untuk perus a ha a n perkebuna n 100,00 Hi ja u Berha s i l Adapun rinciannya untuk masing-masing kegiatan sebagaimana disajikan pada Lampiran 6. Direktorat Jenderal Perkebunan L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 100

BAB V KENDALA DAN RENCANA TINDAK LANJUT

5.1. Permasalahan yang dihadapi

Permasalahan yang mengakibatkan kurang efektif dalam pencapaian sasaran pembangunan perkebunan tahun 2012 secara umum adalah tahun fiskal yang tidak sinkron dengan kalender tanam, dampak perubahan iklim, permodalan petani yang masih sulit di akses, dan prasarana terutama jalan, jembatan, pelabuhan yang belum memadai. Permasalahan tersebut dapat dikelompokkan menjadi administrasi dan teknis. Lebih lanjut untuk teknis diuraikan lagi menjadi teknis perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.

5.1.1. Administrasi

o Masih banyaknya Revisi POKDIPA yang diajukan; o Usulan revisi DIPA atau POK belum sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan terdapat pula usulan revisi yang disampaikan lebih dari satu kali dari bidang yang berbeda dalam satu Satker; Direktorat Jenderal Perkebunan L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 101 o Terdapat beberapa Satker di daerah yang melakukan revisi sendiri dan tidak mematuhi mekanisme usulan revisi sesuai dengan ketentuan; o Lambatnya penetapan CPCL oleh Bupati; o Terbatasnya panitia pengadaan barangjasa dan beban tugas yang overload; o Sanggahan banding; o Penggunaan uang yang tidak mengikuti ROPAK; o Kurangnya dukungan pendanaan dari APBD provinsi dan kabupaten; o Terjadinya reorganisasi dalam tubuh dinas yang membidangi perkebunan ProvinsiKabupatenKota, yang berdampak pada kelambanan dalam penanganan Tindaklanjut Laporan Hasil Audit LHA; 5.1.2. Teknis 5.1.2.1. Perencanaan o Terlambatnya usulan proposal kegiatan dari daerah provinsi dan kabupatenkota; o Penentuan kegiatan belum sepenuhnya memperhatikan usulan daerah dan koordinasi dengan daerah dalam penentuan kegiatan kurang optimal;