Yogyakarta, 30 November 2016
121
5. Pengaruh Konsentrasi Gliserol terhadap Drug Loading ke dalam Film
Proses drug loading pada variasi konsentrasi gliserol berlangsung sama dengan variasi komposisi polimer pektin-pati jagung. Pengukuran massa obat yang terloading ke dalam film
tidak bisa dilakukan secara langsung, yaitu dengan pengukuran konsentrasi obat yang tersisa di cairan. Massa obat setelah proses drug loading ditunjukkan pada Tabel 7.
Tabel 3. Massa obat yang ter loading ke dalam film
No. Konsentrasi gliserol Massa obat terloading ke dalam
film mg Efisiensi Drug Loading
1. 202,1429
40,43 2.
5 301,4286
60,29 3.
10 344,2857
68,86 4.
15 394,2857
78,86
Hasil pada Tabel 7 menunjukkan massa obat yang terloading bertambah banyak dengan adanya penambahan konsentrasi gliserol. Efisiensi drug loading dihitung sebagai rasio antara
massa obat terloading dengan massa obat awal. Hasil efisiensi drug loadingpada filmdengan variasi konsentrasi gliserol ditunjukkan pada Gambar 8.
Gambar 8. Efisiensi drug loading dengan variasi konsentrasi gliserol
Hasil pada Gambar 8 menunjukkan nilai efisiensi drug loading meningkatkarena penambahan konsentrasi gliserol pada rentang 0-15. Hal ini disebabkan karena gliserol di
dalam film membuat film lebih fleksibel dan elastis. Menurut Suppakul 2006, gliserol dapat
40,43 60,29
68,86 78,86
20 40
60 80
100
1 2
3 4
E fi
si ensi
drug loadi
ng
Konsentrasi gliserol
10 5
15
122 mengurangi gaya intermolekul antara ikatan polimer, meningkatkan fleksibilitas film dengan
memperlebar ruang kosong molekul dan melemahkan ikatan hidrogen rantai polimer. Adanya ruang kosong yang lebih lebar dalam molekul pektin membuat obat asam salisilat
lebih mudah masuk loading ke dalam film. Semakin banyak obat yang dapat masuk ke dalam film, maka efisiensi drug loading semakin besar. Nilai efisiensi drug loading pada film berkisar
antara 40,429-78,857.
KESIMPULAN
Modifikasi edible film pektin-pati jagung dapat diaplikasikan sebagai Drug Delivery System DDS. Penambahan komposisi pati jagung pada pektin yang semakin besar rentang 0-
1 gram mempengaruhi karakteristik mekanik film yaitu penurunan nilai kuat tarik berkisar dan peningkatan persen pemanjangan. Penambahan konsentrasi gliserol 0-15 juga berpengaruh
terhadap karakteristik mekanik film yaitu penurunan nilai kuat tarik dan peningkatan persen pemanjangan.
Pada aplikasi membran pengahantar obat asam salisilat, penambahan komposisi pati jagung dan gliserol pada pektin yang semakin besar pada film akan mengakibatkan efisiensi
drug loading semakin besar. Nilai efisiensi drug loading terbesar yaitu 83,25 untuk komposisi pektin-pati jagung 2 : 1 gg dan 78,86 pada konsentrasi gliserol 15.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Sains Teknologi AKPRIND Yogyakarta atas bantuan dana pada
penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jenderal Hortikultura, 2015, Statistik Produksi Hortikultura Tahun 2014, Kementerian Pertanian.
Food Chemical Codex, 1996, Pectins, http:arjournals.annualreviews.orgdoiabs
diakses 4 April 2016.
Herbstreith, K., Fox, G., 2005, Pectin, http:www.herbstreithfox.depektinforsch
ung_und_entwicklungforschung_entwicklung04a.htm diakses 11 April 2016.
Hoejgaard, S.,
2004, Pectin
Chemistry, Funcionality,
and Applications,
http:www.cpkelco.comPtalkptalk.htm diakses 4 April 2016. Hyene, K., 1987, Tumbuhan Berguna Indonesia-I, Balai Penelitian dan Pengembangan
Kehutanan, Departemen Kehutanan Bogor.
Yogyakarta, 30 November 2016
123 Krochta, J. M., Johnson, C. M., 1997, Edible Film and Biodegradable Polymer Film Challenger
and Opportunities, Journal Food Technology, 51 2 ; 6174. Lehninger, A.L., 1988, Dasar-Dasar Biokimia Jilid 1, Erlangga, Jakarta.
Mishra, R.K., Datt, M., Banthia. A.K., 2008, Synthesis and Characterization of Pectin PVP Hydrogel Membranes for Drug Delivery System, American Association of
Pharmaceutical Scientists, 9 2, 395-403 Mishra, R.K., Banthia, A.K., Majeed, A.B.A., 2012, Pectin Based Formulations for Biomedical
Applications : A Review, Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research, Volume 5, 1-7
Sadeghi, M., 2011, Pectin-Based Biodegradable Hydrogels with Potential Biomedical Application as Drug Delivery Systems, Journal of Biomaterial and Nanotechnology, 2,
36-40. Silva, M.A., Bierhalz, A.C.K., and Kieckbusch, T.G, 2009, Alginate and Pectin Composite
Films Crosslinked with Ca
2+
ions: Effect of The Plasticizer Concentration, Journal Carbohydrate Polymer, 77, 736-742.
Suppakul, P., 2006, Plasticizer and Realtive Humidity Effects on Mechanical Properties of Cassava Flour Films, Department of Packaging Technology, Faculty of Agro-Industry,
Kasetsart University, Bangkok, Thailand Waryoko, Rahardjo, B., Marseno, D.W., dan Karyadi, J.N.W., 2014, Sifat Fisik, Mekanik dan
BarrierEdible Film Berbasis Pati Umbi Kimpul Xanthosoma Sagittifolium yang Diinkorporasi dengan Kalium Sorbat, Jurnal Agritech, 341, 72-80.
Wirawan, S.K., Prasetya, A., Ernie, 2012, Pengaruh Plasticizer pada Karakteristik Edible Film dari Pektin, Jurnal Reaktor, 14 1, 61-67.