Yogyakarta, 30 November 2016
115 panjang gelombang 542 nm. Efisiensi drug loading dihitung sebagai rasio antara konsentrasi
obat akhir dengan konsentrasi awal obat.
HASIL DAN PEMBAHASAN 1.
Karakteristik Pektin
Uji pektin dilakukan untuk mengetahui karakteristik pektin yang digunakan sesuai dengan spesifikasi mutu pektin komersial. Perbandingan antara bahan pektin dengan pektin
komersial sesuai Food Chemical Codex 1996 ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1 . Perbandingan bahan pektin dengan standar pektin komersial
No. Karakteristik
Bahan Pektin Pektin Komersial
1. Kadar air
0,8 Maks. 12
2. Kadar abu
1,04 Maks. 1
3. Berat ekuivalen
769,23 -
4. Kadar metoksil
9,92 Min. 7 rendah
5. Kadar asam galakturonat
79,2 Min. 65
Hasil pada Tabel 1 menunjukkan nilai parameter pada bahan pektin yang digunakan dalam penelitian memenuhi syarat standar pektin komersial.
2. Pengaruh Komposisi Polimer pada Karakteristik Edible Film
Karakteristik edible film yang diukur yaitu ketebalan, kuat tarik tensile strength dan persen pemanjangan elongation.
Pengukuran Ketebalan Edible Film Ketebalan film merupakan sifat fisik yang dipengaruhi oleh konsentrasi padatan terlarut
dalam larutan dan ukuran plat pencetak. Hasil pengukuran ketebalan film diperoleh berkisar antara 0,093-0,105 mm. Ketebalan yang diperoleh tidak selalu sama karena pencampuran
larutan kurang homogen saat dituang ke dalam cetakan, sehingga total padatan pada masing bagian tidak sama.
Pengujian Kuat Tarik Tensile Strength padaEdible Film
116 Kuat tarik adalah gaya tarik maksimum yang dapat ditahan oleh sebuah film. Parameter
ini menggambarkan gaya maksimum yang terjadi pada film selama pengukuran berlangsung. Hasil uji kuat tarik pada film dengan variasi pati jagung ditunjukkan pada Gambar 3.
Gambar 3. Hasil uji kuat tarik pada film dengan variasi komposisi polimer pektin dan
pati jagung
Gambar 3 menunjukkan bahwa nilai kuat tarik menurun karena penambahan pati jagung pada rentang 0-1 gram. Jika penambahan pati jagung pada pektin lebih dari 1 gram, maka film
yang dihasilkan kualitas warnanya kurang bagus yaitu berwarna kecoklatan. Pada komposisi pektin-pati jagung 3 gram dan tanpa penambahan pati jagung, nilai kuat tarik yang diperoleh
merupakan nilai tertinggi sebesar 3,2284 MPa. Setelah film ditambahkan pati jagung 0,25; 0,5; 0,75; dan 1 gram, nilai kuat tarik menurun cukup signifikan. Nilai kuat tarik terendah terjadi
saat komposisi pektin-pati jagung 2:1 gg yaitu sebesar 1,9763 MPa. Hal ini dimungkinkan karena pektin memiliki rantai lebih panjang daripada pati jagung,
sehingga memberikan efek sifat aditif kekuatan tarik yang lebih baik dibandingkan pati jagung. Penambahan pati jagung bertujuan untuk mengurangi jumlah pektin dalam polimer tersebut
karena pati jagung lebih mudah dibuat dan murah. Pengujian Persen Pemanjangan Elongation pada Edible Film
Persen pemanjangan merupakan perubahan panjang maksimum saat terjadi peregangan hingga sampel film terputus. Hasil uji persen pemanjangan elongation pada film dengan
variasi pati jagung ditunjukkan pada Gambar 4.
3,2284 2,8154
2,7968 2,7343
1,9763
0,5 1
1,5 2
2,5 3
3,5
1 2
3 4
5
K uat
T ari
k MP
a
Komposisi Pektin-Pati Jagung gg
3:0 2,75:0,25 2,5:0,5 2,25:0,75 2:1