164
Gambar 1. Sampel sampah terdegradasi, a. Sampel dalam plastik sampel sesuai
kedalamannya masing-masing; b. Sampel yang telah dipilah sesuai komposisi sampah Tabel 1 menunjukkan bahwa lokasi sampling A memiliki kuantitas tanah yang lebih
banyak dibandingkan lokasi B, yaitu 7,48 meter di lokasi A dan 6,28 meter di lokasi B. Secara total pengeboran dilakukan hingga 13 meter, sisanya merupakan komposisi sampah jenis
lainnya. Sehingga total tanah yang dihasilkan dari zona 1 diprediksi mencapai 175.950,47 m
3
. Tabel 1.
Kuantitas tanah hasil degradasi sampah di Zona 1 TPA Piyungan, Bantul Yogyakarta
Tinggi tanah m per kedalaman sampling
Lokasi Sampling Rata-rata ketinggian
tanah m Volume
tanah m
3
A m B m
1 0,54
0,40
6,28 175.950,47
2 0,46
0,51 3
0,64 0,44
4 0,53
0,52 5
0,73 0,51
6 0,64
0,40 7
0,84 0,00
8 0,60
0,39 9
0,53 0,23
10 0,39
0,50 11
0,42 0,43
12 0,44
0,47 13
0,71 0,28
Total 7,48
5,09
b. Analisis Ukuran Butiran
Pengujian analisis ukuran butiran dilakukan dengan dua cara yaitu analisis tanah berbutir kasar yang saringan bertujuan untuk mengetahui persentase ukuran butiran tanah dan susunan
butiran tanah gradasi dari suatu jenis tanah yang tertahan di atas saringan 200. Sedangkan analisis berbutir halus yang diuji dengan hidrometer.
Yogyakarta, 30 November 2016
165
Tabel 2. Hasil uji saringan dan hidrometer
N o
Lokasi Kedalaman
m Klasifikasi Tanah ASTM D 422-72
Pasir Sedang
mm Pasir
Halus mm
Lanau mm
Lempung mm
Lempung Koloid
mm 2
0,42 0,075
0,005 0,001
1 A
5 63,74
34,58 0,84
0,84 10
66,70 31,91
0,70 0,70
13 69,61
23,35 3,52
3,52
2 B
5 56,93
38,17 2,45
2,45 10
59,91 30,79
4,65 4,65
13 59,10
35,91 2,50
2,50
Sampel menunjukkan hasil bahwa persentase pasir sedang dan pasir halus lebih dominan dibandingkan dengan lanau dan lempung. Jika diamati secara kasat mata pasir hasil degradasi
pada TPA Piyungan lebih mirip dengan tanah humus, karena warnanya hitam pekat dan sedikit gembur. Persentase yang hampir sama juga didapatkan oleh Kurniasari dkk 2014 sebesar 50
didominasi oleh pasir, sedangkan 31,94 tanah lanau dan claylempung hampir tidak ada. Secara teori hal ini tidak mungkin jika komponen utama hasil degradasi sampah yaitu berupa
pasir, karena komponen sampah yang masuk ke TPA bukan pasir melainkan sampah organik dan anorganik. Pada proses pembusukan sampah bisa terjadi secara aerobik maupun anaerobik,
aerobik menghasilkan humus, CO
2
, H
2
O sedangkan secara anaerobik menghasilkan lumpur, CO
2
, CH
4
. Melalui pengujian ini dapat diketahui kategori tanah yang didapatkan termasuk dalam kategori pasir sedang dan halus berdasarkan ukuran butirannya, bukan berdasarkan jenis
tanahnya.
c. Berat Volume Tanah
Berat volume merupakan petunjuk kepadatan tanah dimana semakin padat suatu tanah, maka makin tinggi berat volumenya. Berat volume tanah yang baik berkisar antara 1,1-1,6
grcm
3
namun ada juga yang 0,85 grcm
3
. Jika tanah memiliki berat volume tinggi bahkan dapat mencapai 1,6grcm
3
maka artinya tanah sangat keras sehingga sulit untuk meneruskan air kedalam tanah bahkan sangat sulit untuk ditembus akar tanaman.
166
Gambar 2. Nilai berat volume tanah pada dua lokasi sampling
Dengan berat volume tanah berkisar 1,2-1,3 grcm
3
dapat diterapkan sebagai top soil atau cover soil karena masih dapat meneruskan air yang masuk pada tanah yang berguna untuk
tanaman diatasnya, dan juga masih baik untuk perkembangan akar tanaman. Selain itu memudahkan sirkulasi evaporasi air yang terkandung pada drainage layer.
d. Berat Jenis Tanah
Berat jenis tanah granular specific atau berat spesifik tanah adalah nilai perbandingan berat butiran tanah dengan berat air destilasi di udara dengan volume yang sama pada
temperatur tertentu biasanya diambil pada suhu 26˚C. Menurut Hardiyatmo 1992, berat jenis
tanah dibagi menjadi 7 kategori berikut: kerikil = 2,65-2,68; pasir = 2,65-2,68; lanau tak organik = 2,62-2,68; lempung organik = 2,58-2,65; lempung tak organik = 2,68-2,75; humus = 1,37;
dan gambut = 1,25-1,80. Tabel 3 menunjukkan hasil pengujian lokasi A dan B di zona 1 TPA Piyungan, Bantul.
Tabel 3. Hasil pengujian berat jenis tanah
Lokasi Kedalaman
Berat Jenis Gs Jenis Tanah
m
I 5
2,16 Humus
10 2,33
Humus 13
2,53 Humus
II 5
2,09 Humus
10 2,06
Humus 13
2,51 Humus