Komunikasi Penelitian Terdahulu Prosiding Seminar Nasional Seri 6 Penelitian 2016 Versi Upload

558 terakhir adalah faktor keterampilan. Faktor keterampilan juga memiliki korelasi yang kuat sebagai faktor yang mempengaruhi kesiapan pemerintah daerah dalam implementasi sistem akuntansi basis akrual. Penelitian Indah 2008 menganalisis pengaruh sumber daya manusia dan teknologi informasinya terhadap keberhasilan penerapan PP No.24 Tahun 2005. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas sumber daya manusia berpengaruh terhadap keberhasilan penerapan PP No. 24 Tahun 2005. Teknologi informasi juga berpengaruh terhadap keberhasilan penerapan PP No. 24 Tahun 2005. Kusuma 2013 yang menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat penerapan akuntansi akrual pada satuan kerja di wilayah kerja Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara KPPN Semarang I. Penelitian ini mendapat hasil bahwa tingkat penerapan akuntansi akrual dipengaruhi secara signifikan oleh pelatihan staf keuangan. Namun tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari tingkat pendidikan staf, kualitas teknologi informasi, dukungan konsultan, pengalaman, latar belakang pendidikan pimpinan, dan ukuran satuan kerja terhadap tingkat penerapan akuntansi akrual. Penelitian Romilia 2011 menyatakan perangkat pendukung memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan penerapan PP No. 24 Tahun 2005. Kabupaten Bangkalan memiliki perangkat pendukung yang sudah berjalan dengan baik.Komunikasi memiliki pengaruh negatif tetapi signifikan terhadap keberhasilan penerapan PP No.24 Tahun 2005 di Kabupaten Bangkalan. Anggota SKPD merasa lebih nyaman mengerjakan tugasnya sendiri daripada mengkomunikasikannya dengan orang lain. Regulasi tidak memiliki pengaruhyang signifikan terhadap pengaruh keberhasilan penerapan PP No. 24 Tahun 2005. Pegawai SKPD di Kabupaten Bangkalan tidak merasa terbebani dengan regulasi, karena mereka mau mempelajari dan memahami setiap peraturan baru yang keluar. Komitmen juga tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan penerapan PP No.24 Tahun 2005. Komitmen pegawai dalam penelitian ini belum cukup kuat untuk menerapkan PP No.24 Tahun 2005. Dalam penelitian ini, SDM juga tidak berpengaruh terhadap keberhasilan penerapan PP No.24 Tahun 2005. Hal tersebut terlihat dari banyaknya pegawai SKPD yang memiliki latar belakang pendidikan SLTA dan tidak memiliki pengetahuan tentang akuntansi. Penelitian Adventana 2014 menunjukkan bahwa SDM, komitmen organisasi, teknologi informasi dan komunikasi secara simultan berpengaruh positif terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual. Variabel SDM dan komitmen organisasi secara parsial berpengaruh positif signifikan, tetapi teknologi informasi dan komunikasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual. Hasil penelitian ini juga mengemukakan Yogyakarta, 30 November 2016 559 bahwa variabel independen mampu mempengaruhi kesiapan penerapan SAP berbasis akrual hanya sebesar 23,20, sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian. Pengembangan Hipotesis Pengaruh antara sumber daya manusia dengan kesiapan penerapan SAP berbasis akrual Nazier 2009 mengungkapkan tingkat pemahaman dasar staf mengenai administrasi keuangan negara masih sangat rendah. Tingkat pemahaman dasar meliputi lingkup keuangan negara, bentuk pertanggung jawaban keuangan negara, standar akuntansi yang digunakan, dan subtansi standar akuntansi pemerintahan. Sebuah implementasi kebijakan publik dalam praktik, memerlukan kapasitas sumber daya yang memadai dari segi jumlah dan keahlian kompetensi, pengalaman, serta informasi, disamping pengembangan kapasitas organisasi Insani dalam Kusuma,2013. SDM memiliki peranan sentral dalam menentukan keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual. Hal ini didukung oleh Krumwiede dalam Kusuma 2013 menunjukkan pelatihan yang memadai memiliki efek positif terhadap kesuksesan adopsi sistem akuntansi. Demikian pula menurut Brusca dalam Kusuma 2013 yang menunjukkan bahwa transisi dari akuntansi berbasis kas menuju basis akrual membutuhkan biaya pelatihan yang signifikan. Kusuma 2013 mengungkapkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat pendidikan staf akuntansi dengan tingkat kepatuhan akuntansi akrual. Temuan empiris dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan Indah 2008, Aldiani 2010, Ardiansyah 2012, Faradillah 2013, dan Herlina 2013 menunjukkan bahwa SDM memiliki korelasi yang kuat sebagai faktor yang mempengaruhi kesiapan pemerintah daerah dalam implementasi sistem akuntansi basis akrual. Berdasarkan uraian tersebut penulis menduga bahwa: H1 : SumberDayaManusia akan berpengaruh secara positif terhadap kesiapan pemerintah daerah dalam penerapan PP No.71 Tahun 2010 tentang SAP berbasis akrual. Pengaruh antara komitmen organisasi dengan kesiapan penerapan SAP berbasis akrual Komitmen organisasi merupakan dorongan dari dalam diri individu untuk melakukan sesuatu agar dapat meenunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi Aldiani,2010. Pegawai yang memiliki komitmen yang kuat akan bekerja dengan maksimal agar organisasi tempat mereka bekerja dapat mencapai keberhasilan. 560 Bekerja dengan maksimal dalam hal ini antara lain bekerja keras, ikhlas dalam melaksanakan pekerjaannya, senang dan peduli terhadap organisasi tempatnya bekerja. Jika pegawai berkeyakinan bahwa visi dan misi pemerintahan akan tercapai dengan sumbangsih mereka, situasi kerja yang bersinergi akan tercipta dan menyebabkan peningkatan kinerja. Komitmen organisasi berpengaruh pada keberhasilan penerapan PP No.24Tahun 2005 pada pemerintahan Kabupaten Labuan Batu menurut penelitian Aldiani 2010. Sedangkan menurut penelitian Ardiansyah 2012 Komitmen Organisasional tidak berpengaruh terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual. Hal ini karena menurutnya, komitmen organisasi akan mempunyai pengaruh pada saat penerapan SAP akrual yang akan diterapkan pada tahun 2015. Sedangkan saat menjelang penerapan SAP berbasis akrual tersebut, komitmen organisasi tidak berpengaruh. Berdasarkan kedua penelitian yang tidak mempunyai hasil yang sama tersebut, maka penulis akan menduga hipotesa sebagai berikut : H2 : KomitmenOrganisasi akan berpengaruh secara positif terhadap kesiapanpemerintah daerah dalam penerapan PP No.71 Tahun 2010 tentang SAPberbasis akrual. Pengaruh antara teknologi informasi dengan kesiapan penerapan SAP berbasis akrual Krumwiede dalam Kusuma 2013 menunjukkan bahwa organisasi dengan teknologi informasi yang lebih maju mungkin lebih dapat menerapkan sistem akuntansi manajemen baru daripada organisasi dengan sistem informasi yang kurang canggih karena biaya pengolahan dan pengukuran yang lebih rendah. Penelitian sebelumnya oleh Kusuma 2013 yang memperlihatkan terdapat hubungan positif dan signifikan antara kualitas teknologi informasi dengan tingkat kepatuhan akuntansi akrual. Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Aldiani 2010 dan Romilia 2011 bahwa perangkat pendukung mampu menjelaskan keberhasilan penerapan PP No.24 Tahun 2005. Studi ini menunjukkan bahwa teknologi informasi akan diminta untuk memfasilitasi dan mendukung pengenalan akuntansi akrual di sektor publik. Akibatnya, kualitas tinggi yang ada di dalam sistem informasi organisasi harus dipertimbangkan sebagai prasyarat penting dari keberhasilan pelaksanaan Ouda, dalam Kusuma, 2013. Argumen ini mengarah pada perumusan hipotesis berikut : H3 : Teknologi informasi akan berpengaruh secara positif terhadap kesiapan pemerintah daerah dalam penerapan PP No.71 Tahun 2010 tentang SAP berbasis akrual. Yogyakarta, 30 November 2016 561 Pengaruh antara komunikasi dengan kesiapan penerapan SAP berbasis akrual Menurut Edwar dalam Herlina 2013 komunikasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi proses implementasi. Persyaratan utama bagi komunikasi kebijakan yang efektif adalah para pelaksana kebijakan mengetahui apa yang mereka kerjakan, hal ini menyangkut proses penyampaian informasi dan konsistensi informasi yang disampaikan. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Ardiansyah 2012 bahwa komunikasi berpengaruh terhadap penerapan SAP berbasis akrual. Hal ini sama diungkapkan oleh Romilia 2011 yang menghasilkan hipotesis yang sama untuk penelitian yang dilakukannya. Berdasarkan hal tersebut maka hipotesa yang dibangun adalah : H4 : Komunikasi akan berpengaruh secara positif terhadap kesiapan pemerintah daerah dalam penerapan PP No.71 Tahun 2010 tentang SAP berbasis akrual. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Explanatory Research , yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis Sugiyono 2009. Pengujian hipotesis ini akan memperkuat teori atau bahkan menolak teori yang sudah pernah dilakukan sebuah pengujian. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah convenience sampling. Convenience sampling merupakan metode pengambilan sampel dimana sampel di ambil secara acak sesuai keinginan peneliti Sugiyono 2009. Sampel dalam penelitian ini adalah pegawai bagian keuangan atau bagian akuntansi seluruh dinas di Pemerintah Daerah Kabupaten Kudus yang berjumlah 62 responden.

2. Penyajian Data

Instrumen penelitian ini di ukur dengan menggunakan skala likert 5 poin. Instrumen yang digunakan untuk mengukur semua variabel berjumlah 33 pertanyaan. Data yang akan di analisis sebelumnya harus memenuhi Uji Validitas dan Uji Reliabilitas. Uji Validitas yang bertujuan untuk menguji tingkat kevalidan setiap instrumen penelitian melalui pertanyaan atau pernyataan yang disajikan dalam kuesioner Ghozali, 2007. Menurut Ghozali 2007 suatu kuisioner dikatakan valid apabila hasil dari korelasi tersebut mempunyai tingkat signifikansi kurang dari 0,05 5. Uji Reliabilitas bertujuan untuk menguji kehandalan dari instrument penelitian Ghozali, 2007. Menurut Ghozali, 2007 kuesioner dikatakan Reliabel jika koefisien Cronbach’s Alpha sama dengan atau lebih dari 0,6. Uji Asumsi Klasik juga dipakai dalam penelitian ini dengan menggunakan uji Normalitas, Uji Heteroskedastisitas, dan Uji Multikolonieritas. Uji Normalitas yaitu uji yang digunakan 562 untuk mengukur data yang didapat apakah sudah terdistribusi normal atau tidak Ghozali, 2007.Selain itu juga menggunakan Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas Gozali, 2007.Uji Heteroskedastisitasdigunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali, 2007. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda dengan program SPSS. Model regresi berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y =α+ βХ1 + β Х2+ β Х3+ β Х4 + e Keterangan: Y : kesiapan penerapan SAP berbasis akrual X1 : sumber daya manusia X2 : komitmen organisasi X3 : teknologi informasi X4 : tata cara komunikasi β : Koefisien Regresi e : error Menurut Ghozali 2007, Pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan menggunakan a=5. Kaidah pengambilan keputusan adalah : Jika nilai probabilitas sig.a=5 maka hipotesis alternatif didukung. Jika nilai probabilitas sig.a=5 maka hipotesis alternatif tidak didukung. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji validitas dilakukan dengan cara menguji korelasi antara skor item – item pertanyaan dengan skor total Pearson Correlation. Masing – masing item pertanyaan harus berkorelasi positif terhadap skor total pada tingkat signifikansi 5. Hasil dari pengujian menunjukkan nilai koefisien korelasi antar item – item pertanyaan, secara statistik, signifikan pada tingkat 5 yaitu 0,00 dimana kurang dari 0,05. Hal ini menunjukkan instrumen tersebut dinyatakan valid. Hasil ini terlampir pada tabel 1. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menentukan tingkat kepercayaan minimal yang dapat diberikan terhadap kesungguhan jawaban yang diterima. Uji ini dilaksanakan dengan melihat konsistensi koefisien Cronbach Alpha untuk semua variabel. Berdasarkan tabel 1, nilai Yogyakarta, 30 November 2016 563 Cronbach Alphadiketahui lebih besar dari 0,5 yaitu komitmen organisasi dan tata cara komunikasi Hal ini berarti instrumen penelitian dinyatakan realibel,tetapi untuk istrumen sumber daya manusia dan tekhnologi informasi diketahui kurang dari 0,5 selain itu dapat berarti konsistensi responden dalam menjawab pertanyaan dapat dipercaya sebesar nilai Cronbach Alpha tersebut.

2. Uji Asumsi Klasik Uji

Multikolonieritas Hasil pengujian Multikolonieritas pada tabel 2, untuk VIF dan Tolerance mengindikasikan bahwa tidak terdapat multikolonieritas yang serius. Nilai VIF tidak ada yang melebihi 10 dan Nilai Tolerance tidak ada yang kurang dari 0.10 Ghozali, 2007. Hal ini juga ditegaskan kembali dari hasil korelasi antar variabel independen tidak ada korelasi yang cukup serius pada tabel 2. Uji Heteroskedastisitas Salah satu cara untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual Ghozali, 2007. Dari grafik scatterplots yang terdapat pada gambar 2 terlihat bahwa titik – titik menyebar secara acak random baik diatas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadiheteroskedastisitas pada model regresi. Uji Normalitas Salah satu cara untuk mengetahui normalitas data adalah dengan menggunakan Normal Probility Plots. Pada grafik Normal Probility Plots pada gambar 3 tampak bahwa titik-titik menyebar berhimpit di sekitar diagonal dan hal ini menunjukkan bahwa residual terdistribusi secara normal.

3. PengujianHipotesis Uji Determinasi

Uji Determinasi dilakukan untuk menguji Goodness-Fit dari model regresi. Besarnya nilai R2 sebesar 0.610 terlampir pada tabel 3 yang berarti bahwa variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen sebesar 61,0 sedangkan sisanya 39,0 dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam model regresi. Uji Pengaruh Simultan F Test Uji pengaruh simultan F test digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama – sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen. Dapat dilihat pada nilai F test pada tabel 4, yaitu sebesar 24.870 dan signifikan pada 0.000 yang berarti variabel