Penyajian Data Prosiding Seminar Nasional Seri 6 Penelitian 2016 Versi Upload

Yogyakarta, 30 November 2016 563 Cronbach Alphadiketahui lebih besar dari 0,5 yaitu komitmen organisasi dan tata cara komunikasi Hal ini berarti instrumen penelitian dinyatakan realibel,tetapi untuk istrumen sumber daya manusia dan tekhnologi informasi diketahui kurang dari 0,5 selain itu dapat berarti konsistensi responden dalam menjawab pertanyaan dapat dipercaya sebesar nilai Cronbach Alpha tersebut.

2. Uji Asumsi Klasik Uji

Multikolonieritas Hasil pengujian Multikolonieritas pada tabel 2, untuk VIF dan Tolerance mengindikasikan bahwa tidak terdapat multikolonieritas yang serius. Nilai VIF tidak ada yang melebihi 10 dan Nilai Tolerance tidak ada yang kurang dari 0.10 Ghozali, 2007. Hal ini juga ditegaskan kembali dari hasil korelasi antar variabel independen tidak ada korelasi yang cukup serius pada tabel 2. Uji Heteroskedastisitas Salah satu cara untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual Ghozali, 2007. Dari grafik scatterplots yang terdapat pada gambar 2 terlihat bahwa titik – titik menyebar secara acak random baik diatas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadiheteroskedastisitas pada model regresi. Uji Normalitas Salah satu cara untuk mengetahui normalitas data adalah dengan menggunakan Normal Probility Plots. Pada grafik Normal Probility Plots pada gambar 3 tampak bahwa titik-titik menyebar berhimpit di sekitar diagonal dan hal ini menunjukkan bahwa residual terdistribusi secara normal.

3. PengujianHipotesis Uji Determinasi

Uji Determinasi dilakukan untuk menguji Goodness-Fit dari model regresi. Besarnya nilai R2 sebesar 0.610 terlampir pada tabel 3 yang berarti bahwa variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen sebesar 61,0 sedangkan sisanya 39,0 dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam model regresi. Uji Pengaruh Simultan F Test Uji pengaruh simultan F test digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama – sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen. Dapat dilihat pada nilai F test pada tabel 4, yaitu sebesar 24.870 dan signifikan pada 0.000 yang berarti variabel 564 independen Sumber daya manusia,Komitmen Organisasi,Tekhnologi Informasi,Tata cara komunikasi Menggunakan secara simultan mempengaruhi variabel Kesiapan penerapan SAP berbasis acrual. Uji Parsial t test Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan hasil uji t test yang terlampir pada tabel 5, empat variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi, dua signifikan karena tidak melebihi 0,05. Dan ada yang melebihi 0,05, Tekhnologi informasi dan tata cara komunikasi tidak signifikan .Dari sini dapat disimpulkan bahwa Sumber daya manusia,komitmen organisasi,tekhnologi informasi,tata cara komunikasi dengan persamaan matematis : Y = 5,951 + 0.390 X1 + 0,140 X2 + 0.089 X3 +0.056 X4 Konstanta sebesar 5.951 menyatakan bahwa jika variabel independen dianggap konstan, maka y sebesar 5.951 Koefisien regresi x1 sebesar 0.390 menyatakan bahwa setiap x1 naik akan meningkatkan y sebesar 390. Koefisien regresi x2 sebesar 0,140 menyatakan bahwa setiap x2 naik akan meningkatkan y sebesar 140 Koefisien regresi x3 sebesar 0.089 menyatakan bahwa x3 meningkat sebesar 089,koefisien regresi x4 sebesar 0.056 menyatakan bahwa setiap x4 naik akan meningkat y sebesar 056. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil statistik di atas dapat dikatakan bahwa SDM memiliki peranan sentral dalam menentukan keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual. Hal ini didukung oleh Krumwiede dalam Kusuma 2013menunjukkan pelatihan yang memadai memiliki efek positif terhadap kesuksesan adopsi sistem akuntansi.Demikian pula menurut Brusca dalam Kusuma 2013 yang menunjukkan bahwa transisi dari akuntansi berbasis kas menuju basis akrual membutuhkan biaya pelatihan yang signifikan. Penelitian yang dilakukan di kabupaten kudus sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis acrual yang dilakukan di kabupaten kudus. Penelitian sejalan dengan yang dilakukan Indah 2008, Aldiani 2010, Ardiansyah 2012, Faradillah 2013, dan Herlina2013 menunjukkan bahwa SDM memiliki korelasi yang kuat sebagai faktor yang mempengaruhi kesiapan pemerintah daerah dalam implementasi sistem akuntansi basis akrual. Komitmen organisasi berpengaruh pada keberhasilan penerapan PP No.24 Tahun 2005 pada pemerintahan Kabupaten Labuan Batu menurut penelitian Aldiani 2010. Sedangkan menurut penelitian Ardiansyah 2012 Komitmen Organisasional tidak berpengaruh terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual. Hal ini karena menurutnya, komitmen organisasi akan