Langkah-langkah Metode Snowball Throwing

dapat diprediksikan bahwa pembelajaran akan efektif karena memenuhi unsur- unsur pada pembelajaran aktif dan sesuai dengan pengelolaan kelas yang efektif.

c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Snowball Throwing

Metode Snowball Throwing memiliki kelebihan dan kekurangan, berikut adalah kelebihan dan kekurangan metode Snowball Throwing menurut Safitri http:web.sdikotablitar.sch.id. 1 Kelebihan a Melatih kesiapan peserta didik dalam merumuskan pertanyaan dengan bersumber pada materi yang diajarkan serta saling memberikan pengetahuan. b Peserta didik akan lebih memahami tentang materi pelajaran yang dipelajari. Hal ini disebabkan karena peserta didik membangun pengetahuan sendiri, lalu menemukan permasalahan dan kemudian menanyakan pada temannya permasalahan tersebut dengan pengetahuan yang didapatkan. c Peserta didik lebih aktif di dalam kelas karena kegiatan mereka tidak hanya menulis melainkan juga terdapat kegiatan fisik lainya seperti menggulung dan melemparkan bola. d Dapat membangkitkan keberanian peserta didik dalam mengemukakan pertanyaan kepada teman lain. e Melatih peserta didik menjawab pertanyaan yang diajukan oleh temannya dengan baik. f Merangsang peserta didik mengemukakan pertanyaan sesuai dengan topik yang sedang dibicarakan dalam pelajaran tersebut. g Peserta didik akan lebih mengerti makna kerjasama dalam menemukan pemecahan suatu masalah. h Peserta didik akan memahami makna tanggung jawab. i Peserta didik akan lebih bisa menerima keragaman atau heterogenitas suku, sosial, budaya, bakat dan intelegensia. j Peserta didik akan terus termotivasi untuk meningkatkan kemampuannya. 2 Kelemahan a Terciptanya suasana kelas yang kurang kondusif. b Adanya peserta didik yang bergantung pada peserta didik lain.

5. Hakikat Gramatik

Seperti yang sudah disebutkan dalam bab sebelumnya, bahwa dalam bahasa terdapat empat keterampilan bahasa. Dan keempat keterempilan bahasa tersebut tidak dapat dipisahkan dengan gramatik bahasa tersebut. Gramatik yang juga disebut dengan struktur atau tata bahasa merupakan salah satu faktor yang penting untuk dikuasai, dari sebuah bahasa terutama bahasa kedua. Sebuah kalimat dalam bahasa asing akan bisa dipahami jika gramatik dalam kalimat tersebut benar. Menutut Droga dan Humphrey 2005: 17, grammar is central to the organisation of language and meaning. Kalimat tersebut jika diartikan adalah tata bahasa merupakan pusat organisasi bahasa dan makna. Jadi, dengan kata lain tata bahasa merupakan sesuatu yang terpenting dalam bahasa. Thornbury 2004: 1 juga menyebutkan tentang definisi gramatik. Menututnya, grammar is partly the study of what forms or structures are possible in a language. Kalimat tersebut memiliki makna bahwa tata bahasa merupakan bagian dari pembelajaran bentuk struktur yang mungkin ada dalam sebuah bahasa. Dari kedua definisi gramatik di atas dapat dimpulkan bahwa gramatik merupakan inti dari sebuah bahasa tersebut, dimana seseorang yang belajar bahasa tidak dapat meninggalkan gramatik karena gramatik adalah pembentuk kalimat dari bahasa tersebut. Seorang penulis dan seorang kepala sekolah, Joseph Webbe dalam Thornbury, 2004: 14 menyatakan, no man can run speedily to the mark of language that is shackled... with grammar precepts . Yang artinya adalah tidak ada orang yang dapat berjalan lebih cepat dengan tanda bahasa yang dibelenggu... dengan ajaran tata bahasa. Pernyataan tersebut memiliki makna bahwa dalam sebuah bahasa terdapat gramatik yang mengatur setiap kalimatnya agar benar dan dapat dimengerti. Tidak berbeda dengan pengertian gramatik sebelumnya, menutut Erdmenger 1997: 47 Grammatik betrifft die Regeln, nach welchen Wortformen um Sätze korrekt konstruiert werden können . Definisi gramatik menutur Erdmenger tersebut berarti bahwa gramatik berhubungan dengan aturan-aturan, yang kemudian dengan aturan tersebut bentuk kata dan kalimat dapat disusun secara tepat. Walford 1967: 7 mengatakan, grammar was not a piece of dead mechanism or a Chinese puzzle of which the parts must be fitted together in

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEXTPUZZLE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 3 BANTUL.

2 4 241

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN FOTO DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

1 2 316

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

1 10 292

KEEFEKTIFAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 JETIS BANTUL.

2 3 186

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES-TOURNAMENT (TGT) PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI DI SMA NEGERI 1 NGAGLIK SLEMAN.

0 4 281

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE TIME TOKEN DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

1 4 224

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA TEXTPUZZLE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 MUNTILAN.

3 6 253

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK ASOSIOGRAM DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHAS JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 NGEMPLAK.

1 2 238

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK KEPALA BERNOMOR TERSTRUKTUR DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA N 1 TEMPEL SLEMAN.

1 2 220

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK KANCING GEMERINCING PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 NGEMPLAK SLEMAN.

1 4 160