Pengkategorian berdasarkan pada nilai rata-rata mean dan standar deviasi menggunakan rumus sebagai berikut.
Keterangan M : Mean
SD : Standar Deviasi X : Nilai
Berdasarkan hasil perhitungan, Mean M sebesar 6,78 dan Standar Deviasi SD sebesar 0,98. Hasil perhitungan tersebut dapat dikategorikan dalam tiga
kelas sebagai berikut.
Tabel 14: Hasil Kategori Post-test Kemampuan Gramatik Bahasa Jerman Kelas Kontrol
No. Interval
Frekuensi Persentase
Kategori
1. ≥7,76
3 26,7
Tinggi 2.
5,80 –7,76
21 60,0
Sedang 3.
5,80 6
13,3 Rendah
Dari tabel hasil kategori post-test kemampuan gramatik bahasa Jerman kelas kontrol dapat diketahui bahwa skor post-test kemampuan gramatik bahasa Jerman
peserta didik kelas kontrol yang berada pada kategori tinggi sebanyak 8 peserta didik 26,7, kategori sedang sebanyak 21 peserta didik 60,0 dan kategori
rendah sebanyak 4 orang peserta didik 13,3. Kesimpulannya adalah kemampuan gramatik bahasa Jerman peserta didik kelas kontrol pada saat pre-test
adalah pada kategori sedang. Tinggi :
X ≥ M + SD Sedang : M
– SD ≤ X M + SD Rendah : X M
– SD
Hasil post-test kelas kontrol yang nilainya berada pada kategori sedang memang lebih banyak daripada hasil post-test kelas eksperimen. Akan tetapi, nilai
mean dari post-test kelas kontrol tidak naik begitu signifikan. Dapat dikatakan
bahwa treatmen yang digunakan di kelas kontrol tidak berhasil.
2. Uji Prasyarat Analisis Data
Uji prasyarat dilakukan sebelum uji analisis dilakukan. Uji prasyarat terdiri dari uji normalitas sebaran dan uji homogenitas variansi. Pengujian normalitas
data digunakan untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak. Apabila data berdistribusi normal maka uji analisis dapat dilakukan. Berikut
adalah hasil dari uji normalitas sebaran dan uji homogenitas variansi.
a. Uji Normalitas Sebaran
Data yang digunakan untuk uji normalitas sebaran adalah data yang didapatkan saat pre-test dan post-test dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji
normalitas diujikan pada masing-masing variabel penelitian yaitu pre-test dan post-test
kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Uji normalitas sebaran dilakukan menggunakan bantuan komputer program SPSS for Windows 13 One-
Sample Kolmogorov-Smirnov Test . Data dikatakan berdistribusi normal apabila
nilai taraf signifikansi hitung lebih besar dari nilai taraf signifikansi α = 0,05. Berikut adalah tabel uji normalitas sebaran kelas eksperimen dan kelas kontrol
saat pre-test dan post-test.
Tabel 15: Hasil Uji Coba Normalitas Sebaran Variabel
p Sig. D
hitung
Keterangan
Pre-test eksperimen
0,639 0,743
Normal Post-test
eksperimen 0,107
1, 210 Normal
Pre-test kontrol
0,420 0, 880
Normal Post-test
kontrol 0,318
0, 958 Normal
Dari hasil uji normalitas variabel penelitian dapat diketahui bahwa semua variabel pre-test dan post-test kelas eksperimen maupun pre-test dan post-test
kelas kontrol nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 pada p0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel pre-test dan post-test kelas eksperimen
maupun pre-test dan post-test kelas kontrol berdistribusi normal. Secara lengkap perhitungan dapat dilihat pada lampiran uji normalitas.
Hasil uji normalitas dari masing-masing variabel pre-test dan post-test kemampuan gramatik menghasilkan nilai D
hitung
. Nilai D
hitung
dari pre-test kelas eksperimen sebesar 0,743, post-test kelas eksperimen sebesar 1,210, pre-test kelas
kontrol sebesar 0,880, post-test kelas kontrol sebesar 0,958 dengan nilai tabel pada taraf signifikan
α = 0,05 adalah 1,96. Nilai D
hitung
D
tabel
, sehingga distribusi data dinyatakan normal.
b. Uji Homogenitas Variansi
Uji homogenitas variansi bertujuan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil dari populasi berasal dari variansi yang sama dan tidak menunjukkan
perbedaan yang signifikan satu dengan yang lainnya. Tes statistik yang dipergunakan adalah uji F, yaitu dengan membandingakn variansi terbesar dan
variansi terkecil. Syarat variansi bersifat homogen adalah apabila nilai F
hitung
F
tabel
dan terletak pada taraf signifikansi = 0,05 dengan F
tabel
4,00. Hasil
perhitungan uji homogenitas data yang dilakukan dengan SPSS 13 menunjukkan bahwa F
hitung
F
tabel
, berarti data kedua kelompok tersebut homogen. Berikut hasil dari uji homogenitas variansi yang lebih terperinci.
Tabel 16: Uji Homogenitas Variansi
Data di atas menjelaskan bahwa untuk data pre-testdan post-testpada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol dapat diketahui nilai F
hitung
F
h
lebih kecil dari F
tabel
F
t
dan nilai signifikansi lebih besar dari 5 p 0,05 ,
yang berarti bahwa data pre-testdan post-test kedua kelompok tersebut homogen,
sehingga memenuhi syarat untuk dilakukan uji-t.
3. Pengujian Hipotesis a. Pengujian Hipotesis Pertama
Hipotesis alternatif Ha yang diajukan dalam penelitian ini berbunyi terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan gramatik bahasa Jerman peserta
didik kelas XI SMA Negeri 1 Seyegan Sleman antara yang diajar dengan menggunakan metode Snowball Throwing dan yang diajar dengan menggunakan
metode konvensional. Untuk keperluan pengujian, maka hipotesis ini diubah menjadi hipotesis nol Ho yang berbunyi Tidak ada perbedaan yang signifikan
kemampuan gramtik bahasa Jerman peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Seyegan Sleman antara yang diajar menggunakan metode Snowball Throwing dan
metode konvensional. Hipotesis statistik dalam penelitian ini diuji dengan
Kelompok Db
F
h
F
t
pSig. Keterangan
Pre-test 1:58
0,682 4,00
0,412 F
h
F
t
= Homogen Post-test
1:58 0,017
4,00 0,896
F
h
F
t
= Homogen