Pembahasan 1. Terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan gramatik bahasa
Seyegan Sleman antara yang diajar dengan menggunakan metode Snowball Throwing
dan yang diajar dengan menggunakan metode konvensional. Setelah dilakukan penelitian yang selanjutnya dilanjutkan dengan olah data
yang didapatkan dari lapangan, metode konvensional dirasa kurang efektif dalam pembelajaran gramatik bahasa Jerman di SMA Negeri 1 Seyegan Sleman. Metode
konvensional yang masih menjadikan guru sebagai pusat pembelajaran membuat peserta didik tidak aktif selama pembelajaran di kelas. Guru yang menerapkan
metode konvensional hanya memberikan penjelasan tentang materi dan memberikan catatan pada peserta didik di papan tulis. Namun terkadang tidak
semua peserta didik di kelas tersebut mau untuk mencatat. Kegiatan mendengarkan penjelasan dan menyalin catatan tersebut merupakan kegiatan yang
pasif dan sangat minim dari kegiatan fisik para peserta didik. Hal ini jelas sangat berbeda dengan pembelajaran yang disampaikan dengan metode Snowball
Throwing .
Dalam metode Snowball Throwing menuntut peserta didik untuk aktif, mandiri dan mampu bekerja dalam kelompok. Keaktifan yang ada pada metode
Snowball Throwing ini sangat banyak. Dalam metode Snowball Throwing, ketua
kelompok dituntut untuk bisa menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru pada anggota kelompoknya. Setelah anggota kelompok tersebut mendapatkan
penjelasan tentang materi pelajaran, peserta didik harus bisa memahami tentang materi tersebut sehingga antar anggota kelompok tersebut akan saling membantu
untuk memahami hingga menemukan permasalahan dari materi pelajaran tersebut. Setelah peserta didik menemukan permasalahan dari materi pelajaran, peserta
didik dituntut untuk bertanya dan membuat satu pertanyaan pada selembar kertas yang digulung dan dilemparkan pada temannya yang lain.
Metode ini juga melatih peserta didik dalam hal kepemimpinan. Aktivitas fisik juga terdapat dalam metode Snowball Throwing yaitu saat peserta didik
menggulung dan melemparkan bola kertas snowball. Peran guru dalam metode Snowball Throwing
tidak sebanyak metode konvensional. Pada awal pembelajaran guru hanya menjelaskan secara umum tentang materi yang akan
dipelajari. Selanjutnya kelas dibentuk ke dalam kelompok-kelompok kecil. Ketua kelompok dari masing-masing kelompok maju untuk mendapatkan penjelasan
materi selanjutnya. Tugas pun selanjutnya ada pada ketua kelompok yang harus meneruskan dan menjelaskan materi dari guru. Setelah peserta didik dapat
memahami materi tersebut, peserta didik pun diharuskan untuk membuat pertanyaan yang nantinya dilemparkan pada teman yang lain. Kelas yang dibuat
sedemikian rupa tentunya akan membuat peserta didik menjadi lebih santai saat menerima materi pelajaran.
2. Penggunaan metode Snowball Throwing kemampuan gramatik bahasa Jerman peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Seyegan lebih efektif
daripada pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional
Hasil perhitungan bobot keefektifan sebesar 9,9 sehingga hipotesis alternatif H
a
diterima, artinya penggunaan metode Snowball Throwing dalam pembelajaran gramatik bahasa Jerman peserta didik kelas XI SMA Negeri 1
Seyegan Sleman lebih efektif daripada penggunaan metode konvensional. Snowball Throwing
adalah salah satu cara yang digunakan oleh guru dengan tujuan agar peserta didik mampu secara mandiri dalam memahami materi
pembelajaran. Hal pertama yang dilakukan siswa adalah kegiatan constructivism membangun yaitu membangun pemahaman tentang materi pelajaran sedikit
demi sedikit. Proses membangun ini terjadi saat ketua kelompok meneruskan materi yang sudah dijelaskan oleh guru saat di depan. Selanjutnya adalah inquiry
menemukan yaitu menemukan inti dari materi tersebut, sehingga kemudian peserta didik dapat membuat pertanyaan questioning.
Metode Snowball Throwing merupakan metode yang efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran gramatik bahasa Jerman. Hal ini dapat dibuktikan
dengan hasil nilai post-test kelas eksperimen yang mengalami kenaikkan yang lebih banyak daripada kelas kontrol. Peserta didik juga lebih cepat memahami isi
dari materi pelajaran tersebut karena mereka belajar dari teman sendiri. Peserta didik juga membuat pertanyaan sendiri dimana pertanyaan tersebut harus
berhubungan dengan materi pelajaran. Langkah-langkah yang ada dalam metode Snowball Throwing adalah
sebegai berikut. 1 Guru menyampaikan materi yang akan disajikan. 2 Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok
untuk memberikan penjelasan tentang materi. 3 Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang
disampaikan oleh guru kepada temannya. 4 Kemudian masing-masing peserta didik diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa
saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok. 5 Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu peserta didik
ke peserta didik yang lain. 6 Setelah peserta didik mendapat satu bolasatu
pertanyaan, diberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.
7 Dan terakhir sebelum pelajaran diakhiri, peserta didik diberikan evaluasi. Dalam pembelajaran gramatik bahasa Jerman yang menggunakan metode
Snowball Throwing peserta didik akan merasakan perbedaan pola pembelajaran.
Peserta didik akan lebih aktif karena dalam metode Snowball Throwing terdapat aktifitas fisik yang lebih banyak dan peserta didik pun akan merasa senang karena
suasana dalam kelas dibuat tidak tegang dan seperti sedang bermain melempar kertas dengan teman-teman di kelas. Pola pembelajaran yang seperti inilah yang
diharapkan mampu untuk menarik motivasi peserta didik dalam pembelajaran bahasa Jerman, khususnya dalam pembelajarna gramatik, sehingga para peserta
didik tersebut tidak memandang bahwa mata pelajaran bahasa Jerman adalah mata pelajaran yang membosankan. Seterusnya mata pelajaran bahasa Jerman akan
terus dan semakin disukai oleh para peserta didik. Berdasarkan uraian diatas dan bukti analisis data, dapat disimpulkan bahwa
penggunaan metode Snowball Throwing terhadap kemampuan gramatik bahasa Jerman peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Seyegan Sleman lebih efektif
daripada penggunaan metode konvensional. Hal ini dapat dibuktikan dengan bobot keefektifan sebesar 9,9, sedangkan sisanya 90,1 dipengaruhi oleh
faktor-faktor yang lain yang tidak diteliti. Faktor-faktor tersebut seperti motivasi belajar peserta didik, faktor guru sebagai fasilitator, faktor lingkungan sekolah,
lingkungan keluarga, lingkungan pertemanan, sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah tersebut. Selain itu, keempat keterampilan berbahasa yaitu
keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan menulis dan keterampilan membaca juga berpengaruh.