Skor Data Pre-Test Kelas Eksperimen

Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus H.A. Sturges menunjukkan bahwa distribusi frekuensi skor pre-test kemampuan gramatik bahasa Jerman peserta didik kelas eksperimen diperoleh jumlah kelas interval sebanyak 6 dengan panjang kelas 0,4. Berikut gambar diagram dari distribusi frekuensi skor kemampuan gramatik bahasa Jerman kelas eksperimen pada saat pre-test . Gambar 2: Histogram Distribusi Frekuensi Skor Pre-testKemampuan Gramatik Bahasa Jerman Kelas Eksperimen Berdasarkan gambar dari histogram distribusi frekuensi skor pre-test kelas eksperimen di atas dapat diketahui bahwa nilai terbanyak terletak pada interval 6,5 – 6,9 dengan frekuensi 13 peserta didik atau jika dalam persentase sebanyak 43,3. Sedangkan nilai yang paling sedikit terletak pada interval 7,5 – 7,9 dengan frekuensi hanya 1 peserta didik atau jika dalam persentase sebanyak 3,3. Hasil tersebut dapat dikatakan kemampuan gramatik bahasa Jerman peserta didik masih belum memuaskan karena nilai terbanyak yang ada belum mencapai nilai Kriteria 2 6 5 13 3 1 2 4 6 8 10 12 14 5-5.4 5.5-5.9 6-6.4 6.5-6.9 7-7.4 7.5-7.9 Fr e ku e n si Interval Ketuntasan Minimal KKM di SMA Negeri 1 Seyegan Sleman. Nilai KKM untuk mata pelajaran bahasa Jerman di SMA Negeri 1 Seyegan Sleman adalah 7,6. Pengkategorian berdasarkan pada nilai rata-rata mean dan standar deviasi Saifudin, 2012: 149 menggunakan rumus sebagai berikut. Keterangan M : Mean SD : Standar Deviasi X : Nilai Berdasarkan hasil perhitungan, Mean M sebesar 6,39 dan Standar Deviasi SD sebesar 0,59. Hasil tersebut dapat dikatagorikan dalam tiga kelas sebagai berikut. Tabel 8: Hasil Kategori Pre-test Kemampuan Gramatik Bahasa Jerman Kelas Eksperimen No. Interval Frekuensi Persentase Kategori 1. ≥6,99 4 13,3 Tinggi 2. 5,80 –6,99 22 73,3 Sedang 3. 5,80 4 13,3 Rendah Dapat diketahui bahawa skor pre-test kemampuan gramatik bahasa Jerman siswa kelas eksperimen yang berada pada kategori tinggi sebanyak 4 peserta didik 13,3, kategori sedang sebanyak 13 peserta didik 73,3 dan kategori rendah sebanyak 4 orang peserta didik 13,3. Kesimpulannya adalah kemampuan Tinggi : X ≥ M + SD Sedang: M – SD ≤ X M + SD Rendah: X M – SD gramatik bahasa Jerman peserta didik kelas eksperimen pada saat pre-test adalah pada kategori sedang.

b. Skor Data Pre-Test Kelas Kontrol

Kelas kontrol merupakan kelas pembanding dengan kelas eksperimen yang diberikan treatment dengan metode konvensional. Kelas kontrol sendiri tidak menerima treatment dengan metode Snowball Throwing, melainkan hanya dengan metode konvensional yang biasa digunakan oleh guru. Jumlah subjek penelitian yang ada di kelas kontrol berjumlah 30 peserta didik. Berdasarkan dari hasil pre-test kelas kontrol diperoleh hasil dengan skor terendah 5,6, skor tertinggi sebesar 8,2, median sebesar 6,5, modus sebesar 6,2, mean sebesar 6,67 dan standar deviasi sebesar 0,674. Pembuatan tabel distribusi frekuensi dilakukan dengan menentukan jumlah kelas interval, menghitung rentang data dan panjang kelas. Rumus yang digunakan adalah rumus H.A Sturges Sugiyono, 2009: 27. Berikut adalah tabel distribusi frekuensi kelas kontrol. Tabel 9: Distribusi Frekuensi Skor Pre-test Kemampuan Gramatik Bahasa Jerman Kelas Kontrol No. Interval F absolut F komulatif F relatif 1 5.6 – 6.0 4 4 13.3 2 6.1 – 6.5 12 16 40.0 3 6.6 – 7.0 6 22 20.0 4 7.1 – 7.5 4 26 13.3 5 7.6 – 8.0 3 29 10.0 6 8.1 – 8.5 1 30 3.3 Jumlah 30 83 100.0 Dari tabel hasil pre-test kelas kontrol menunjukkan bahwa distribusi skor pre-test kemampuan gramatik kelas kontrol diperoleh jumlah kelas interval sebanyak 6 dengan panjang kelas 0,4. Berikut gambar diagram dari distribusi frekuensi skor kemampuan gramatik bahasa Jerman kelas kontrol pada saat pre- test . Berikut adalah distribusi frekuensi yang disajikan dalam bentuk gambar. Gambar 3: Histogram Distribusi Frekuensi Skor Pre-test Kemampuan Gramatik Bahasa Jerman Kelas Kontrol Berdasarkan gambar dari histogram distribusi frekuensi skor pre-test kelas eksperimen di atas dapat diketahui bahwa nilai terbanyak terletak pada interval 6,1 – 6,5 dengan frekuensi 12 peserta didik atau jika dalam persentase sebanyak 40. Sedangkan nilai yang paling sedikit terletak pada interval 8,1 – 8,5 dengan frekuensi hanya 1 peserta didik atau jika dalam persentase sebanayak 3,3. Hasil tersebut dapat dikatakan kemampuan gramatik bahasa Jerman peserta didik masih belum memuaskan karena nilai terbanyak yang ada masih di bawah nilai KKM bahasa Jerman di SMA Negeri 1 Seyegan Sleman. Nilai KKM untuk mata pelajaran bahasa Jerman di SMA Negeri 1 Seyegan Sleman adalah 7,6. 4 12 6 4 3 1 3 6 9 12 15 5.6-6.0 6.1-6.5 6.6-7.0 7.1-7.5 7.6-8.0 8.1-8.5 Fr e ku e n si Interval Pengkategorian berdasarkan pada nilai rata-rata mean dan standar deviasi Saifudin, 2012: 149 menggunakan rumus sebagai berikut. Keterangan M : Mean SD : Standar Deviasi X : Nilai Berdasarkan hasil perhitungan, Mean M sebesar 6,67 dan Standar Deviasi SD sebesar 0,67.Hasil perhitungan tersebut dapat dikategorikan dalam tiga kelas sebagai berikut. Tabel 10: Hasil Kategori Pre-test Kemampuan Gramatik Bahasa Jerman Kelas Kontrol No. Interval Frekuensi Persentase Kategori 1. ≥7,35 8 26,7 Tinggi 2. 6,00 –7,35 18 60,0 Sedang 3. 6,00 4 13,3 Rendah Dari tabel hasil kategori pre-test kemampuan gramatik bahasa Jerman kelas kontrol dapat diketahui bahwa skor pre-test kemampuan gramatik bahasa Jerman peserta didik kelas kontrol yang berada pada kategori tinggi sebanyak 8 peserta didik 26,7, kategori sedang sebanyak 18 peserta didik 60,0 dan kategori rendah sebanyak 4 peserta didik 13,3. Kesimpulannya adalah kemampuan gramatik bahasa Jerman peserta didik kelas kontrol pada saat pre-test adalah pada kategori sedang. Tinggi : X ≥ M + SD Sedang: M – SD ≤ X M + SD Rendah: X M – SD

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEXTPUZZLE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 3 BANTUL.

2 4 241

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN FOTO DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

1 2 316

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

1 10 292

KEEFEKTIFAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 JETIS BANTUL.

2 3 186

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES-TOURNAMENT (TGT) PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI DI SMA NEGERI 1 NGAGLIK SLEMAN.

0 4 281

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE TIME TOKEN DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

1 4 224

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA TEXTPUZZLE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 MUNTILAN.

3 6 253

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK ASOSIOGRAM DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHAS JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 NGEMPLAK.

1 2 238

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK KEPALA BERNOMOR TERSTRUKTUR DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA N 1 TEMPEL SLEMAN.

1 2 220

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK KANCING GEMERINCING PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 NGEMPLAK SLEMAN.

1 4 160