Pengkategorian berdasarkan pada nilai rata-rata mean dan standar deviasi Saifudin, 2012: 149 menggunakan rumus sebagai berikut.
Keterangan M : Mean
SD : Standar Deviasi X : Nilai
Berdasarkan hasil perhitungan, Mean M sebesar 6,67 dan Standar Deviasi SD sebesar 0,67.Hasil perhitungan tersebut dapat dikategorikan dalam tiga kelas
sebagai berikut.
Tabel 10: Hasil Kategori Pre-test Kemampuan Gramatik Bahasa Jerman Kelas Kontrol
No. Interval
Frekuensi Persentase
Kategori
1. ≥7,35
8 26,7
Tinggi 2.
6,00 –7,35
18 60,0
Sedang 3.
6,00 4
13,3 Rendah
Dari tabel hasil kategori pre-test kemampuan gramatik bahasa Jerman kelas kontrol dapat diketahui bahwa skor pre-test kemampuan gramatik bahasa Jerman
peserta didik kelas kontrol yang berada pada kategori tinggi sebanyak 8 peserta didik 26,7, kategori sedang sebanyak 18 peserta didik 60,0 dan kategori
rendah sebanyak 4 peserta didik 13,3. Kesimpulannya adalah kemampuan gramatik bahasa Jerman peserta didik kelas kontrol pada saat pre-test adalah pada
kategori sedang. Tinggi :
X ≥ M + SD Sedang: M
– SD ≤ X M + SD Rendah: X M
– SD
Dari hasil kedua pre-test kelas eksperimen dan kelas kontrol tersebut dapat dibuktikan bahwa kemampuan awal kedua kelas sama, yaitu berada pada kategori
sedang. Kemampuan gramatik kedua kelas juga belum mencapai KKM yang ada di SMA Negeri 1 Seyegan Sleman, yaitu di bawah nilai 7,6.
c. Skor Data Post-Test Kelas Eksperimen
Post-test dilaksanakan setelah peserta didik di kelas eksperimen
mendapatkan treatmen dengan metode Snowball Throwing. Tujuan dari post-test itu sendiri adalah untuk mengetahui kemampuan akhir para peserta didik setelah
diberikan treatment dengan metode Snowball Throwing. Post-test di kelas eksperimen diikuti oleh peserta didik kelas eksperimen tersebut sejumlah 30
peserta didik. Jumlah soal yang diberikan saat post-test sama dengan jumlah soal yang diberikan saat pre-test yaitu sebanyak 34 butir soal. Dari hasil post-test nilai
terendah yang diperoleh sebesar 5,3, nilai tertinggi sebesar 9,1, nilai median sebesar 7,6, nilai modus sebesar 7,6, nilai mean sebesar 7,4 dan standar deviasi
sebesar 1,076. Dari data pre-test tersebut dapat dibuat tabel distribusi frekuensi dengan menentukan jumlah kelas interval, menghitung rentang data, dan
menentukan panjang kelas. Penentuan panjang kelas dapat menggunakan rumus H.A Sturges
Sugiyono, 2009: 27. K = 1 + 3,3 log n
Keterangan: K : jumlah kelas interval
n : jumlah peserta
Untuk menentukan rentang dapat menggunakan rumus. R = Xmax
– Xmin Keterangan:
R : rentang data range
Xmax : nilai maksimal Xmin : nilai minimal
Dan panjang kelas dapat ditentukan dengan rumus. � = �
Keterangan: P
: panjang kelas R
: rentang data K
: jumlah kelas interval
Selanjutnya tabel frekuensi skor post-test kemampuan gramatik bahasa Jerman peserta didik kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 11: Distribusi Frekuensi Skor Post-Test Kemampuan Gramatik Bahasa Jeman Kelas Eksperimen
No. Interval
F absolut F komulatif F relatif
1 5.3
– 5.9 5
5 16.7
2 6.0
– 6.6 1
6 3.3
3 6.7
– 7.3 2
8 6.7
4 7.4
– 8.0 15
23 50.0
5 8.1
– 8.7 2
25 6.7
6 8.8
– 9.4 5
30 16.7
Jumlah 30
97 100.0
Hasil perhitungan
dengan menggunakan
rumus H.A.Sturges
menunjukkan bahwa distribusi frekuensi skor post-test kemampuan gramatik bahasa Jerman peserta didik kelas eksperimen diperoleh jumlah kelas interval
sebanyak 6 dengan panjang kelas 0,6. Berikut gambar diagram dari distribusi frekuensi skor kemampuan gramatik bahasa Jerman kelas eksperimen pada saat
pre-test .
Gambar 4: Histogram Distribusi Frekuensi Skor Post-test Kemampuan Gramatik Bahasa Jerman Kelas Eksperimen
Berdasarkan gambar dari histogram distribusi frekuensi skor post-test kelas eksperimen di atas dapat diketahui bahwa nilai terbanyak terletak pada interval
7,4 – 8,0 dengan frekuensi 13 peserta didik atau jika dalam persentase sebanyak
50,0. Nilai yang paling sedikit terletak pada interval 6,0 – 6,6 dengan frekuensi
hanya 1 peserta didik atau jika dalam persentase sebanyak 3,3. Dari hasil post- test tersebut dapat dikatakan kemampuan gramatik bahasa Jerman peserta didik
kelas eksperimen sudah lebih meningkat dan sudah memuaskan. Banyak peserta didik yang sudah lulus dari nilai KKM. Nilai KKM yang 7,6 berada pada interval
7,4 – 8,0, dimana pada interval ini terdapat nilai yang terbanyak.
5 1
2 15
2 5
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
5.3-5.9 6.0-6.6
6.7-7.3 7.4-8.0
8.1-8.7 8.8-9.4
Fr e
ku e
n si
Interval