Metode Penelitian METODE PENELITIAN

D. Variabel Penelitian

Menurut Hadi 1974: 260, variabel adalah gejala-gejala yang menunjukkan variasi, baik dalam jenisnya, maupun dalam tingkatannya. Ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran Snowball Throwing dan variabel terikatnya adalah pembelajaran gramatik bahasa Jerman peserta didik SMA Negeri 1 Seyegan Sleman. Gambar hubungan antara kedua variabel dapat dilihat di bawah ini. Gambar 1: Hubungan antar Variabel Keterangan: X : variabel bebas metode Snowball Throwing Y : variabel terikat kemampuan gramatik bahasa Jerman

E. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menutut McMillan 2008: 110, many quantitative studies need to generalize result to a well-defined larger group of individuals. This larger group, whether individuals, objects, or events, is called the population. Atau jika dalam bahasa Indonesia kalimat tersebut mengandung makna “banyak penelitian kuantitatif perlu menggeneralisasikan hasil untuk kelompok yang lebih besar dari individu. Kelompok yang lebih besar ini, baik perorangan, benda, atau peristiwa, disebut populasi.” X Y Populasi penelitian ini adalah kelas XI SMA Negeri 1 Seyegan Sleman yang terdiri dari 4 kelas yang merupakan kelas IPA dan 3 kelas yang merupakan kelas IPS. Jumlah keseluruhan peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Seyegan Sleman adalah 186 peserta didik. Berikut adalah rincian jumlah peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Seyegan Sleman. Tabel 3: Jumlah Populasi Kelas XI SMA Negeri 1 Seyegan Sleman Kelas Jumlah Peserta Didik XI IPA 1 30 XI IPA 2 30 XI IPA 3 31 XI IPA 4 32 XI IPS 1 20 XI IPS 2 22 XI IPS 3 21 Jumlah 186

2. Sampel

Sampel adalah himpunan bagian dari suatu populasi Gülo, 2002: 78. Sampel penelitian ini diambil dengan cara random sampling, yaitu proses pemilihan sampel dimana seluruh anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih. Pengambilan sampel dengan sistem tersebut bertujuan untuk menentukan kelas mana yang akan menjadi kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Dari populasi yang ada, peneliti mengambil dua kelas sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah diadakan random maka dapat diketahui bahwa kelas XI IPA 1 adalah kelas eksperimen dan kelas XI IPA 2 adalah kelas kontrol. Adapun kelas yang terpilih sebagai sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEXTPUZZLE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 3 BANTUL.

2 4 241

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN FOTO DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

1 2 316

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

1 10 292

KEEFEKTIFAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 JETIS BANTUL.

2 3 186

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES-TOURNAMENT (TGT) PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI DI SMA NEGERI 1 NGAGLIK SLEMAN.

0 4 281

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE TIME TOKEN DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

1 4 224

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA TEXTPUZZLE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 MUNTILAN.

3 6 253

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK ASOSIOGRAM DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHAS JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 NGEMPLAK.

1 2 238

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK KEPALA BERNOMOR TERSTRUKTUR DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA N 1 TEMPEL SLEMAN.

1 2 220

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK KANCING GEMERINCING PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 NGEMPLAK SLEMAN.

1 4 160