Fungsi Sosialisasi Media Sosialisasi
Pembentukan Kepribadian
77
1 Sifat otoriter orang tua Sifat otoriter yang berlebihan dapat menimbulkan
konflik dalam diri anak terutama di dalam masyarakat modern yang makin kompleks. Dalam masyarakat
tradisional sifat otoriter orang tua lebih besar dan lebih lama, sehingga sifat tersebut menjadi tradisi yang
diwariskan. Akan tetapi pada masyarakat modern anak umumnya mengalami emansipasi yang akan menirunya
kembali segala nilai yang ditanamkan padanya.
2 Larangan Incest Incest adalah perkawinan yang terjadi di kalangan
keluarga sendiri atau perkawinan sedarah. Larangan incest mendorong seseorang mencari pasangan di luar
kalangan keluarga.
3 Persaingan untuk mendapat kasih sayang Persaingan di dalam hidup keluarga menjadi pendorong
bagi seseorang anak untuk mencari hubungan sosial di luar kalangan keluarga. Orang tua harus mendorong
perkembangan pribadi anak, yaitu memperlakukan anak dengan penuh kasih sayang.
Dalam keluarga dikenal dua macam pola sosialisasi yaitu sebagai berikut.
a Sosialisasi represif
Sosialisasi represif yaitu sosialisasi yang mengu- tamakan ketaatan anak pada orang tua.
Sosialisasi ini lebih menekankan penggunaan hukuman terhadap anak yang melakukan
kesalahan. Contoh: memukul anak apabila tidak menaati
perintah orang tua. Sosialisasi semacam ini salah satu sifatnya
hanya terjadi satu arah terletak pada orang tua saja.
Adapun bentuk sosialisasi represif, antara lain sebagai berikut.
–
Menghukum perilaku keliru. –
Kepatuhan anak terhadap orang tua. –
Komunikasi sebagai perintah. –
Komunikasi nonverbal. –
Sosialisasi berpusat pada orang tua. –
Anak memerhatikan keinginan orang tua. –
Dalam keluarga pengaruh didominasi orang tua ayah.
Sumber: Ensiklopedi Umum untuk Pelajar, 2005
S Gambar 4.5 Komunikasi yang
terjalin antara orang tua dan anak merupakan bentuk sosialisasi
represif dalam keluarga.
Sosiologi SMA Jilid 1
78
Sarana sosialisasi yang paling ampuh adalah bahasa, kata-kata tidak harus baik, jahat, dan sebagainya.
Sarana tersebut merupakan alat penting untuk membentuk hati nurani seseorang. Selain itu, ba-
hasa juga menjadi perantara dalam proses pengem- bangan diri.
b Sosialisasi persuasif Sosialisasi persuasif yaitu sosialisasi yang meng-
utamakan tindakan pencegahan agar anak tidak melakukan penyimpangan sosial.
Contoh: tindakan pemberian peringatan dari
orang tua kepada anak, ketika anak ingin keluar malam. Peringatan tersebut, mi-
salnya kalau biasa sering keluar malam kesehatan bisa memburuk, terlambat ke
sekolah, dan sebagainya.
b. Teman sepermainan Teman sepermainan merupakan sosial-
isasi dalam keluarga. Dalam kelompok bermain mulai mempelajari aturan dan peran
yang berlaku bagi orang-orang yang berke- dudukan sama sederajat. Dalam kelompok
bermain anak mulai mengenal dan mem- pelajari nilai-nilai keadilan. Dalam tahap ini
pikiran anak masih bersifat egosentris, belum dapat menilai pendirian orang lain pada
umumnya tujuan kegiatan kelompok bermain yang bersifat rekreatif.
Pada usia remaja kelompok bermain berkembang menjadi kelompok persahabatan
yang lebih luas. Perkembangan itu disebab- kan oleh bertambah luasnya ruang lingkup
pergaulan remaja baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Peranan positif dari kelompok persahabatan terhadap perkembangan kepribadian anak sebagai berikut.
1 Remaja merasa aman dan dianggap penting dalam kelompok persahabatan.
2 Remaja dapat tumbuh dengan baik dalam kelompok persahabatan
3 Remaja mendapat tempat yang baik bagi penyaluran rasa kecewa, takut, khawatir, tertekan, gembira yang
kemungkinan tidak didapatkan di rumah.
Sumber: Ensiklopedi Umum untuk Pelajar, 2005
S Gambar 4.6 Dalam kelompok bermain
mulai mempelajari aturan dan peran yang berlaku bagi orang-orang yang berkedudukan
sama sederajat.
Pembentukan Kepribadian
79
4 Remaja dapat mengembangkan keterampilan-kete- rampilan sosial yang berguna bagi kehidupannya kelak.
5 Remaja lebih bersifat dan bersikap dewasa. Selain peranan positif, ada kemungkinan timbul
peranan negatif, misalnya: melalui kelompok persahabatan yang disebut dengan “Geng” atau “klik geng”. Kelompok
persahabatan “Geng” atau “klik geng” adalah kelompok sosial yang mempunyai kegemaran berkelahi atau membuat
keributan, bahkan tidak jarang mereka minum-minuman keras dan memakai obat-obat terlarang.
Klik adalah kelompok kecil tanpa struktur formal yang anggotanya mempunyai pandangan dan kepentingan yang
sama. c. Sekolah
Pada masyarakat tradisional yang masih sangat sederhana primitif keluarga merupakan lembaga paling
dominan dalam proses sosialisasi. Tetapi pada masyarakat modern fungsi menyosialisasikan anak diganti oleh lembaga
formal yang disebut sekolah.
Fungsi pendidikan sekolah sebagai media sosialisasi sebagai berikut.
1 Memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk mengembangkan daya intelektual agar siswa dapat
hidup layak.
2 Membentuk kepribadian siswa agar sesuai dengan nilai-nilai
dan norma-norma yang ada da- lam masyarakat.
3 Melestarikan kebudayaan de- ngan cara mewariskannya dari
satu generasi ke generasi selan- jutnya.
4 Merangsang partisipasi demo- krasi melalui pengajaran ke-
terampilan berbicara dan mengembangkan kemampuan berfikir secara rasional dan bebas.
Untuk mencapai tujuan tersebut, sekolah memiliki dua jenis kurikulum yaitu sebagai berikut.
1 Kurikulum nyata real curricullum, yang membuat sejumlah mata pelajaran yang disampaikan di sekolah.
Sumber: Dokumen Penerbit S Gambar 4.7
Sosialisasi di sekolah selain diajarkan membaca, menulis, dan berhitung, juga diajarkan
kemandirian, prestasi, dan kesamaan kedudukan.
Sosiologi SMA Jilid 1
80
2 Kurikulum tersembunyi hidden curricullum, yang berupa aturan-aturan sopan santun, cara berpakaian
yang rapi, penghargaan terhadap waktukedisiplinan dan berfikir serta bersikap sistematis.
Sosialisasi melalui sistem pendidikan formal sekolah cukup efektif karena di samping membaca, menulis,
dan berhitung di sekolah juga diajarkan mengenai kemandirian independence, prestasi achievement,
dan kesamaan kedudukan universalisme.
d. Sosialisasi di lingkungan kerja Lingkungan kerja juga mempunyai pengaruh yang
besar dalam pembentukan kepribadian seseorang. Di lingkungan kerja seseorang akan berinteraksi dengan teman
sekerja, dengan pimpinan, dan dengan relasi bisnis. Kelompok kerja sangat beragam, karena terbentuk dari
berbagai bidang keahlian dan jenis pekerjaan. Dalam hubungan sosial di lingkungan kerja setiap orang harus
menjalankan peranan sosial dengan kedudukannya. Peranan ini akan menghasilkan sikap tertentu yang
memengaruhi tindakan sebagai anggota masyarakat.
e. Sosialisasi melalui media massa Media massa terdiri atas media
cetak seperti surat kabar dan majalah dan media elektronik seperti radio,
televisi, video, film, piringan hitam dan kaset. Media massa memiliki peranan
penting dalam proses sosialisasi. Ke- hadiran media massa sangat me-
mengaruhi tindakan dan sikap anggota masyarakat terutama anak-anak. Nilai-
nilai dan norma yang disampaikan akan tertanam dalam diri anak melalui peng-
lihatan maupun pendengaran. Apabila informasi yang diterima positif sesuai
dengan norma yang berlaku dalam masyarakat maka akan terbentuk
kepribadian yang positif, misalnya penayangan tentang dunia pendidikan, agama, dan lain-lain. Sebaliknya jika
informasi yang disampaikan negatif maka akan membentuk kepribadian anak yang kurang baik, misalnya penayangan
film yang menonjolkan kekerasan akan mendorong perilaku agresif pada anak-anak yang melihatnya.
Sumber: http:images.google.com S Gambar 4.8
Tayangan di TV bisa berdampak positif tapi juga bisa berdampak negatif bagi yang
menonton tayangan tersebut.
Pembentukan Kepribadian
81
Sumber: Ensiklopedi Umum untuk Pelajar, 2005
S Gambar 4.9 Sosialisasi tidak hanya
merupakan proses mengajar tetapi juga merupakan suatu proses di mana individu
mengembangkan diri sendiri, sosialisasi adalah proses pendewasaan dan pematangan.