Polisi Lembaga Pengendalian Sosial

Sosiologi SMA Jilid 1 110 Polisi juga mempunyai tanggung jawab melakukan pembinaan ke- pada masyarakat agar berperilaku sesuai dengan harapan yang diatur dalam norma-norma masyarakat yang bersangkutan. Seseorang yang melanggar aturan dalam norma-norma masyarakat yang bersangkutan akan dijadikan sebagai orang yang dicurigai, terdakwa, terpidana, atau ter- sangka.

2. Pengadilan

Pengadilan merupakan lembaga resmi yang dibentuk pemerintah untuk menangani pelanggaran-pelanggaran norma kaidah yang ada di masyarakat. Dalam pengadilan terdapat perangkat yang bertugas menjalankan pengadilan antara lain, hakim, jaksa, panitera, dan pengacara. Kaidah-kaidahnor- ma yang dijadikan pa- tokan dalam berperilaku yang diakui pemerintah - hukum. Hukum merupa- kan salah satu alat pengen- dali sosial yang sangat am- puh, karena orang yang melanggar hukum akan di- jatuhi sanksi-sanksi sesuai dengan penyimpangan yang telah dilakukan.

3. Adat

Masyarakat Indonesia kebanyakan masih memegang kuat kebiasaan-kebiasaan peninggalan nenek moyang kita. Kebiasaan tersebut dinamakan adat. Adat berisi nilai-nilai, norma-norma, dan kaidah sosial yang harus dipahami, dijalani, dan dipelihara secara turun-temurun. Seseorang yang melanggar adat akan dicemooh dan digunjingkan oleh masyarakat di sekitarnya. Pihak yang berhak menegakkan adat adalah pemuka adat. Adat-istiadat memuat juga mengenai sebuah hukuman. Sebagai hukuman adat mengendalikan perilaku agar tidak menyimpang. Sebagai se- buah aturan hukum adat memiliki sanksi bagi pelanggaran adat. Sumber: Jawa Pos, 2 November 2006 S Gambar 5.7 Polisi diharapkan mampu menjadi aparat pengendali sosial, jika tidak berfungsi seperti yang diharapkan masyarakat maka akan muncul berbagai gejolak di masyarakat. Sumber: Jawa Pos S Gambar 5.8 Hukum merupakan lembaga pengendali sosial yang sangat ampuh. Penyimpangan dan Pengendalian Sosial 111 Sanksi yang diberikan kepada pelanggar adat ada yang ringan dan ada yang berat. Sanksi yang ringan mi- salnya digunjingkan, dicemooh, diejek, dan lain-lain. Jika sank- sinya berat biasanya dimusya- warahkan dulu dengan pe- muka adat baru kemudian dite- rapkan kepada pelaku penyim- pang. Misalnya: orang yang tidak mengadakan upacara adat perkawinan, digunjingkan oleh masyarakat sekitarnya.

4. Tokoh Masyarakat

Tokoh masyarakat adalah seseorang yang memiliki pengaruh besar, dihormati, dan disegani dalam masyarakat karena pekerjaannya, kecakapannya, dan sifat-sifat tertentu yang dimilikinya. Tokoh masyarakat bisa berasal dari pemuka agama, pemuka masyarakat, atau dari profesi lain yang dianggap terhormat. Tokoh masyarakat kaitannya dengan pengendalian sosial sangat erat karena tokoh masyarakat disegani, dihormati, sehingga apa yang dikatakan oleh tokoh masyarakat selalu didengar oleh anggota masyarakat. Selain itu tokoh masyarakat diharapkan mampu mengawasi pelaksanaan tingkah laku masyarakat di mana dia berada. Pada daerah-daerah tertentu keberadaan tokoh masya- rakat lebih penting dari pada aparat resmi pemerintahan. Maka dari itu segala perilaku dan perkataan tokoh masyarakat selalu ditiru dan diikuti oleh anggota masyarakat. RANGKUMAN Sumber: Ensiklopedi Umum untuk Pelajar, 2005 S Gambar 5.9 Hukum perkawinan merupakan salah satu yang diatur hukum adat perdata. 1. Penyimpangan sosial adalah perilaku yang tidak sesuai dengan aturan norma yang berlaku. 2. Ciri-ciri penyimpangan sosial antara lain, penyimpangan harus dapat dide- finisikan, penyimpangan bisa ditolak bisa juga diterima, penyimpangan relatif dan penyimpangan mutlak, penyimpangan terhadap budaya nyata ataukah budaya ideal, terdapat norma-norma penghin- daran, dan penyimpangan sosial bersifat adaptif.