Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Sosiologi SMA Jilid 1 38 a Kontak antara individu dengan individu Contoh: Kontak antara guru dengan guru, orang tua dengan anaknya, siswa dengan siswa lain, penjual dengan pembeli. b Kontak antara individu dengan kelompok Contoh: Guru dengan murid-muridnya di kelas, penceramah dengan peserta seminar. c Kontak antara kelompok dengan kelompok Contoh: Pertandingan sepak bola antara dua tim kesebelasan, pertandingan bola voli an- tara dua tim bola voli. 2 Berdasarkan cara Berdasarkan caranya kontak dibedakan menjadi dua, yaitu berikut ini. a Kontak langsung primer Kontak langsung yaitu hubungan timbal balik yang terjadi secara langsung, contoh: berbicara, berjabat tangan, tersenyum, dan bahasa isyarat. b Kontak tidak langsung sekunder Kontak tidak langsung sekunder yaitu hubungan timbal balik yang yang memerlukan perantara me- dia. Perantaramedia yang digunakan dalam kontak sekunder bisa berupa benda misalnya, telepon, TV, radio, HP, surat, dan telegram atau bisa juga menggunakan manusia, misalnya seorang pemuda meminang seorang gadis melalui orang lain. 3 Berdasarkan sifatnya Berdasarkan sifatnya kontak sosial ada dua macam, yaitu berikut ini. a Kontak positif yaitu kontak sosial yang mengarah kepada suatu kerja sama, misalnya kontak antara pedagang dengan pembeli. b Kontak negatif yaitu kontak sosial yang mengarah kepada suatu pertentangan, misalnya kontak senjata antara dua negara yang sedang berperang. b. Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan ide atau gagasan dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling memengaruhi di antara keduanya. Sumber: http :images.google.co.id S Gambar 3.4 Pertandingan sepak bola antara dua tim kesebelasan merupakan contoh kontak antara kelompok dengan kelompok. Interaksi Sosial 39 1 Komunikasi dibedakan menjadi dua, yaitu berikut ini. a Komunikasi lisan verbal, yaitu komunikasi dengan menggunakan kata-kata verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Contoh: berbicara langsung dan melalui telepon. b Komunikasi nonverbal isyarat, yaitu komu- nikasi dengan menggunakan gerak-gerik badan, bahasa isyarat, atau menunjukkan sikap tertentu. Contoh: menggelengkan kepala, mengangkat bahu, dan melambaikan tangan. 2 Syarat-syarat komunikasi Komunikasi dapat berlangsung apabila memenuhi syarat sebagai berikut. a Ada pengirim sender yaitu pihak yang mengirim- kan pesan kepada pihak lain. b Penerima atau komunikasi receiver yaitu pihak yang menerima pesan dari pihak lain. c Pesan message adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh setiap pihak kepada pihak lain. d Umpan balik feed back adalah tanggapan dari penerima pesan atau isi pesan yang disampaikan- nya. Suatu kontak bisa terjadi tanpa komunikasi, jika terjadi kontak tanpa komunikasi maka tidak akan terjadi interaksi sosial. Misalnya, orang Jawa bertemu dengan orang Batak, orang Jawa menyapa dengan bahasa Jawa, padahal orang Batak tidak mengerti bahasa Jawa, maka komu- nikasi tidak akan terjadi. Komunikasi dapat berdampak positif jika masing- masing dapat menafsirkan apa yang dimaksud. Komuni- kasi juga bisa berdampak tidak baik apabila salah satu pihak tidak dapat menafsirkan maksud pihak lain.

2. Ciri-Ciri Interaksi Sosial

Dari uraian tersebut di atas, dapat disampaikan bahwa interaksi sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut. a. Pelakunya lebih dari satu orang. b. Ada komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial. c. Mempunyai maksud dan tujuan yang jelas, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut dengan yang diperki- rakan pelaku. Sumber: Ensiklopedi Umum untuk Pelajar, 2005 S Gambar 3.5 Berbicara melalui telepon merupakan bentuk komunikasi lisan Verbal. Sosiologi SMA Jilid 1 40 d. Ada dimensi waktu masa lampau, maka kini, dan masa datang yang akan menentukan sikap aksi yang sedang berlangsung.

3. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Interaksi Sosial

Interaksi sosial sebagai bentuk hubungan manusia yang menimbulkan aksi dan reaksi dapat dipengaruhi oleh faktor- faktor dari luar individu. Menurut Soerjono Soekanto, faktor yang memengaruhi interaksi sosial ada enam macam, sebagai berikut. a. Imitasi Imitasi adalah proses belajar dengan cara meniru atau mengikuti perilaku orang lain. Imitasi dapat berakibat positif bila yang ditiru merupakan individu-individu baik menurut pandangan umum. Tetapi imitasi juga bisa bersifat negatif jika individu yang ditiru berlawanan dengan pandangan umum. Contoh: banyak anak SMA mengikuti mode rambut artis dicat dan panjang bagi laki-laki. b. Sugesti Sugesti adalah pemberian pengaruh pandangan seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu, sehingga orang tersebut mengikuti pandangan pengaruh tersebut tanpa berpikir panjang. Sugesti biasanya dilakukan dari orang-orang yang berwibawa dan mempunyai pengaruh besar di lingkungan sosialnya. Cepat atau lambat proses sugesti tergantung pada usia, kepribadian, kemampuan intelektual, dan kemampuan fisik seseorang. Sugesti dapat berupa berbagai bentuk sikap atau tindakan seperti perilaku, pendapat, saran, dan pertanyaan. Reklame dan iklan yang dimuat di me- dia cetak, atau media elektronik juga merupakan salah satu bentuk sugesti yang bersifat massal. Contoh: iklan sampo yang diperagakan oleh seorang yang seolah-olah rambutnya rontok, setelah memakai sampo tersebut rambutnya menjadi kuattidak rontok dan tebal. c. Identifikasi Identifikasi adalah kencenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan individu lain yang ditiru. Orang lain yang menjadi sasaran identifikasi disebut idola dari kata idol yang berarti sosok yang dipuja. Praktik Sosial Kecakapan sosial Dalam kehidupan sehari-hari kita senantiasa berhubungan dengan orang lain. Baik dalam pergaulan, dalam kegiatan kemasyarakat- an, dan lain-lain. Oleh karena itu, kita harus mampu berinteraksi dan melakukan kerja sama dalam kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan. Contoh: kerja bakti, kegiatan kepemudaan, membantu tetangga yang punya kerja, dan kegiatan sosial lainnya. Sumber: Ensiklopedi Umum untuk Pelajar, 2005 S Gambar 3.6 Reklame yang memenuhi jalur pertokoan merupakan bentuk sugesti yang bersifat massal.