Pengertian Pengendalian Sosial Pengendalian Sosial Social Control

Sosiologi SMA Jilid 1 104 bahkan memaksa individu atau masyarakat agar berperilaku sesuai dengan norma dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat, sehingga tercipta ketertiban di masyarakat.

2. Ciri-Ciri Pengendalian Sosial

Dari definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri pengendalian sosial adalah sebagai berikut. a. Suatu carametode atau teknik untuk menertibkan masya- rakatindividu. b. Dapat dilakukan oleh individu terhadap individu, kelompok terhadap kelompok atau kelompok terhadap individu. c. Bertujuan mencapai keserasian antara stabilitas dengan perubahan-perubahan yang terus terjadi dalam masyarakat. d. Dilakukan secara timbal balik meskipun terkadang tidak disadari oleh kedua belah pihak. Jika semua individu maupun masyarakat berperilaku sesuai dengan norma di masyarakat, berarti pengendalian sosial sudah dilaksanakan secara efektif.

3. Tujuan Pengendalian Sosial

Pengendalian sosial dilakukan dengan tujuan sebagai berikut. a. Untuk menjaga ketertiban sosial. Apabila nilai-nilai dan norma-norma sosial dijalankan semua masyarakat, maka ketertiban sosial dalam masyarakat dapat terpelihara. Salah satu cara menanamkan nilai dan norma sosial adalah melalui lembaga pendidikan dan pendidikan keluarga. Melalui lembaga tersebut anak diarahkan untuk meyakini nilai dan norma sosial yang baik. b. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan terhadap nilai- nilai dan norma-norma sosial di masyarakat. Dengan adanya pengendalian sosial seseorang atau ma- syarakat mulai berfikir jika akan berperilaku menyimpang. c. Untuk mengembangkan budaya malu. Pada dasarnya setiap individu memiliki “rasa malu“, karena rasa malu berhubungan dengan harga diri seseorang. Harga diri seseorang akan turun jika seseorang melakukan kesalahan yang melanggar norma-norma sosial di dalam masyarakat. Jika seseorang melakukan kesalahan maka masyarakat akan mencela. Celaan tersebut menyadarkan seseorang untuk tidak mengulangi pelanggaran terhadap norma. Jika setiap perbuatan melanggar norma dicela maka “budaya malu“ akan timbul dalam diri seseorang. Wawasan Kontekstual Carilah contoh konkret upaya pengendalian sosial yang terdapat di lingkungan sekitar tempat tinggalmu. Efektifkah upaya pengendalian tersebut. Uraikan pendapat Anda melalui pendekatan sosiologi. Laporkan hasil kerja Anda dalam diskusi kelas. Penyimpangan dan Pengendalian Sosial 105 d. Untuk menciptakan dan menegakkan sistem hukum. Sistem hukum merupakan aturan yang disusun secara resmi dan disertai sanksi tegas yang harus diterima oleh seseorang yang melakukan penyimpangan.

4. Sifat-Sifat Pengendalian Sosial

Sifat-sifat pengendalian sosial dapat dibedakan menjadi tiga sebagai berikut. a. Preventif Pengendalian sosial bersifat preventif adalah pengen-dalin sosial yang dilakukan sebelum terjadi penyimpangan terhadap nilai dan norma sosial yang berlaku di masyarakat. Dengan kata lain tindakan preventif merupakan tindakan pencegahan. Contoh: 1 Seorang ibu melarang anak lelakinya merokok karena merokok dapat merusak kesehatan. 2 Polisi menegur pemakai jalan raya yang melanggar rambu-rambu lalu lintas. b. Kuratif Pengendalian sosial bersifat kuratif adalah pengendalian sosial yang dilakukan pada saat terjadi penyimpangan sosial. Contoh: Seorang guru menegur dan menasihati siswanya karena ketahuan menyontek pada saat ulangan. c. Represif Pengendalian sosial bersifat represif adalah pengendalian sosial yang bertujuan mengembalikan keserasian yang pernah terganggu karena terjadinya suatu pelanggaran. Pengendalian ini dilakukan setelah seseorang melakukan penyimpangan. Contoh: Seorang guru memberi tambahan pekerjaan rumah dua kali lipat saat mengetahui siswanya tidak mengerjakan pekerjaan rumah yang ditugaskan padanya.

5. Jenis-Jenis Pengendalian Sosial

Dalam pergaulan sehari-hari kita akan menjumpai berbagai jenis pengendalian sosial yang digunakan untuk mencegah atau mengatasi perilaku menyimpang. Jenis pengendalian tersebut antara lain berikut ini. a. Gosip atau desas-desus Gosip atau desas-desus adalah bentuk pengendalian sosial atau kritik sosial yang dilontarkan secara tertutup oleh masyarakat.