Manifest Social Problem dan Latent Social Problem

Sosiologi SMA Jilid 1 120 Sumber: Ensiklopedi IPTEK, 2004 S Gambar 6.5 Kemiskinan tidak diukur dari kebutuhan sekunder, tetapi disebabkan tidak mampu memenuhi kebutuhan primernya.

5. Perhatian Masyarakat dan Masalah Sosial

Kejadian yang merupakan masalah sosial belum tentu mendapatkan perhatian sepenuhnya dari masyarakat. Sebaliknya suatu kejadian yang mendapatkan sorotan masyarakat, belum tentu merupakan masalah sosial. Angka pelanggaran lalu lintas mungkin tidak terlalu diperhitungkan masyarakat, tetapi suatu kecelakaan kereta api yang meminta korban manusia mendapat sorotan masyarakat. Sosiologi mendorong masyarakat untuk memperbaiki kepincangan-ke- pincangan yang diterima sebagai gejala abnormal yang mungkin dihilangkan atau dibatasi.

D. Beberapa Masalah Sosial Penting

Kepincangan yang dianggap sebagai masalah sosial oleh masyarakat tergantung dari sistem nilai sosial masyarakat tersebut. Akan tetapi ada beberapa hal yang dihadapi masyarakat yang pada umumnya sama, antara lain berikut ini.

1. Kemiskinan

Menurut sejarah, keadaan kaya dan miskin secara berdampingan tidak merupakan masalah sosial. Kemiskinan muncul sebagai masalah sosial sejak berkembangnya perdagangan ke seluruh dunia dan juga ditetapkannya taraf kehidupan tertentu sebagai suatu kebiasaan masyarakat. Pada waktu dulu setiap in- dividu sadar akan kedudukan eko- nomisnya, sehingga mereka mampu mengatakan apakah diri- nya kaya atau miskin. Kemiskinan dianggap sebagai masalah sosial apabila perbedaan kedudukan ekonomi para warga masyarakat ditentukan secara tegas. Pada masyarakat yang ber- sahaja susunan dan organisa- sinya, kemiskinan bukan masalah sosial, karena mereka mengang- gap bahwa semua telah ditakdir- kan, sehingga tidak ada usaha- usaha untuk mengatasinya. Sumber: Solo Pos, 16 Agustus 2006 S Gambar 6.4 Angka pelanggaran lalu lintas mungkin tidak terlalu diperhitungkan masyarakat, tetapi suatu kecelakaan kereta api yang meminta korban manusia mendapat sorotan masyarakat. Manfaat Sosiologi 121 Pada masyarakat modern yang rumit, kemiskinan menjadi suatu problema sosial karena sikap yang membenci kemiskinan tadi. Bagi para urban yang gagal mendapatkan pekerjaan, kemiskinan tidak lagi diukur dari kebutuhan sekunder saja, tetapi disebabkan ketidakmampuan memenuhi kebutuhan primernya.

2. Pengangguran

Pengangguran merupakan masalah sosial yang dihadapi oleh negara-negara berkembang. Pesatnya arus globalisasi dalam bidang ekonomi yang ditandai dengan adanya efisiensi dalam kegiatan ekonomi, misalnya penggunaan mesin-mesin produksi. Hal itu menyebabkan berkurangnya penggunaan tenaga manusia. Oleh sebab itu pengangguran makin tinggi. Di negara-negara berkembang, pada umumnya juga me- miliki tingkat pendidikan yang rendah. Sementara itu persaingan kerja makin lama makin ketat, sehingga orang yang tidak memiliki keahlian skill akan kesulitan mencari kerja.

3. Kejahatan

Kejahatan disebabkan karena kondisi-kondisi dan proses- proses sosial yang sama, yang menghasilkan perilaku-perilaku sosial lainnya. Orang yang menjadi jahat, disebabkan orang tersebut mengadakan kontak dengan pola-pola perilaku jahat dan juga karena dia mengasingkan diri dari pola-pola perilaku yang tidak menyukai kejahatan tersebut. Pada masa modern seperti sekarang ini timbul kejahatan yang disebut white collar crime yaitu suatu kejahatan yang timbul akibat perkembangan ekonomi yang terlalu cepat dan menekankan pada aspek material–finansial belaka. Kejahatan ini merupakan kejahatan yang dilakukan oleh pengusaha dan pejabat di dalam menjalankan peranan fungsinya. Golongan tersebut menganggap kebal terhadap hukum dan sarana-sarana pengendalian sosial lainnya. Untuk mengatasi masalah kejahatan dapat dilakukan dengan dua cara berikut. a. Preventif, yaitu dengan cara menjauhkan diri dari pola- pola kejahatan dan mendekatkan diri dari pola-pola perilaku yang tidak menyukai kejahatan. b. Represif, yaitu dengan cara rehabilitasi, seperti hal berikut. 1 Menciptakan program yang bertujuan menghukum orang tersebut. Praktik Sosial Life Skill Buatlah kelompok yang terdiri atas 5–7 orang. Usahakan anggotanya terdiri atas berbagai suku, agama, serta ada anggota yang perempuan. Lakukan kunjungan terhadap yayasan sosial atau panti sosial. Lakukan observasi mengenai masalah- masalah sosial yang muncul akhir-akhir ini beserta tindakan penyelesaian yang telah dilakukan. Presentasikan hasil observasi ke dalam diskusi kelas untuk mendapatkan tanggapan dan saran dari rekan-rekan dan bapakibu guru.