Mekanisme terjadinya Radang Mediator Peradangan

c. Dolor Rasa sakit

Dolor atau rasa sakit akibat reaksi peradangan dapat terjadi dengan berbagai cara. Perubahan pH lokal atau konsentrasi ion-ion tertentu dapat merangsang ujung syaraf. Hal yang sama, pengeluaran zat kimia tertentu seperti histamin atau zat kimia bioaktif lainnya dapat merangsang saraf. Selain itu, pembengkakan jaringan yang meradang mengakibatkan peningkatan tekanan lokal sehingga menimbulkan rasa sakit Price dan Wilson, 1995.

d. Tumor Pembengkakan

Tumor atau pembengkakan merupakan hal yang paling kentara akibat peradangan akut. Pembengkakan ini terjadi karena peningkatan permeabilitas dinding kapiler. Permeabilitas dinding kapiler yang sehat terbatas hanya dapat dilalui oleh cairan dan larutan garam-garam tetapi sukar dilalui oleh larutan protein yang berupa koloid. Pada peradangan, dinding kapiler tersebut menjadi lebih permeabel dan lebih mudah dilalui oleh protein yang akan meninggalkan kapiler dan masuk ke dalam jaringan sehingga menyebabkan jaringan bengkak tumor.

e. Fungsio laesa Gangguan fungsi jaringan

Fungsio laesa atau gangguan fungsi jaringan adalah reaksi peradangan di mana saja terjadi pembengkakkan yang lazimnya disertai nyeri dan sirkulasi yang abnormal. Tetapi belum diketahui secara pasti bagaimana fungsi jaringan tersebut terganggu Kee dan Evelyn, 1996.

2.3.2 Mekanisme terjadinya Radang

Bila terjadi luka pada jaringan, baik karena bakteri, trauma, bahan kimiawi, panas atau fenomena lainnya, maka jaringan yang terluka akan melepaskan berbagai substansi yang menimbulkan perubahan sekunder yang dramatis terhadap jaringan. Inflamasi dapat ditandai dengan: a. vasodilatasi pembuluh darah lokal yang mengakibatkan terjadinya aliran darah setempat yang berlebihan. b. kenaikan permeabilitas kapiler disertai kebocoran cairan yang berlebihan kedalam ruang interstisial Universitas Sumatera Utara c. fibrinogen dan protein lainnya yang bocor dari kapiler dalam jumlah yang berlebihan. d. migrasi sejumlah besar granulosit dan monosit kedalam jaringan e. pembengkakan sel jaringan Guyton dan Hall, 1997. Mekanisme terjadinya gejala peradangan tersebut ditunjukkan pada Gambar 2.2. Gambar 2.2. Patogenesis dan gejala peradangan Mutschler, 1999.

2.3.3 Mediator Peradangan

Banyak substansi endogen yang dikeluarkan yang telah dikenal sebagai mediator peradangan di antaranya adalah histamin, bradikinin, kalidin, serotonin, prostaglandin, dan leukotrien. Histamin merupakan mediator pertama Noksi Kerusakan Sel Gangguan Sirkulasi Lokal Emigrasi Leukosit Proliferasi sel Pembebasan Bahan Mediator Eksudasi Perangsangan Reseptor Nyeri Kemerahan nn Panas Pembengkakan Gangguan Fungsi Nyeri Universitas Sumatera Utara yang dilepaskan dari sekian banyak mediator lain dan segera muncul dalam beberapa detik setelah diinduksi yang berperan meningkatan permeabilitas kapiler. Histamin merupakan produk dekarboksilasi asam amino histidin yang terdapat dalam semua jaringan tubuh. Konsentrasi tertinggi terdapat dalam paru, kulit, dan saluran cerna terutama pada sel mast, sedangkan leukosit basofil adalah dalam bentuk tak aktif secara biologik dan disimpan terikat pada heparin dan protein basa. Histamin akan dibebaskan dari sel tersebut pada reaksi hipersensitivitas, kerusakan sel misalnya pada luka serta akibat senyawa kimia pembebas histamin Mutschler, 1999. Bradikinin dan kalidin adalah mediator radang yang secara lokal menimbulkan rasa nyeri, vasodilatasi, meningkatkan permeabilitas kapiler dan berperan meningkatkan potensi prostaglandin Mansjoer, 1999. Serotonin 5-hidroksitriptamin, 5-HT berasal dari asam amino esensial triptamin melalui hidroksilasi dan dekarboksilasi, terdapat dalam platelet darah, mukosa usus dan di beberapa bagian otak dengan konsentrasi tinggi. Serotonin disimpan dalam granula, terikat dengan ATP serta protein dan dibebaskan jika sel dirangsang melalui eksositosis dan mengaktifkan reseptor spesifik. Pada trombosit, serotonin berfungsi meningkatkan agregasi dan mempercepat penggumpalan darah sehingga mempercepat hemostasis Mutschler, 1999. Asam arakhidonat merupakan prekursor sejumlah besar mediator radang. Senyawa ini merupakan komponen utama lipid seluler dan hanya terdapat dalam keadaan bebas dengan jumlah kecil, sebagian besar berada dalam bentuk fosfolipid membran sel. Bila membran sel mengalami kerusakan oleh suatu rangsangan kimiawi, fisis atau mekanis, maka enzim fosfolipase A 2 akan diaktivasi untuk mengubah fosfolipid menjadi asam arakhidonat. Asam lemak C 20 Pada alur siklooksigenase, sebagian asam arakhidonat akan diubah oleh enzim siklooksigenase menjadi endoperoksida dan seterusnya menjadi prostaglandin PG, prostasiklin dan tromboksan, dan sebagian lagi asam arakhidonat akan diubah oleh enzim lipooksigenase menjadi asam hidroperoksida dan seterusnya menjadi leukotrien yang disebut juga Slow Reacting Substances of ini selanjutnya akan diubah menjadi senyawa mediator melalui dua alur utama yaitu alur siklooksigenase dan alur lipooksigenase. Universitas Sumatera Utara Anaphylaxis SRSA. Baik prostaglandin mau pun leukotrien, bertanggung jawab bagi sebagian besar gejala peradangan. Mekanisme pembebasan mediator radang ditunjukkan pada Gambar 2.3. Kortikosteroida posfolipase A2 Aspirin + AINS siklooksigenase lipooksigenase Gambar 2.3. Metabolisme asam arakhidonat dan sintesis prostaglandin dan leukotrien Keterangan : = efek penghambatan LTB 4 = dihidroksi leukotrien B 4 LTD 4 = leukotrien D LTC 4 4 = leukotrien C 4 LTE 4 = leukotrien E 4 Prostaglandin bekerja lemah, berpotensi kuat setelah bergabung dengan mediator atau substansi lain yang dibebaskan secara lokal seperti histamin, serotonin dan leukotrien. Prostaglandin mampu menginduksi vasodilatasi pembuluh darah dalam beberapa menit dan terlibat terjadinya nyeri, radang, demam dan diare. Dari alur lipooksigenase dihasilkan mediator leukotrien. Mediator LTB 4 potensial kemotaktik terhadap leukosit polimorfonuklear, eosinofil dan monosit. Pada konsentrasi tinggi, LTB 4 menstimulasi agregasi leukosit polimorfonuklear. Selain itu LTB 4 mempunyai kemampuan meningkatkan eksudasi plasma dan mengakibatkan hiperalgesia. Kombinasi dua Posfolipida membran sel Asam arakhidonat Asam Hid k id Endoperoksida Tromboksan Prostaglandin Prostasiklin Leukotrien: LTB 4 , LTC 4 , LTD 4 , LTE 4 Universitas Sumatera Utara senyawa leukotrien yaitu LTC 4 dan LTD 4 dapat menyebabkan peradangan, reaksi anafilaksis, reaksi alergi dan asma. LTE 4 menyebabkan gejala hipersensitivitas, bronkokonstriksi, kontraksi otot polos dan permeabilitas vaskular. Aktivitasnya jauh lebih kecil dari prazatnya yaitu LTC 4 dan LTD 4 tetapi lebih stabil secara biologis dari ketiga leukotrien lain Mansjoer, 1999.

2.4 Obat-obat Antiinflamasi