Uji Efek Analgetik Suspensi Ekstrak n-Heksan Mondokaki SEn-HM

500 1000 1500 2000 2500 3000 CMC 0,5 SA 100 mgkg BB SEEM 500 mgkg BB SEEM 600 mgkg BB SEEM 700 mgkg BB Perlakuan L u as ar ea d i b aw ah ku rva g raf ik w akt u aw al t im b u l n yer i Gambar 4.14: Grafik luas area di bawah kurva waktu awal timbul nyeri mean ± SEM pada berbagai perlakuan SEEM Keterangan: = berbeda signifikan dengan CMC 0,5; + = berbeda signifikan dengan SA 100 mgkg BB; = berbeda signifikan dengan SEEM 500 mgkg BB; = berbeda signifikan dengan SEEM 600 mgkg BB; ~ = berbeda signifikan dengan SEEM 700 mgkg BB; tb+ = tidak berbeda signifikan dengan SA 100 mgkg BB, tb = tidak berbeda signifikan dengan SEEM 500 mgkg BB, tb = tidak berbeda signifikan dengan SEEM 600 mgkg BB, tb~ = tidak berbeda signifikan dengan SEEM 700 mgkg BB

4.2.2 Uji Efek Analgetik Suspensi Ekstrak n-Heksan Mondokaki SEn-HM

Pada uji efek analgetik SEn-HM, perlakuan antar kelompok sama dengan perlakuan uji pada SEEM, dengan menggunakan dosis yang sama yakni SEn-HM 500 mgkg BB, 600 mgkg BB dan 700 mgkg BB. Kemudian dilakukan uji efek analgetik dengan mengukur waktu awal timbul nyeri menggunakan plat panas pada temperatur 40 o C, setiap perlakuan dilakukan sebanyak 6 kali. Hasil uji efek analgetik dari setiap perlakuan dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini. + ~ ~ tb + tb tb+ tb~ + tb tb Universitas Sumatera Utara Tabel 4.59: Rerata waktu awal mula timbul nyeri SEn-HM pada setiap perlakuan No Perlakuan Awal Mula Timbul Nyeri Menit 10’ 20’ 30’ 45’ 60’ 90’ 120’ 1 CMC 0,5 6.68 6.71 8.63 9.75 10.17 9.48 9.25 2 SA 100 mgkg BB 15.89 21,70 25,05 28.47 25.41 21.27 16.95 3 SEn-HM 500 mg kg BB 7,80 9.41 13.77 15.45 13,50 12,10 12,05 4 SEn-HM 600 mg kg BB 6,92 9.41 14.87 19.99 17.55 16.29 13,12 5 SEn-HM 700 mg kg BB 7.54 12,05 15.61 20,29 23.43 17,03 13,47 Berdasarkan Tabel 4.59 nampak bahwa pada menit ke-60, SEn-HM 700 mgkg BB menunjukkan rerata waktu awal timbul nyeri sebesar 23,34 diikuti dengan SEn-HM 600 mgkg BB sebesar 17,55 dan SEn-HM 500 mgkg BB sebesar 13,50. Pada menit ke-45, SA 100 mgkg BB sebesar 28,47 diikuti dengan SEn-HM 700 mgkg BB sebesar 20,29 dan SEn-HM 600 mgkg BB sebesar 19,99. Maka untuk kelompok uji SEn-HM 700 mgkg BB menunjukkan efek analgetik yang mendekati SA 100 mgkg BB. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.15: Grafik waktu awal mula timbul nyeri versus waktu mean ± SEM pada berbagai perlakuan SEn-HM Grafik menunjukkan awal mula timbulnya nyeri SEn-HM 500 mgkg BB, SEn-HM 600 mgkg BB, dan SEn-HM 700 mgkg BB menunjukkan waktu mula timbul nyeri lebih tinggi dari pada pemberian suspensi CMC 0,5. Pada menit ke-30, SEn-HM 700 mgkg BB waktu mula timbul nyeri lebih tinggi dari SEn- HM 600 mgkg BB dan SEn-HM 500 mgkg BB dan kemudian menunjukkan penurunan mulai menit ke-60, tetapi SEn-HM 600 mgkg BB menunjukkan peningkatan awal mula timbul nyeri mendekati SA 100 mgkg BB pada menit ke- 45. Data pengujian terhadap masing-masing hewan uji dalam setiap perlakuan ditunjukkan pada Lampiran 18, halaman 167. Uji analisis variansi Anava terhadap waktu awal timbul nyeri dari menit ke-10 sampai menit ke-120 dilakukan untuk melihat ada tidaknya perbedaan pengaruh obat uji yaitu SA 100 mgkg BB, CMC 0,5, SEn-HM 500 mgkg BB, Universitas Sumatera Utara SEn-HM 600 mgkg BB, dan SEn-HM 700 mgkg BB menggunakan program SPSS versi 11 Tabel 4.60. Tabel 4.60: Tabel Anava perlakuan antar kelompok uji analgetik SEn-HM mulai menit ke-10 sampai menit ke-120 Analisis variansi pada menit ke-10 sampai menit ke-90, mempunyai nilai signifikansi 0,000 p0,05, sedangkan pada menit ke-120 0,001 p0,05 ini berarti pada menit ke-10 sampai menit ke-90 menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antar semua perlakuan uji. Namun, untuk mengetahui perbedaan antar semua perlakuan dilakukan uji lanjutan Duncan. Pada uji ini yang ditampilkan hanya rerata untuk kelompok yang homogen saja Alhusin,2003. Universitas Sumatera Utara Uji Duncan pada menit ke-10, SA 100 mgkg BB memiliki nilai signifikansi 1,000 p0,05, menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antar semua perlakuan, tetapi CMC 0,5 tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan SEn-HM 500 mgkg BB, 600 mgkg BB, dan 700 mgkg BB nilai signifikasi 0,441; p0,05 Tabel 4.61. Tabel 4.61: Hasil uji lanjutan Duncan antar perlakuan pada menit ke-10 Catatan: Rerata untuk setiap kelompok dalam subsets yang homogen Ukuran sampel = 6 Pada menit ke-20, hasil uji Duncan dimana SA 100 mgkg BB, diperoleh nilai signifikansi 1,000 p0,05 menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan semua perlakuan, sedangkan CMC 0,5, tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan SEn-HM 600 mgkg BB dan SEn-HM 500 mgkg BB nilai signifikansi 0,121; p0,05, tetapi menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan SEn-HM 600 mgkg BB, SEn-HM 500mgkg BB dan SEn-HM 700 mgkg BB nilai signifikansi 0,097; p0,05 Tabel 4.62. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.62: Hasil uji lanjutan Duncan antar perlakuan pada menit ke-20 Catatan: Rerata untuk setiap kelompok dalam subsets yang homogen Ukuran sampel = 6 Pada menit ke-30, berdasarkan hasil uji Duncan, SA 100 mgkg BB, nilai signifikansi 1,000 p0,05 menunjukkan perbedaan yang signifikan terhadap semua perlakuan uji, begitu juga SCMC 0,5 nilai signifikansi 1,000; p0,05 menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan SEn-HM 500 mgkg BB, SEn-HM 600 mgkg BB, dan SEn-HM 700 mgkg BB nilai signifikansi 0,352; p0,05 Tabel 4.63. Tabel 4.63: Hasil uji lanjutan Duncan antar perlakuan pada menit ke-30 Catatan: Rerata untuk setiap kelompok dalam subsets yang homogen Ukuran sampel = 6 Pada menit ke-45, dari hasil uji Duncan SA 100mgkg sebagai pembanding, diperoleh nilai signifikansi 1,000 p0,05 dan menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan SEn-HM 700 mgkg BB, SEn-HM 600 mgkg Universitas Sumatera Utara BB nilai signifikansi 0,867; p0,05, SEn-HM 500 mgkg BB nilai signifikansi 1,000; p0,05 dan CMC 0,5 nilai signifikansi 1,000; p0,05. Begitu juga dengan CMC 0,5 menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan semua perlakuan uji Tabel 4.64. Tabel 4.64: Hasil uji lanjutan Duncan antar perlakuan pada menit ke-45 Catatan: Rerata untuk setiap kelompok dalam subsets yang homogen Ukuran sampel = 6 Pada menit ke-60, uji lanjutan Duncan terhadap SA 100 mgkg BB tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan SEn-HM 700 mgkg BB nilai signifikansi 0,365; p0,05 tetapi berbeda signifikan dengan SEn-HM 600 mgkg BB dan SEn-HM 500 mgkg BB nilai signifikansi 0,070; p0,05, sedangkan CMC 0,5 tidak berbeda signifikan dengan SEn-HM 500 mgkg BB nilai signifikansi 0,131; p0,05 namun menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan semua perlakuan uji Tabel 4.65. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.65: Hasil uji lanjutan Duncan antar perlakuan pada menit ke-60 Catatan: Rerata untuk setiap kelompok dalam subsets yang homogen Ukuran sampel = 6 Pada menit ke-90, berdasarkan uji Duncan SA 100 mgkg BB nilai signifikansi 1,000; p0,05 menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan semua perlakuan, sedangkan SEn-HM 600 mgkg BB dan SEn-HM 700 mgkg BB tidak berbeda signifikan nilai signifikansi 0,646; p0,05, begitu juga dengan CMC 0,5 dan SEn-HM 500 mgkg BB tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan nilai signfikansi 0,114; p0,05 Tabel 4.66. Tabel 4.66: Hasil uji lanjutan Duncan antar perlakuan pada menit ke-90 Catatan: Rerata untuk setiap kelompok dalam subsets yang homogen Ukuran sampel = 6 Pada menit ke-120, SA 100 mgkg BB menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan semua perlakuan nilai signifikansi 1,000; p0,05, tapi untuk SEn-HM 500 mgkg BB, SEn-HM 600 mgkg BB dan SEn-HM 700 mgkg BB Universitas Sumatera Utara tidak berbeda signifikan nilai signifikansi 0,369; p0,05, begitu juga CMC 0,5 tidak berbeda dengan SEn-HM 500 mgkg BB nilai signifikansi 0,068; p0,05 Tabel 4.67. Tabel 4.67: Hasil uji lanjutan Duncan antar perlakuan pada menit ke-120 Catatan: Rerata untuk setiap kelompok dalam subsets yang homogen Ukuran sampel = 6 Berdasarkan data hasil uji Duncan di atas nampak bahwa waktu awal timbul nyeri dari SEn-HM 700 mgkg BB tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan SA 100mg kg BB yang terdapat pada menit ke-60, sedangkan SEn-HM 500 mgkg BB dan SEn-HM 600 mgkg BB secara umum tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan suspensi CMC 0,5, meskipun ada peningkatkan awal mula timbulnya nyeri yang dihasilkan dalam uji perlakuan. Berdasarkan uji tersebut dapat diketahui bahwa SEn-HM dapat memberikan efek analgetik namun kekuatannya masih dibawah SA 100 mgkg BB. Uji analisis variansi Anava dan uji lanjutan Duncan terhadap luas area di bawah kurva dilakukan untuk mengetahui hasil yang terbaik dari semua perlakuan. Hasil uji Anava luas area di bawah kurva menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rerata antar kelompok uji dengan nilai signifikansi 0,000 p0,05. Berdasarkan hasil uji lanjutan Duncan terhadap luas area di bawah kurva, nampak bahwa SEn- Universitas Sumatera Utara HM dosis 700 mgkg BB menunjukkan awal timbul nyeri tertinggi dibandingkan dengan SEn-HM 600 mgkg BB dan SEn-HM 500 mgkg BB, yang mendekati SA 100 mgkg BB pada menit ke-60. Ini menunjukkan bahwa SEn-HM dosis 700 mgkg BB mempunyai efek analgetik Gambar 4.16. 500 1000 1500 2000 2500 3000 CMC 0,5 SA 100 mgkg BB SEn-HM 500 mgkg BB SEn-HM 600 mgkg BB SEn-HM 700 mgkg BB Perlakuan L u as ar ea d i b aw ah ku rva g raf ik w akt u aw al t im b u l n yer i Gambar 4.16: Grafik luas area di bawah kurva waktu awal timbul nyeri mean ± SEM pada berbagai perlakuan SEn-HM Keterangan: = berbeda signifikan dengan CMC 0,5; + = berbeda signifikan dengan SA 100 mgkg BB; = berbeda signifikan dengan SEn-HM 500 mgkg BB; = berbeda signifikan dengan SEn-HM 600 mgkg BB; ~ = berbeda signifikan dengan SEn-HM 700 mgkg BB; tb = tidak berbeda signifikan dengan SEn-HM 600 mgkg BB; tb~ = tidak berbeda signifikan dengan SEn-HM 700 mgkg BB

4.2.3. Uji Efek Analgetik SEEAcM