BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah metodologi eksperimental experimental recearch. Metodologi penelitian ini adalah suatu
observasi yang dilakukan di laboratorium dengan kondisi buatan artificial condition, yang diatur peneliti Nazir, 1990. Metodologi eksperimental di
maksudkan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antara variabel bebas X yang disebut faktor perlakuan dengan variabel terikat Y yang disebut faktor
pengamatan Hanafiah, 2005. Dalam penelitian ini yang disebut variabel bebas yaitu pengaruh pemberian EEM, En-HM, EEAcM, indometasin, antalgin,
diklofenak dan mencit sedangkan variabel terikat adalah bengkak dan nyeri. Dengan cara memberikan perlakuan tertentu terhadap satu kelompok eksperimen
atau lebih menggunakan kontrol sebagai pembanding akan dapat diramalkan efek bahan yang diuji, namun demikian analisis statistik akan dapat menyatakan secara
signifikan atau tidak parameter-parameter yang diuji Musa, dkk, 1988.
3.1 Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pengolahan simplisia, pembuatan ekstrak dengan cara perkolasi, fraksinasi, uji kadar air, uji
efek antiinflamasi, uji efek analgetik dan pengumpulan data secara eksperimental di laboratorium dengan desain Rancangan Acak Lengkap RAL dan analisis data
secara anava analisis variansi.
Universitas Sumatera Utara
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara. Penelitian dilaksanakan setelah mendapat persetujuan
Komite Etik Penelitian Bidang Kesehatan Universitas Sumatera Utara Lampiran
1, halaman 135. Waktu penelitian dilakukan selama 6 enam bulan.
3.3 Identifikasi Tumbuhan
Identifikasi tumbuhan dilakukan oleh Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI Bogor. Hasil identifikasi tumbuhan
ditunjukkan pada Lampiran 2, halaman 136.
3.4 Tahapan Penelitian
Tahapan yang dilalui dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 3
halaman 137 adalah sebagai berikut:
a. penyiapan bahan simplisia meliputi pengumpulan, pengeringan dan pengolahan tumbuhan menjadi simplisia, terhadap simplisia dilakukan uji
kadar air dengan metode azeotropi. b. pembuatan ekstrak tumbuhan mondokaki dilakukan dengan cara
perendaman menggunakan pelarut etanol, n-heksan, dan etil asetat; hasil ekstraksi yang diperoleh dipekatkan menggunakan rotary evaporator
kemudian dikeringkan menggunakan freeze dryer hingga diperoleh ekstrak kental.
c. pengujian efek antiinflamasi dilakukan dengan menggunakan karagenan
1 sebagai induktor radang dengan alat pletismometer digital UGO
Universitas Sumatera Utara
Basile Cat.No.7140 dan uji efek analgetik dengan alat plat panas menggunakan hewan percobaan mencit Mus musculus.
3.5 Alat dan Bahan 3.5.1
Alat -alat yang digunakan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat–alat gelas, grinder, neraca kasar Ohaus, neraca listrik, neraca hewan Presica Geniwigher,
GW-1500, Rotary evaporator Heidolph vv-2000, incubator Gallenkamp, freeze dryer Modulyo, Edward, serial no: 3985, stopwatch, lemari pengering,
perkolator, mortar dan stamper, oral sonde, spuit 1 ml dan 3 ml, kertas saring, penangas air, Pletismometer digital UGO Basile Cat.No.7140, kandang mencit,
plat panas, dan termometer.
3.5.2 Bahan-bahan yang digunakan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun mondokaki, etanol 96 p.a., n-heksan, etil asetat, gliserin, karboksi metil selulose CMC,
natrium diklofenak, karagenan, indometasin, antalgin, air suling, dan larutan fisiologis NaCl 0,9, gliserin, dan larutan Ornano imbibente.
3.6 Hewan Percobaan
Hewan yang digunakan dalam percobaan ini adalah mencit putih yang diperoleh dari Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Utara. Berat mencit 20-30
gram dan dengan umur 2-3 bulan Esvandiary, 2006. Sebelum percobaan dimulai, terlebih dulu mencit dipelihara selama 2 minggu dalam kandang yang baik untuk
menyesuaikan dengan lingkungannya. Hewan diberi makanan dan minuman yang
Universitas Sumatera Utara
sesuai. Hewan dibagi dalam 5 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 6 hewan uji untuk dilakukan uji antiinflamasi dan analgetik.
a. Uji per oral Pada uji per oral, hewan dibagi dalam 5 kelompok yaitu: