Ekstraksi Cara dingin Cara Panas

Gambar 2.1. Rumus bangun taberhanine dan conophyllinine

2.2 Ekstraksi

Ekstraksi adalah suatu cara penyarian simplisia dengan menggunakan penyari tertentu Harborne, 1987. Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak larut dengan pelarut cair Ditjen POM, 2000. Cara penyarian ekstraksi yang tepat tergantung pada jenis senyawa yang diisolasi dan pelarut yang digunakan. Ada beberapa metode ekstraksi menurut Ditjen POM 2000 yaitu:

a. Cara dingin

i Maserasi adalah proses pengekstrasian simplisia menggunakan pelarut yang statis dalam suatu wadah dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur kamar. Remaserasi berarti dilakukan pengulangan penambahan pelarut setelah dilakukan penyaringan maserat pertama . ii Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru yang dialirkan dari suatu reservoar sampai terjadi penyarian sempurna yang umumnya dilakukan pada temperatur ruangan. Proses perkolasi terdiri dari tahapan pengembangan bahan, tahap maserasi antara, tahap perkolasi sebenarnya penetesan atau penampungan ekstrak, terus menerus sampai diperoleh ekstrak perkolat.

b. Cara Panas

Universitas Sumatera Utara i Refluks adalah ekstraksi pelarut pada temperatur titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik. ii Digesti adalah maserasi dengan pengadukan kontinyu pada peratur yang lebih tinggi dari temperatur ruangan yaitu temperatur 40-50 o iii Infus adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur penangas air bejana infus tercelup dalam penangas air mendidih, temperatur terukur 96-98 C. o iv Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama dan temperatur sampai titik didih air Ditjen POM, 2000. C selama waktu tertentu 15-20 menit. v Prinsip sokletasi adalah uap cairan penyari naik ke atas melalui pipa samping, lalu diembunkan kembali oleh pendingin, cairan turun ke labu melalui tabung yang berisi serbuk simplisia, cairan penyari sambil turun melarutkan zat aktif dari serbuk simplisia, karena adanya sifon maka setelah cairan ini mencapai permukaan sifon seluruh cairan akan kembali ke labu, demikian proses ini berulang-ulang sampai ekstraksi selesai Adams, et.al., 1970.

2.3 Inflamasi Peradangan