1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Suatu perusahaan didirikan oleh satu orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan. Dalam usaha mencapai suatu tujuan diperlukan perencanaan, dimana
perencanaan tersebut merupakan formulasi terinci dari kegiatan-kegiatan yang mensyaratkan penentuan tujuan dan identifikasi metode. Dalam hal ini, manajer
sebagai penanggung jawab atas sumber daya-sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan memegang peran penting dalam perencanaan. Pada dasarnya sumber
daya manusia mempunyai potensi paling besar sebagai pendukung dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Perusahaan membutuhkan manajemen yang mengatur karyawan. Manajemen tersebut biasa disebut sebagai manajemen sumber daya manusia.
Bidang kajian manajemen sumber daya manusia membahas tentang bagaimana perusahaan memperoleh, memelihara, dan mempertahankan sumber daya manusia
sebab tanpa mereka perusahaan tidak dapat mencapai tujuan. Persoalan yang sering muncul dalam perencanaan adalah bagaimana mengelola dan
memanfaatkan sumber daya-sumber daya tersebut untuk mencapai tujuan perusahaan.
Sebagai pengelola sumber daya, manajer paling tidak ditugaskan untuk merencanakan perekrutan tenaga kerja dan mengelola pekerjaan-pekerjaan
tertentu agar sukses. Lebih lanjut, manajer juga bertanggung jawab atas kegiatan- kegiatan para karyawanbawahannya. Seorang manajer dapat mengupayakan
suatu tindakan untuk mempengaruhi para karyawannya agar dapat meningkatkan hasil. Cara yang ditempuh antara lain memberi upah, gaji, penempatan pegawai
pada posisi yang tepat, memberi kesempatan untuk maju, pengakuan atas prestasi. Selain itu manajer harus bisa menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan
mendukung bagi para karyawan agar mereka dapat melaksanakan pekerjaan- pekerjaan untuk meningkatkan hasil secara baik dan merasa puas bekerja dalam
perusahan itu. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individu.
Kepuasan kerja adalah sebuah respon emosional dan afeksi. Afeksi dimaksudkan sebagai perasaan-perasaan suka atau tidak suka dengan mana para karyawan
memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja merupakan tingkat dimana seseorang memperoleh kesenangan dari suatu pekerjaan. Locke 1976
mendefinisikan kepuasan kerja sebagai suatu keadaan emosional yang positif atau menyenangkan yang dihasilkan dari penilaian terhadap suatu pekerjaan atau
pengalaman kerja. Kepuasan kerja juga dapat didefinisikan sebagai suatu sikap positif dan menyenangkan yang dimiliki oleh seorang karyawan terhadap
berbagai faktor pekerjaan dan kondisi-kondisi yang terkait sebagai hasil dari terpenuhinya berbagai kebutuhan dalam pekerjaan. Kepuasan kerja dapat
diwujudkan dengan kondisi lingkungan kerja yang baik karena lingkungan kerja berhubungan langsung dengan karyawan dalam penyelesaian pekerjaan yang
dibebankan kepada mereka. Faktor yang berhubungan dengan kepuasan kerja antara lain: faktor finansial, faktor fisik, faktor sosial, dan faktor psikologi.
Kepuasan kerja menjadi penting dalam suatu perusahaan karena kepuasan kerja karyawan berkaitan erat dengan hasil kerja karyawan dan kelangsungan
hidup perusahaan yang bersangkutan. Dalam perusahaan, lingkungan kerja merupakan salah satu faktor yang cukup berpengaruh terhadap pekerjaan yang
dilakukan oleh karyawan. Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar para karyawan dan dapat mempengaruhi dirinya dalam melakukan
tugaspekerjaan yang dibebankan Nitisemito, 1996:109. Kondisi lingkungan kerja yang nyaman, aman, dan mendukung akan membuat karyawan bersemangat
dalam bekerja dan merasa terpenuhi akan kebutuhan-kebutuhan sosial sehingga para karyawan akan cenderung merasa puas dalam bekerja. Lingkungan kerja itu
menyangkut lingkungan kerja secara fisik dan lingkungan kerja non fisik. Lingkungan kerja non fisik yang dimaksud adalah faktor sosial lingkungan kerja.
Pada saat ini terdapat fenomena mutasi karyawan oleh perusahaan atas kehendak karyawan sendiri, misalnya karyawan merasa tidak betah bekerja di
perusahaan karena kondisi lingkungan kerja dirasakan kurang mendukung dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga karyawan tersebut mengundurkan diri dari
perusahaan. Sedangkan pada saat ini banyak karyawan yang ingin mendapat keamanan, kenyamanan dan kesesuaian kondisi lingkungan kerja dengan jenis
pekerjaannya, misalnya karyawan dapat bekerjasama dengan karyawan yang lain, karyawan mendapat perhatian dan bimbingan pekerjaan yang baik dari atasan
manajer, karyawan bekerja di lingkungan yang bersih, tenang dan aman, dan lain-lain. Apabila keinginan tersebut tercapai, mereka merasa puas akan
keberadaannya di perusahaan tersebut. Apabila kondisi lingkungan kerja banyak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menimbulkan resiko atau tidak aman dan tidak mendukung dalam pelaksanaan pekerjaan yang dibebankan akan mengakibatkan semangat kerja menurun, terjadi
kesalahan dalam pekerjaan sehingga karyawan tidak betah untuk bekerja di perusahaan tersebut, karena tidak mendapatkan kepuasan kerja. Untuk mengatasi
hal tersebut, perusahaan mencoba memperhatikan dan memenuhi kebutuhan- kebutuhan karyawan misalnya memberi gaji atau upah sesuai dengan
kesepakatan, membuat ruang kerja yang nyaman, membimbing karyawan dalam pekerjaan, dan sebagainya.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang ”Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Dan Non Fisik Terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan”.
B. Batasan Masalah