karyawan  akan  merasa  puas  dalam  bekerja,  demikian  juga  sebaliknya. Sebagai  contoh,  para  karyawan  dapat  bekerja  dengan  tenang  dan  nyaman
karena  tidak  merasa  terganggu,  misalnya  karyawan  sudah  memakai  alat keselamatan  kerja  seperti  masker  dan  sarung  tangan.  Contoh  lain  misalnya
sebagian  besar  dari  karyawan  perusahaan  datang  dengan  kendaraan  sendiri, pada  saat  bekerja  karyawan  yang  bersangkutan  tidak  dapat  mengawasi
kendaraannya  secara  langsung  dan  oleh  karena  itu  perusahaan  sudah memperhatikan penjagaan demi keamanan.
Dengan  kondisi  lingkungan  kerja  yang  mendukung  maka  baik perusahaan  maupun  para  karyawan  akan  merasa  diuntungkan.  Bagi
perusahaan  dapat  mencapai  tujuan  sehingga  dapat  mempertahankan kelangsungan  hidup  perusahaan.  Berbeda  jika  kondisi  lingkungan  kerja  fisik
tidak  mendukung,  karyawan  menjadi  tidak  puas  dan  dapat  menyebabkan banyak terjadi kesalahan dalam menyelesaikan pekerjaan.
2. Pengaruh  Lingkungan  Kerja
Non  Fisik  Terhadap  Kepuasan  Kerja Karyawan
Dari  persamaan  regresi  linier  sederhana  yang  diperoleh  dari perhitungan untuk hipotesis kedua  adalah  Y = 23,1145 + 1,4092X
2
. Nilai b sebesar  1,4092  menunjukkan  bahwa  lingkungan  kerja  non  fisik  mempunyai
pengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan. Dari pengujian terhadap nilai  r  dengan  menggunakan  uji  t  diperoleh  t
hitung
sebesar  5,3945  sedangkan t
tabel
sebesar  1,9971,  sehingga  dari  perhitungan  tersebut  dapat  disimpulkan bahwa t
hitung
t
tabel
yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima.
Kondisi  lingkungan  kerja  non  fisik  seperti  hubungan  kerja  karyawan dengan manajer atasan, hubungan kerja karyawan dengan rekan kerja yang
baik  sangat  penting  bagi  para  karyawan  untuk  mendukung  mereka  dalam menyelesaikan suatu pekerjaan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dan
para karyawan akan merasa puas atas pekerjaannya.  Dengan demikian dapat disimpulkan  bahwa  lingkungan  kerja  non  fisik  merupakan  variabel  yang
mempengaruhi  kepuasan  kerja.  Apabila  kondisi  lingkungan  kerja  non  fisik dirasakan  dapat  mendukung  para  karyawan  dalam  menyelesaikan  pekerjaan
maka  para  karyawan  akan  merasa  puas  dalam  bekerja,  demikian  juga sebaliknya.
Hubungan kerja yang baik mengindikasikan adanya saling percaya dan memberi  motivasi,  hal  ini  dapat  menyebabkan  para  karyawan  dapat  bekerja
lebih  giat  dan  penuh  semangat  sehingga  kontribusi  yang  diberikan  kepada perusahaan dapat meningkat. Berbeda jika kondisi lingkungan kerja non fisik
tidak  mendukung  karyawan  dalam  menyelesaikan  pekerjaannya  maka  sering terjadi  kesulitan  dalam  menyelesaikan  pekerjaan  karena  tidak  ada  dukungan
dan  bimbingan  dari  manajer  atasan  dan  rekan  kerja  sehingga  karyawan kurang  bertanggungjawab  atas  pekerjaannya  yang  akhirnya  karyawan  tidak
mendapat kepuasan kerja.
3. Pengaruh  Lingkungan  Kerja  Fisik  Dan
Non  Fisik  Terhadap  Kepuasan Kerja Karyawan
Dari persamaan regresi linier berganda yang diperoleh dari perhitungan untuk hipotesis ketiga  adalah Y  = 16,2429 + 0,5758 X
1
+ 0,8788  X
2
. Nilai
b
1
sebesar 0,5758 dan b
2
0,8788 menunjukkan bahwa lingkungan kerja fisik dan non fisik mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan.
Dari  pengujian  terhadap  nilai  R  dengan  menggunakan  uji  F  diperoleh  F
hitung
sebesar  29,2440  sedangkan  F
tabel
sebesar  3,1404  sehingga  dari  perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa F
hitung
F
tabel
yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima.
Kondisi  lingkungan  kerja,  baik  lingkungan  kerja  fisik  maupun lingkungn  kerja  non  fisik  yang  ada  pada  perusahaan  sering  berdampak  pada
hasil  kerja  dan  kepuasan  kerja  bagi  para  karyawan.  Dengan  demikian  dapat disimpulkan  bahwa  lingkungan  kerja  fisik  dan  non  fisik  merupakan  variabel
yang  mempengaruhi  kepuasan  kerja.  Apabila  kondisi  lingkungan  kerja  fisik dan  non  fisik  dirasakan  dapat  mendukung  para  karyawan  dalam
menyelesaikan  pekerjaan  maka  para  karyawan  akan  merasa  puas  dalam bekerja, demikian juga sebaliknya. Apabila karyawan yang bekerja mendapat
kepuasan  yang  tinggi  maka  mereka  mempunyai  sikap  positif  terhadap pekerjaannya,  dengan  demikian  mereka  dapat  melaksanakan  pekerjaan-
pekerjaan  untuk  meningkatkan  hasil.  Berbeda  jika  kondisi  lingkungan  kerja fisik  dan  non  fisik  tidak  mendukung  karyawan  dalam  menyelesaikan
pekerjaannya  maka  sering  terjadi  penurunan  semangat  kerja,  tingkat  absensi karyawan yang tinggi yang akhirnya karyawan tidak mendapat kepuasan kerja
dan  memutuskan  untuk  mencari  pekerjaan  di  perusahaan  lain  turn  over labour.
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN