menghargai  hasil  kerja  karyawan,  dan  adanya  pujian  atas  hasil kerja yang baik.
b Hubungan kerja karyawan dengan rekan kerja
Rekan kerja yang mampu diajak kerjasama dan mendukung dalam pelaksanaan  kerja  cenderung  berpengaruh  terhadap  penyelesaian
pekerjaan  yang  dibebankan  kepada  mereka  dan  kepuasan  kerja pada  karyawan  tersebut.  Karyawan  akan  merasa  senang  apabila
rekan  kerjanya  bisa  diajak  kerjasama  sehingga  apabila  ada kesulitan  oleh  karyawan  yang  satu,  karyawan  yang  lain  dapat
saling membantu. Selain itu para karyawan juga akan merasa puas karena  mereka  dapat  bekerja  dengan  tenang,  dalam  suasana  kerja
ada  yang  saling  mendukung  dengan  rekan  kerja,  sehingga pekerjaan  akan  menjadi  lebih  ringan  dan  mudah  untuk
diselesaikan.
4. Kepuasan Kerja
1 Pengertian Kepuasan Kerja
Kepuasan  kerja  mencerminkan  sikap  umum  individu  terhadap pekerjaannya.  Setiap  individu  akan  memiliki  tingkat  kepuasan  yang
berbeda-beda.  Seseorang  dengan  tingkat  kepuasan  kerja  yang  tinggi mempunyai  sikap  positif  terhadap  pekerjaannya.  Berikut  ini  beberapa
definisi dari kepuasan kerja yang diungkapkan oleh para ahli: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a Menurut  Joseph  Tiffin  dikutip  dalam  As’ad  2000:104,  kepuasan
kerja  adalah  sikap  karyawan  terhadap  pekerjaan,  situasi  kerja, kerjasama di antara pemimpin dan sesama karyawan.
b Menurut  Spector  dikutip  dalam  Yuwono  2005:69,  kepuasan  kerja
merupakan  variabel  sikap  yang  menggambarkan  perasaan  seseorang terhadap  keseluruhan  pekerjaan  mereka  dan  juga  berbagai  aspek
pekerjaan tersebut. c
Menurut Handoko 1998:143, kepuasan kerja dapat diartikan sebagai suatu
keadaan emosional
yang menyenangkan
atau tidak
menyenangkan  dengan  mana  para  karyawan  memandang  pekerjaan mereka.  Kepuasan  kerja  mencerminkan  perasaan  seseorang  terhadap
pekerjaannya.  Ini  dampak  dalam  sikap  positif  karyawan  terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya.
d Menurut  Stephen  Robbins  1993:177,  kepuasan  itu  terjadi  apabila
kebutuhan-kebutuhan  individu  sudah  terpenuhi  dan  terkait  dengan derajat  kesukaan  dan  ketidaksukaan  dikaitkan  dengan  Pegawai;
merupakan  sikap  umum  yang  dimiliki  oleh  pegawai  yang  erat kaitannya  dengan  imbalan-imbalan  yang  mereka  yakini  akan  mereka
terima  setelah  melakukan  sebuah  pengorbanan.  Apabila  dilihat  dari pendapat Robbins tersebut terkandung dua dimensi, pertama, kepuasan
yang  dirasakan  individu  yang  titik  beratnya  individu  anggota masyarakat,  dimensi  lain  adalah  kepuasan  yang  merupakan  sikap
umum yang dimiliki oleh pegawai. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e Menurut  Locke  dikutip  dalam  Syahdhyni  2001:460,  mendefinisikan
kepuasan  kerja  sebagai  suatu  keadaan  emosional  yang  positif  atau menyenangkan  yang  dihasilkan  dari  penilaian  terhadap  suatu
pekerjaan atau pengalaman kerja. f
Menurut  Anoraga  1992:81,  kepuasan  kerja  merupakan  sikap  umum yang  merupakan  hasil  dari  beberapa  sikap  khusus  terhadap  faktor-
faktor pekerjaannya, penyesuaian diri dan hubungan sosial individu di luar kerja.
Dari  beberapa  pengertian  yang  dirumuskan  oleh  para  ahli,  dapat ditarik  kesimpulan  bahwa  kepuasan  kerja  merupakan  sikap  positif  yang
menyenangkan  yang  dimiliki  seorang  karyawan  terhadap  pekerjaan  dan kondisi-kondisi kerja yang terkait sebagai hasil dari terpenuhinya berbagai
kebutuhan dalam pekerjaan. 2
Faktor-faktor Kepuasan Kerja Faktor-faktor kepuasan kerja menurut Stephen Robbins:
a Kerja yang secara mental menantang
Karyawan  cenderung  menyukai  pekerjaan-pekerjaan  yang  memberi mereka
kesempatan untuk
menggunakan keterampilan
dan kemampuan  mereka  dan  menawarkan  tugas,  kebebasan  dan  umpan
balik  mengenai  betapa  baik  mereka  mengerjakan.  Karakteristik  ini membuat  kerja  secara  mental  menantang.  Pekerjaan  yang  terlalu
kurang  menantang  menciptakan  kebosanan,  tetapi  terlalu  banyak menantang  menciptakan  frustasi  dan  perasaan  gagal.  Pada  kondisi
tantangan  yang  sedang,  kebanyakan  karyawan  akan  mengalami kesenangan dan kepuasan.
b Ganjaran yang pantas
Para karyawan menginginkan sistem upah dan kebijakan promosi yang mereka persepsikan sebagai adil, tidak kembar arti, dan segaris dengan
pengharapan  mereka.  Bila  upah  dilihat  sebagai  adil  yang  didasarkan pada  tuntutan  pekerjaan,  tingkat  keterampilan  individu,  dan  standar
pengupahan komunitas, kemungkinan besar akan dihasilkan kepuasan. Oleh  karena  itu  individu-individu  yang  mempersepsikan  bahwa
keputusan  promosi  dibuat  dalam  cara  yang  adil  fair  and  just kemungkinan besar akan mengalami kepuasan dari pekerjaan mereka.
c Kondisi kerja yang mendukung
Karyawan  peduli  akan  lingkungan  kerja  baik  untuk  kenyamanan pribadi  maupun  untuk  memudahkan  mengerjakan  tugas.  Studi-studi
memperagakan bahwa karyawan lebih menyukai keadaan sekitar fisik yang  tidak  berbahaya  atau  merepotkan.  Temperatur  suhu,  cahaya,
kebisingan,  dan  faktor  lingkungan  lain  seharusnya  tidak  esktrem terlalu banyak atau sedikit.
d Rekan kerja yang mendukung
Orang-orang  mendapatkan  lebih  daripada  sekedar  uang  atau  prestasi yang  berwujud  dari  dalam  kerja.  Bagi  kebanyakan  karyawan,  kerja
juga mengisi kebutuhan akan interaksi sosial. Oleh karena itu tidaklah mengejutkan  bila  mempunyai  rekan  sekerja  yang  ramah  dan
mendukung  menghantar  ke  kepuasan  kerja  yang  meningkat.  Perilaku seorang  atasan  juga  merupakan  determinan  utama  dari  kepuasan.
Umumnya studi mendapatkan bahwa kepuasan karyawan ditingkatkan bila  penyelia  langsung  bersifat  ramah  dan  dapat  memahami,
menawarkan pujian untuk kinerja  yang baik, mendengarkan pendapat karyawan, dan menunjukkan suatu minat pribadi pada mereka.
e Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan
Pada hakikatnya orang  yang tipe kepribadiannya kongruen sama dan sebangun  dengan  pekerjaan  yang  mereka  pilih  seharusnya
mendapatkan  bahwa  mereka  mempunyai  bakat  dan  kemampuan  yang tepat  untuk  memenuhi  tuntutan  dari  pekerjaan  mereka.  Dengan
demikian akan lebih besar kemungkinan untuk berhasil pada pekerjaan tersebut dan mendapatkan kepuasan kerja.
As’ad  1978:65  memberikan  penjelasan  tentang  berbagai  faktor dalam kepuasan kerja. Ia menyebutkan ada empat faktor dalam kepuasan
kerja, yaitu: a
Faktor finansial jaminan kerja Faktor  finansial  jaminan  kerja  merupakan  faktor  yang  berhubungan
dengan jaminan-jaminan serta kesejahteraan bagi para karyawan yang meliputi:  gaji,  berbagai  macam  tunjangan,  pemberian  jasa  produksi
bonus,  promosi,  jaminan  sosial  termasuk  uang  pensiun  dan sebagainya.
b Faktor fisik
Faktor fisik merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik lingkungan  kerja  karyawan,  meliputi:  jenis  pekerjaan,  pengaturan
waktu kerja dan waktu istirahat, peralatan dan atau perlengkapan kerja, keadaan  ruang,  penerangan,  pertukaran  udara,  keamanan,  kebisingan
dan sebagainya. c
Faktor sosial Faktor  sosial  merupakan  faktor  yang  berhubungan  dengan  interaksi
sosial,  baik  hubungan  antara  karyawan  dengan  manajer  atasan, hubungan  antara  sesama  karyawan  dengan  bidang  pekerjaan  yang
sama maupun karyawan yang berbeda jenis pekerjaannya. d
Faktor psikologis Faktor  psikologis  merupakan  faktor  yang  berhubungan  dengan
karyawan, meliputi: minat dan kemauan, ketenteraman dalam bekerja, bakat dan keterampilan, dan sikap.
3 Gejala-gejala Ketidakpuasan Kerja
Gejala-gejala ketidakpuasan kerja para karyawan haruslah diketahui sedini  mungkin  oleh  pihak  perusahaan  supaya  perusahaan  segera  dapat
mengambil  tindakan  yang  tepat  untuk  mengatasi  gejala-gejala ketidakpuasan  kerja  tersebut.  Adapun  tanda-tanda  ketidakpuasan  kerja
meliputi As’ad, 2000:109: a
Kelesuan yang berlebihan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b Banyak  bercakap-cakap  pada  waktu  jam  kerja,  terutama  yang
menyangkut pribadi masing-masing c
Pemakaian barang-barang milik perusahaan dengan boros d
Banyak waktu terbuang e
Keteledoran dalam bekerja f
Ketidaksediaan untuk bekerjasama antara atasan dengan bawahannya. Apabila  perusahaan  menemukan  gejala-gejala  ketidakpuasan  kerja,
maka  sebaiknya  perusahaan  segera  mencari  penyebabnya  serta  segera mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasinya. Kepuasan kerja akan
berpengaruh terhadap Martoyo 2000:142-145: a
Tingkat absensi karyawan Apabila  karyawan  yang  bekerja  di  perusahaan  puas  maka  tingkat
absensi  karyawan  menjadi  kecil  dan  karyawan  akan  datang  tiap  hari untuk bekerja dan tetap bertahan dalam organisasiperusahaannya.
b Perputaran tenaga kerja
Ada  hubungan  antara  kepuasan  kerja  dengan  perputaran  tenaga kerjakaryawan  serta  absensinya.  Makin  puas  mereka  bekerja  dalam
suatu perusahaan, makin kecil perputaran karyawan dan makin jarang adanya  absensi  karyawan.  Sebaliknya  kepuasan  kerja  yang  rendah,
akan  mengakibatkan  perputaran  karyawan  dan  ketidakhadiran karyawan yang tinggi.
c Semangat kerja
Karena  kebutuhan  karyawan  terpenuhi  maka  karyawan  yang  bekerja mempunyai  semangat  kerja  yang  tinggi,  semangat  tersebut  meliputi
kepuasan kerja misalnya hadiah, tunjangan lain-lain d
Masalah-masalah personalia yang vital lainnya Karyawan  dalam  bekerja  kadang  sering  merasa  kurang  termotivasi
dikarenakan adanya masalah pribadi, ekonomi atau karena lingkungan kerja  yang kurang mendukung. Martoyo 2000:145 juga mengatakan
umur  dan  jenjang  pekerjaan  mempunyai  korelasi  dengan  kepuasan kerja.  Semakin  tua  umur  karyawan,  biasanya  mereka  makin
terpuaskan dengan pekerjaan mereka. Para karyawan yang lebih muda biasanya  kurang  puas,  karena  harapan-harapannya  yang  tinggi  tidak
cepat  terwujud,  kurang  penyesuaian  dan  sebagainya.  Mereka  yang memiliki  jenjang  pekerjaan  yang  makin  tinggi  akan  memperoleh
kepuasan kerja yang lebih baik dari sebelumnya. 4
Manfaat Kepuasan Kerja Kepuasan  kerja  merupakan  sikap  positif  dari  karyawan  terhadap
pekerjaan  yang  dihadapinya  dan  terhadap  segala  sesuatu  yang  ada hubungannya  dengan  pekerjaan  tersebut.    Kepuasan  kerja  ini  merupakan
salah  satu  unsur  yang  harus  ada  dalam  suatu  perusahaan  agar  dapat tercipta  suatu  suasana  kerja  yang  sehat.    Tanpa  adanya  kepuasan  kerja,
karyawan  tidak  akan  bekerja  seperti  apa  yang  diharapkan,  akibatnya tujuan  perusahaan  yang  telah  ditargetkan  tidak  akan  tercapai.    Adanya
perasaan  tidak  puas  dalam  suatu  perusahaan  juga  akan  menimbulkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
konflik dalam organisasi kerja, sehingga iklim kerja yang diciptakan tidak mendukung terlaksananya organisasi kerja yang harmonis dan serasi.
B. Kerangka Berfikir