motivasi belajar siswa kelas X Jurusan Akuntansi SMK BOPKRI 1 Yogyakarta.
B. Keterbatasan Penelitian
Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah: 1.
Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus I kurang berjalan dengan lancar yang tampak pada saat presentasi materi
pembelajaran oleh guru melebihi batas waktu yang telah ditetapkan. Hal tersebut dikarenakan guru kurang mengelola waktu dengan baik dan
kemampuan siswa masih rendah dalam memahami materi pembelajaran. 2.
Pengukuran motivasi hanya menggunakan instrumen kuesioner sehingga hasilnya kurang memuaskan karena terkadang siswa dalam mengisi
kuesioner tersebut tidak sesuai dengan kenyataan tetapi bekerja sama dengan teman-temannya.
3. Kurangnya persiapan dan kerja sama antara peneliti dan guru mitra
menyebabkan ada perangkat pembelajaran kunci soal yang salah sehingga mengganggu proses pembelajaran.
C. Saran
Adapun saran bagi SMK BOPKRI 1 Yogyakarta khususnya dan bagi peneliti yang akan melakukan penelitian berikutnya pada umumnya adalah sebagai
berikut:
1. Perlu persiapan dan kerja sama yang lebih baik dalam hal perangkat
pembelajaran yang digunakan dan skenario pembelajaran yang akan diterapkan. Hal ini untuk menghindari missed understanding antara
peneliti dengan guru mitra juga agar mudah dimengerti oleh siswa. 2.
Materi yang disajikan sebaiknya tidak terlalu banyak. Hal ini dilakukan agar siswa dapat memahami materi dengan baik.
3. Pentingnya menyusun alokasi waktu yang efektif dan efisien di setiap
tahap pembelajaran. Pengaturan waktu sebaiknya disesuaikan dengan perkiraan waktu yang dibutuhkan di setiap tahap pembelajaran. Hal ini
dilakukan agar pembelajaran kooperatif dapat berjalan tertib dan lancar sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan.
4. Pentingnya penjelasan yang sistematis dari guru kepada siswa di awal
perkenalan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT yang merupakan metode baru bagi siswa. Guru menjelaskan tentang arti, maksud dan tujuan
metode pembelajaran kooperatif tipe TGT, memaparkan prosedur mulai dari pembentukkan kelompok, presentasi materi, games dalam kelompok,
turnamen dan penghargaan kelompok. Hal ini dilakukan agar siswa tidak mengalami kebingungan pada saat metode diterapkan.
5. Peneliti perlu melakukan observasi beberapa kali. Hal ini dilakukan agar
peneliti dapat menemukan permasalahan yang sesungguhnya terjadi di dalam kelas.
DAFTAR PUSATAKA
Arikunto, Suharsimi. 1990. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bina Aksara.
Aqib, Zaenal. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya. Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah .
Jakarta: BSNP. Davies, Ivor. 1987. Pengelolaan Belajar. Jakarta: Rajawali.
Lie, Anita. 2007. Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas
. Jakarta: Grasindo. Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
. Jakarta: Depdiknas. Sugiyono. 2003. Metode penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Slavin, R. E. 1995. Cooperative Learning: Theory Research, and Practice 2
nd
. Ed.
Boston: Allyn and Bacon. Solihatin, Etin dan Raharjo. 2007. Cooperative Learning: Analisis Model
Pembelajaran IPS . Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Suhadi. 2008. Model Pembelajaran Kooperatife Tipe TGT Teams Games Tournament
On-line. Tersedia: http:suhadinet.wordpress.com
28 Maret 2008
Suherman, Erman. 2008. Model Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Kompetensi Siswa.
On-line. Tersedia: http:educare.e-fkipunla.net
Susento. 2007. “Konsep Penelitian Tindakan Kelas”. Makalah disajikan dalam Seminar Pendidikan.
Program Studi Pendidikan Akuntansi, FKIP, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 16 Mei 2007
Uno, Hamzah. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan
. Jakarta: Bumi Aksara.
109
Wiriaatmadja, Rochiati. 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Lampiran 1a
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
Sekolah : SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
Mata Pelajaran : Akuntansi
KelasSemester : X2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Standar Kompetensi
Kemampuan menyelesaikan siklus akuntansi perusahaan dagang.
B. Kompetensi Dasar
Kemampuan menyususn laporan keuangan perusahaan dagang.
C. Indikator
Siswa mampu menyusun laporan perubahan modal dan neraca pada perusahaan dagang
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menyusun laporan perubahan modal pada perusahaan dagang dengan tepat.
2. Siswa mampu menyusun neraca pada perusahaan dagang dengan tepat.
E. Materi Pembelajaran
1. Laporan Perubahan Modal Modal pemilik akan bertambah karena hal berikut ini:
a. adanya tambahan investasi oleh pemilik b. perusahaan mendapat laba
Modal pemilik akan berkurang karena hal berikut ini: a. pemilik melakukan pengambilan harta perusahaan untuk keperluan
pribadi prive b.
perusahaan menderita
rugi Informasi tentang perubahan modal pemilik dituangkan dalam laporan
perubahan modal. Dalam laporan ini digambarkan alasan yang menjadi
penyebab terjadinya perubahan jumlah modal pemilik.
Contoh: Perusahaan angkutan Aman
Laporan Perubahan Modal Per 31 Desember 1996
Modal, 1
januari 1996
Rp 48.600.000
Laba tahun 1996 Rp 5.400.000
Prive Rp
2.000.000 Penambahan
modal Rp
3.400.000 Modal, 31 Desember 1996
Rp 52.000.000 2. Neraca
Adalah suatu daftar yang menggambarkan aktiva harta kekayaan, kewajiban,
dan modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada suatu saat tertentu.
Contoh: Perusahaan Angkutan Aman
Neraca Per 31 Desember 1996
Aktiva Kewajiban
Kas Rp 4.000.000
Utang dagang Rp 2.000.000
Piutang dagang Rp 3.000.000 Utang hipotik
Rp 22.000.000 Perlengkapan
Rp 1.000.000 Rp 24.000.000
Tanah Rp 8.000.000
Modal Gedung
Rp 40.000.000 Modal, Bambang
Rp 52.000.000 Kendaraan
Rp 20.000.000 Jumlah Aktiva
Rp 76.000.000 Jumlah Pasiva
Rp 76.000.000
F. Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT presentasi, diskusi, games, turnamen, dan penghargaan kelompok
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran No Waktu
Kegiatan Metode Media
Guru Siswa 1 08.00-
08.05 Membuka dan
memulai pelajaran dengan salam
Menanggapi sapaan guru
2 08.05- 08.15
Mempresentasikan materi
Mendengarkan dan memperhatikan
Presentasi Handout 3 08.15-
08.25 Guru membagi siswa
dalam kelompok- kelompok kecil
Aktif terlibat
4 08.25- 08.40
Guru mengawasi jalannya diskusi
kelompok Games:arisan soal
Aktif terlibat dalam kelompok
Diskusila tihan soal
LKS
5 08.40- 08.50
Guru membahas materi diskusi
Mendengarkan dan memperhatikan
6 08.50- 08.55
Guru menjelaskan jalannya turnamen
talking stick Mendengarkan dan
memperhatikan Turnamen
7 08.55- 09.15
Guru memimpin jalannya turnamen
Aktif terlibat dalam turnamen
8 09.15- 09.20
Guru memilih kelompok yang terbaik
Mendengarkan dan memperhatikan
Pengharga an
kelompok 9 09.20-
09.25 Guru memberikan
keimpulan atas pembelajaran
Mendengarkan dan memperhatikan
10 09.25- 09.30
Guru menutup pembelajaran
Menanggapi sapaan guru
H. Sumber dan Media Pembelajaran
1. Jusup, Haryono. 2005. Dasar-dasar Akuntansi Jilid 1. Yogyakarta: STIE YKPN.
2. Handout
I. Evaluasi
1. Hasil : latihan soal dalam kelompok dan turnamen antar kelompok 2. Proses : partisipasi dalam kelompok dan keaktifan siswa dalam menjawab
pertanyaan. Yogyakarta, 28 April 2009
Guru Mata Pelajaran
Cicilia Ika Puspitasari, S.Pd
Lampiran 1b
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
Mata Pelajaran : Produktif Akuntansi
TingkatSemester : X2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Standar Kompetensi